Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Enggak Mau Lagi Dikarantina karena Sakit
23 Maret 2020 12:19 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Anggita Aprilyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata-kata karantina bukan hal yang asing untuk saya. Sebagai penderita kanker tiroid yang sudah mencapai stadium 2,3-- karantina merupakan hal yang harus saya lakukan usai operasi.
ADVERTISEMENT
Saya melihat bagaimana artis, Andrea Dian, diisolasi bersama 5 orang yang menderita Corona. Kamar mandi hanya 1, tidak ada hiburan. Mungkin itu yang saya rasakan selama 5 hari.
Ya saya melakukan ablasi di salah satu rumah sakit kanker. 5 hari tidak boleh dijenguk, sendirian, tidak ada hiburan-- hiburannya hanya ponsel-- ada sih tv tapi cuma ada 1 channel, kepikiran kabar dari orang rumah, harus menghabisikan 10 liter air mineral.
Saya tidak diberikan obat dan tidak diinfus juga. Tugas saya hanya mengeluarkan kadar nuklir yang ada di tubuh saya. Setiap hari bangun dengan menatap kamar yang kotak berwarna biru, dengan satu lampu terang.
Biasanya kalau saya kontak mama, saya akan bilang, "mah, kapan pulang? Capek cuma tiduran, makan, minum, enggak ada kegiatan lain."
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk membayangkan dikarantina 14 hari di rumah sakit karen Corona pun enggak. Kenapa saya akan berusaha sekuat mungkin untuk tidak merasakan itu lagi, dengan cara saya menuruti apa yang diharuskan oleh pemerintah.
Dikarantina itu enggak enak, kalau kalian berpikir kehidupan ini di tangan Tuhan--memang benar. Tapi, Tuhan juga mau kita berusaha.
Please, work from home atau school from home itu bukan liburan. Kalian diminta untuk menjaga kesehatan dan kebersihan agar tidak tertular virus Corona. Jangan malah liburan ke pantai atau ke puncak.