Mengurangi Berpikir Berlebihan (Overthinking) untuk Menjaga Kesehatan Mental

Anggoro Watiningsih
Mahasiswa Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
24 Februari 2022 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggoro Watiningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan overthinking. Foto: Dok. Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan overthinking. Foto: Dok. Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sering kita merasakan perasaan gelisah yang membuat pikiran dan mental kita terganggu. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin hari itu kita sedang memiliki masalah atau kegiatan keseharian yang menyebabkan tubuh kita lelah.
ADVERTISEMENT
Dampaknya pun sangat banyak, bagi orang yang selalu overthinking, rasanya tidak mungkin untuk tetap tenang, meski satu hari dalam satu waktu. Perlu diingat, terus-menerus resah dan khawatir mungkin menuntut kamu lebih dari sekedar memiliki kedamaian mental. Ketika pikiran terus-menerus berubah, tubuh juga mengalami lonjakan kortisol. Artinya, overthinking bisa berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang. Kesehatan mental sangat kita perlukan karena itu mempengaruhi pola pikir kita dalam menjalankan sesuatu.
Banyak yang mengeluhkan sesuatu yang belum tentu terjadi dihari esok, itu lah yang membuat kita overthinking, atau masalah yang berat dihari itu yang membuat kita berfikir bagaimana cara menyelesaikannya. Setiap orang pun punya mindset untuk berpikir positif dan tetap tenang saat perasaan itu muncul. Terlebih jika seseorang itu mempunyai teman untuk berkeluh kesah seperti orang terdekat dan terpercaya untuk berkeluh kesah.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi perempuan olahraga. Foto: Dok. Pixabay.com
Tapi tidak kita mungkir untuk orang yang selalu menyimpan perasaan gelisah itu sendiri yang selalu berpikir hanya diri sendiri yang mengerti. Bagaimana caranya menangani hal tersebut jika itu terjadi kepada kita? sangat kita sayangkan jika kita melampiaskan ke hal yang negatif yang dapat melukai kesehatan mental. Lakukanlah hal yang membuat kita merasa happy seperti melakukan olahraga atau hobby, mempraktikkan pernapasan diafragma atau pernapasan perut sangat bisa membantu menurunkan detak jantung, memperlambat pernapasan dan berhubungan dengan tubuh. Hal ini pada gilirannya menjernihkan pikiran kamu. 
Ilustrasi menulis diary. Foto: Dok. Pixabay.com
Selama 20 menit sebelum tidur, cobalah untuk menuliskan daftar kekhawatiran atau apa yang harus dilakukan. Seperti membaca doa agar merasa tenang. Terkadang kita perlu menyadari bahwa kurangnya kita dengan meyakini apa pun yang terjadi inilah bentuk takdir yang membentuk kita dengan pribadi yang lebih baik dan siap untuk kedepannya.
ADVERTISEMENT
Berpikir positif itu sangatlah penting yang dapat mempengaruhi bagaimana kita menjalakan sesuatu yang kita pikirkan. Kesehatan mental perlu kita lakukan dengan cara selflove (mencintai diri sendiri), diri sendiri lebih penting dari segalanya dan menyayangi diri sendiri itu harus dengan sepenuh hati, lakukanlah hal yang positif, jika merasa resah cobalah untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan beribadah. Jika dirasa kurang menenangkan hati cobalah refleksi diri meluangkan waktu untuk me time.
Ilustrasi perempuan bahagia. Foto: Dok. pixabay.com
Pada realitanya semua yang terjadi kita hanya perlu menjalani dengan let it flow , karena setiap waktu memiliki masanya dan setiap masa ada waktunya. Cobalah untuk selalu berpikir positif dikala badai terus menerpa, yakinilah adanya pelangi setelah hujan dan adanya kemudahan setelah adanya kesulitan. You deserve to be happy.
ADVERTISEMENT