Generasi X dalam Penerapan Pancasila

Anggraeni Wahyu Arini
Sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas Swasta yaitu Ahmad Dahlan Yogyakarta. Mahasiswa aktif semester satu yang berasal dari Jawa Timur.
Konten dari Pengguna
8 November 2021 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggraeni Wahyu Arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
pixabay.com
Pancasila alat pemersatu perbedaan, menyatukan kita yang berbeda dari pulau,suku, bangsa dan budaya. Pancasila merupakan pedoman dan arahan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap masyarakatnya, khususnya Indonesia berpedoman pada sikap moral yang berlandaskan pancasila.
ADVERTISEMENT
Relevansi Pancasila di era globalisasi makinterpinggirkan dari kancah pergaulan. Zaman sekarang anak muda atau dapat kita sebut sebagai generasi X memiliki cara pandang yang berbeda pada Pancasila. Apalagi generasi ini cenderung menginginkan hal hal yang cepat dan serba instan. Pancasila yang semula dianggap sebagai pedoman hidup seolah-olah tidak menarik dan dilupakan, sehingga makin hari nilai Pancasila seakan akan memudar karena Ideologi baru yang berasal dari luar dan dianggap lebih menarik untuk diterapkan sehingga nilai-nilai Pancasila tidak dapat direalisasikan dengan baik dalam kehidupan.
Ditambah lagi dengan penggunaan via situs media sosial yang marak penggunaannya. Makin berkembangnya zaman cenderung sangat memengaruhi perubahan tindakan dan perilaku generasi selanjutnya.Dalam konteks ini anak muda lebih tertarik dengan hal-hal yang ada pada gawainya, mereka seperti halnya orang yang tidak memiliki identitas diri serta arah dan tujuan hidup. Bersikap temperamental dan tidak memahami orang sekitar sehingga proses penyampaian nilai Pancasila tidak dapat tersampaikan secara baik. Senada dengan hal tersebut anak muda zaman sekarang bahkan tidak hafal bunyi sila yang terdapat dalam pancasila. Dikhawatirkan seiring berjalannya waktu generasi tersebut bersikap individualisme karena kurangnya rasa nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kondisi pancasila yang kini tengah krisis jati diri seharusnya nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mengurangi tindak kejahatan dan pelanggaran dalam kehidupan. Terutama harus diterapkan dan diajarkan pada jenjang Pendidikan sd atau Sekolah Dasar. Sebagai tenaga pendidik, guru perlu mengkaji dan memahami nilai-nilai Pancasila yang kemudian diajarkan kepada siswanya.
Pendidik harus menekankan siswa Sekolah Dasar untuk menghafal isi dari Pancasila yang kemudian diharapkan mampu menjelaskan isi dan maksud dari sila sila yang ada.Sehingga sudah semestinya guru mampu membimbing siswa agar dapat memahami esensinya dan memanifestasikan nilai nilai yang terkandung didalamnya, dari setiap proses tersebut siswa dapat dengan mudah memahami setiap butir nilai-nilai penting yang terkandung didalamnya.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran yang ditekankan pada jenjang Sekolah Dasar harus mampu memberikan pola pikir baru bagi siswanya mengenai pemahaman akan Pancasila, karena sistem pendidikan pembentukan karakter ini harus sejalan dengan konseptual misi mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan tersebut, karakter siswa yang semula menyimpang dari ajaran pancasila membawa titik balik siswa tersebut ke hal yang lebih baik. Dengan penerapan dari hal-hal sekecil apapun baru kemudian menuju ke skala yang lebih besar.
Aktualisasi Pancasila pada siswa sekolah Dasar dalam kehidupan nyata dapat dilakukan dengan cara mengimplementasikan nilai nilai yang ada didalamnya.
Seperti Pengamalan sila Pertama pada Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang maha esa” Siswa senantiasa bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan mampu memiliki sikap toleransi antarumat beragama, tanpa membedakan perbedaan agama yang dianut oleh teman lainnya.
ADVERTISEMENT
Pengamalan sila Kedua dalam Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” Siswa harus bersikap baik dan bergaul dengan teman seperjuangan dan pada semua orang tanpa memikirkan latar belakangnya baik suku, ras ataupun status sosial.
Pengamalan sila Ketiga dalam Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” Siswa diharapkan mengesampingkan ego dan menghargai antar sesama warga sekolah dan mengutamakan kepentingan bersama serta mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa.
Pengamalan sila Keempat dalam Pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ Perwakilan” Siswa dapat menyampaikan pendapat sesuai dengan perspektif masing-masing dan wajib menghargai pendapat siswa lain untuk melaksanakan keputusan bersama.
Pengamalan sila Kelima dalam Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Sebagi siswa diharapkan bersikap adil dengan semua teman di Sekolah, juga mengikuti kerja bakti di kawasan sekolah dengan aktif dan melakukan kewajiban di kawasan sekolah dengan penuh tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Dari pengamalan Pancasila di wilayah sekolah dasar tersebut mengantisipasi perubahan-perubahan generasi x di era Globalisasi.