Konten dari Pengguna

Tari Godril Warisan Budaya Lumajang

Anggun Puspita Ningrum
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember
30 Maret 2022 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggun Puspita Ningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Salah satu kota yang berada di Jawa Timur yaitu Lumajang memiliki beragam kebudayaan yang masih ada hingga saat ini. Lokasi kota Lumajang yang berada dalam wilayah tapal kuda membuat kota Lumajang memiliki beragam kebudayaan. Salah satu kebudayaan khas kota Lumajang yang masih eksis hingga saat ini adalah Tari Godril.
ADVERTISEMENT
Tari Godril sendiri berkembang ketika zaman kependudukan Belanda. Pada saat itu Belanda menamai Tari Godril dengan sebutan "Dancen van Java". Kata Godril sendiri berasal dari kata Belanda yaitu Good yang artinya baik dan Dril yang artinya cepat atau biasa disebut rancak.
Tari Godril sendiri menceritakan mengenai sebuah pergaulan yang ada di dunia. Hal ini diperlihatkan dengan tarian yang dilakukan oleh penari laki-laki dan perempuan yang gerakannya memiliki keterkaitan dengan tradisi Tayuban atau Tandak. Tari Godril dengan ciri khas tariannya yang tegas dan patah-patah ini merupakan hasil akulturasi kultur Jawa dan juga Madura. Tari Godril Lumajangan memiliki ciri khas tersendiri dimana Tari Godril menggunakan unsur instrumen jidor atau drum dalam iringan musiknya untuk mempertegas gerakan-gerakannya. Selain dari iringan musiknya yang berbeda, dalam segi pakaian pun Tari Godril memiliki ciri khas dimana para penari memakai pakaian yang memiliki banyak filosofi yaitu kemben jumputan dan jarik sidodrajat dengan filosofi motif yang artinya dalam kotak-kotak terdapat Wahyu Tumurun, Truntun, Garuda Mungkur dan Sidoasih.
Sumber : Foto Pribadi
Tari Godril biasanya diselenggarakan untuk upacara-upacara tertentu seperti upacara Karo di Tengger Argosari, Sedekah Desa, pada saat Hari Jadi Lumajang dan acara-acara tertentu. Tari Godril ini menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan atas kekayaan alam yang melimpah sehingga umat manusia tidak kekurangan apapun.
ADVERTISEMENT
Namun sangat disayangkan, Tari Godril ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas terlebih lagi generasi muda yang berada di Lumajang. Oleh karena itu, pelestarian budaya mengenai Tari Godril ini perlu dilakukan, bisa dengan cara mengenalkan tarian ini ke sekolah-sekolah, kemudian melakukan pementasan setiap satu tahun sekali sehingga masyarakat luas mengetahui mengenai warisan budaya yang ada di Lumajang. Tujuannya adalah agar warisan budaya ini tidak terhapus oleh jaman dan masih bisa dipertontonkan hingga generasi selanjutnya.