Konten dari Pengguna

Tiga Jenis dan Penyebab Pencemaran Lingkungan

Anggita Bunga Pratiwi
Mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
14 Juni 2022 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggita Bunga Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
http://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
http://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pencemaran lingkungan banyak penyebabnya, salah satunya adalah adanya limbah plastik yang semakin meningkat. Limbah plastik ini berasal dari pemakaian plastik yang semakin tidak terkendali. Limbah plastik bisa menyebabkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah,air,bahkan udara. Menjadi penyebab pencemaran tanah karena sampah plastik adalah limbah rumahan yang sulit untuk diurai bakteri pengurai. Sehingga plastik bisa menghilangkan kesuburan tanah.
ADVERTISEMENT
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dalam artikel yang berjudul "Bahaya sampah plastik untuk kesuburan tanah". Produksi sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua sampah domestik yaitu 5,4 juta ton. Jika hal ini dibiarkan, maka pencemaran lingkungan karena meningkatnya limbah plastik tidak akan terelakan. Sampah plastik bisa kita kurangi dengan tidak menggunakan plastik secara berlebihan dan menggunakan wadah pengganti plastik atau wadah ramah lingkungan.
Selain meningkatnya sampah plastik,limbah juga bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran yang disebabkan limbah terjadi di perairan seperti sumber air, sungai, rawa-rawa, danau dan laut. Limbah ini berasal dari industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Limbah industri berupa cairan panas atau cairan berwarna yang mengandung zat kimia. Cairan ini berasal dari pabrik tekstil, pabrik baja, pabrik kertas dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel yang membahas pencemaran air disebutkan bahwa contoh pencemaran air yang disebabkan karena raksa terjadi di Minamata, Jepang. Peristiwa ini menyebabkan para nelayan memakan ikan yang telah tercemar air raksa. Sehingga mereka mengalami penyakit kerusakan saraf atau disebut penyakit Minamata. Sedangkan limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari kegiatan perumahan seperti perkantoran, pasar, rumah makan, dan lain sebagainya. Limbah yang dihasilkan berupa limbah organik diantaranya kayu, sayuran, buah-buahan, dan bahan lain yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dalam air. Namun penguraian tersebut menyebabkan berkurangnya oksigen dalam air. Sehingga sangat berpengaruh terhadap ekosistem didalamnya.
Limbah pertanian berasal dari penggunaan pestisida berlebihan yang menimbulkan rusaknya ekosistem air. Selain itu limbah ini bisa menyebabkan blooming algae, yaitu tumbuhnya tanaman ganggang yang menutupi permukaan air. Sehingga sinar matahari sulit masuk ke dalam perairan tersebut. Akibatnya proses fotosintesis yang terjadi di dalam air terganggu dan merusak ekosistem.
ADVERTISEMENT
Pencemaran udara merupakan kerusakan lingkungan yang sudah kita rasakan. Seperti adanya hujan asam, polusi di perkotaan, dan lain sebagainya. Pencemaran lingkungan udara disebabkan karena faktor alam dan manusia. Faktor alam diantaranya kebakaran hutan di musim kemarau, aktivitas vulkanis gunung berapi, dan kegiatan mikroorganisme. Namun faktor ini tidak bisa kita cegah,karena merupakan faktor alam. Sedangkan faktor yang disebabkan oleh manusia yaitu pembakaran, baik pembakaran sampah maupun asap yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik, proses peleburan, pertambangan atau penggalian, proses kimia, dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia.
Musim kemarau menjadi salah satu penyebab polusi udara. Dalam sebuah artikel yang berjudul “Pemerintah terus meningkatkan pemantauan dan upaya perbaikan kualitas udara” menyebutkan bahwa musim kemarau dapat menyebabkan menurunnya kualitas udara. Hal ini karena pada saat musim kemarau jarang terjadi hujan. Sehingga mengurangi proses pencucian polutan di udara atau disebut juga proses rain washing. Polusi udara bisa kita kurangi dengan cara sederhana seperti menanam pohon atau reboisasi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, tidak melakukan pembakaran, dan lain sebagainya. Sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Supaya anak cucu kita di masa depan bisa menikmati air bersih, udara yang segar, serta tanah yang subur.
ADVERTISEMENT