Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Negatif Fast Fashion Untuk Lingkungan
16 Oktober 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Anggita Aulia Khairunissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu berpikir mengapa perubahan fashion saat ini berganti begitu cepat? Perubahan tren yang terjadi dengan cepat menyebabkan munculnya konsep Fast Fashion. Fast Fashion adalah istilah yang digunakan oleh industri tekstil yang memiliki berbagai model fashion yang berganti dalam waktu yang singkat, serta menggunakan bahan baku yang kurang berkualitas, sehingga produk yang dihasilkan tidak tahan lama digunakan oleh konsumen. Fast fashion memiliki ciri khas yaitu jumlah model pakaian berlimpah dan harga yang murah.Hal ini tentunya membuat konsumen gembira karena dengan harga produk yang murah, mereka mendapatkan model fashion yang sesuai dengan tren saat ini.
ADVERTISEMENT
Permintaan konsumen mendorong para merek fashion untuk secara konstan merubah musim fashion, sehingga harus terus-menerus mengoleksi model busana baru. Merek seperti H&M dan Zara yang awalnya hadir sebagai toko yang sederhana di Eropa pasca Perang Dunia II, turut memfokuskan strategi pada permintaan pakaian yang murah dan trend, hingga akhirnya pada awal tahun 2000-an merek mereka berhasil memperluas jangkauan perusahaan fashion hingga ke Amerika Serikat (Bullaro, 2019).
Fenomena ini tentunya membuat pola konsumsi pada produk tersebut naik secara drastis. Pola konsumtif memberikan pengaruh yang baik bagi pengusaha industri mode di Indonesia. Globalisasi semakin memudahkan pengusaha dalam mempromosikan dan menjual produk mereka kepada masyarakat. Hal ini menyebabkan industri mode untuk semakin meningkatkan kinerja dan kualitas mereka agar tidak kalah saing dengan pengusaha bisnis mode yang lain.
ADVERTISEMENT
Fast fashion mendorong perilaku konsumtif yang membahayakan, hadirnya pakaian yang trendi dan kekinian dengan harga yang terjangkau, seringkali mendorong konsumen untuk senantiasa membeli pakaian baru, tak peduli berapa banyak pakaian tidak terpakai yang telah mereka miliki di rumah. Salah satu hal yang paling besar terdampak kegiatan fast fashion adalah lingkungan. Fast Fashion merupakan salah satu penyumbang polusi udara terbesar, industri ini menyumbang sekitar 10% emisi karbon, dan menjadi industri penyumbang polusi terbesar kedua setelah industri minyak. Industri fashion mengeluarkan sangat banyak model setiap tahunnya, yang kemudian dibuang oleh konsumen setelah beberapa saat digunakan.Proses itu terus - menerus dilakukan berulang kali dan lama kelamaan bahan kimia dan limbah pakaian menumpuk di tempat pembuangan, membawa dampak buruk bagi kesehatan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selain mencemari polusi, fast fashion juga mencemari air jika limbah dari pewarna tekstil yang dibuang tanpa sistem yang tepat dapat mencemari air. Hal ini disebabkan logam berat dan bahan berbahaya yang terkandung dapat berdampak pada penduduk sekitar dan kesehatan hewan, limbah-limbah ini akan menyumbat saluran air. Industri tekstil juga diperkirakan telah menyumbang limbah sebanyak 20 persen. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, industri fast fashion menciptakan penumpukan limbah dan sampah pakaian yang tidak sedikit, jutaan sampah dan limbah pakaian tersebut cenderung sulit untuk didaur ulang. Sulitnya proses daur ulang pakaian berkaitan erat dengan bahan penyusun pakaian yang kita kenakan. Diketahui, umumnya pakaian yang saat ini kita gunakan merupakan kombinasi serat, perlengkapan, dan aksesori.
Direktur Asosiasi Daur Ulang Tekstil Inggris, Alan Wheeler menyampaikan bahwa industri pakaian telah berkontribusi sebagai penyumbang polusi terbesar kedua di dunia. Ia juga menambahkan bahwa sebanyak 1,2 miliar ton emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh industri tekstil di dunia. Terkait dampak lingkungan yang dihasilkan oleh limbah tren mode ini telah tampak di depan mata. Salah satu contohnya adalah pencemaran air. Studi yang dilakukan Pusat Riset Oseanografi Institut Pertanian Bogor (IPB) pada bulan Februari lalu, menemukan sebanyak 70 persen bagian tengah Sungai Citarum tercemar mikro plastik, berupa serat benang polyester. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan industri tekstil di kawasan tersebut. Fakta tersebut tidak mengherankan karena setiap tahunnya perusahaan fast fashion mengeluarkan sekitar 150 miliar item pakaian, yang kemudian dibuang oleh konsumen beberapa saat. Produk fast fashion cenderung diproduksi menggunakan bahan poliester. Poliester memiliki harga yang lebih murah sehingga dapat menekan biaya produksi. Namun, poliester sebagai tekstil sintetis tidak dapat terurai secara hayati sehingga limbahnya dapat melepaskan mikroplastik yang berpotensi merusak ekosistem.Akibatnya banyak lingkungan yang air dan polusi udaranya tercemar karena proses produksi fast fashion.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui banyak dampak negatif dari fast fashion, bagaimana cara kita untuk menghindari penggunaan fast fashion? Jangan khawatir! Berikut akan kami berikan tips berpakaian cerdas untuk menghindari dampak negatif fast fashion
1. Pilih Pakaian Berkualitas
Pakaian yang terbuat dari bahan - bahan alami seperti katu,wol, dan linen sering kali lebih awet dibandingkan dengan bahan sintesis. Dengan memilih pakaian berkualitas tinggi yang tahan lama dapat mengurangi frekuensi pembelian dan mengurangi sampah tekstil.
2. Manfaatkan Mode Berkelanjutan
Zaman sekarang thrift shop bukan hal yang memalukan, banyak masyarakat yang sudah sadar dan tertarik untuk membeli barang bekas atau thrift shop. Pakaian bekas tidak hanya sering kali lebih murah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menemukan item unik yang tidak tersedia di toko fast fashion.
ADVERTISEMENT
3. Praktikkan Pembelian yang Bijak
Hindari membeli pakaian secara impulsif yang hanya dipakai sekali saja. Sebelum, membeli pertimbangkan apakah pakaian tersebut benar-benar dibutuhkan dan bisa dipadupadakan dengan item lain yang sudah dimiliki.
Berpakaian cerdas bukan hanya tentang memilih apa yang Anda kenakan, tetapi juga tentang membuat keputusan yang lebih sadar dan bertanggung jawab dalam setiap aspek fashion. Dengan langkah-langkah kecil ini, Anda dapat berkontribusi pada perubahan positif dalam industri fashion dan mendukung lingkunga yang lebih bersih dan sehat untuki masa depan.
Fast fashion telah menjadi fenomena yang sangat mempengaruhi industri mode dan lingkungan. Meskipun menawarkan kemudahan dan harga yang terjangkau bagi konsumen, dampak negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu , ayo sama-sama kita mulai berperan aktif dalam mengupayakan untuk mengurangi dampak fast fashion, dengan lebih bijak dalam menggunakan pakaian.
ADVERTISEMENT