Konten dari Pengguna

Anemia: Bahaya Anemia dan Pencegahannya

Ani Fatmawati
Saya seorang mahasiswi UIN Jakarta program studi Ilmu Keperawatan.
13 Oktober 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ani Fatmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: sel darah merah yang dilihat dari mikroskop, saat praktikum jaringan pada sel hewan.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: sel darah merah yang dilihat dari mikroskop, saat praktikum jaringan pada sel hewan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anemia merupakan sebutan untuk suatu kondisi kelainan pada sel darah merah, dimana sel darah merah dalam tubuh terlalu rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Sel darah merah yang kurang dapat mengganggu kesehatan sebab hemoglobin yang berfungsi sebagai pembawa oksigen pada setiap jaringan tubuh terdapat pada sel darah merah. Sedangkan menurut Astitutik & Dwi Ertiana, anemia memiliki pengertian dimana konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,5g/l yang artinya terjadi penurunan kapasitas darah membawa oksigen yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah dalam rentang normal 13,5g/l pada pria, 11,5g/l pada wanita dewasa, dan 11,0g/l pada anak-anak (Astitutik dan Dwi Ertiana, 2018 dalam Wahyuni & Pramestiyani, 2023).
ADVERTISEMENT
Anemia bukan kondisi yang bisa dibiarkan begitu saja karena darah yang ada pada tubuh menjadi salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia, bahkan seorang ibu hamil dapat meninggal kekurangan darah karena mengalami pendarahan saat melahirkan. Selain itu anak yang lahir dari seorang pengidap anemia beresiko mengalami stunting atau kondisi dimana anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan. Pihak Kementerian kesehatan juga telah berupaya dalam pencegahan anemia dengan memberikan TTD (Tablet Tambah Darah) pada remaja dan ibu hamil yang telah disebutkan pada jurnal sehatNegeriku yang berjudul Saat Remaja Menderita Anemia, Ibu Hamil Beresiko Lahirkan Anak Stunting. Maka penting bagi kita terutama wanita baik itu remaja ataupun dewasa untuk melakukan pencegahan anemia.
Sebelum mencegah kita wajib mengetahui apa saja faktor yang dapat memicu terjadinya anemia, dimana ada tiga faktor utama yang disebutkan Nurbaya dkk, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Terjadinya kerusakan sel darah merah dengan jumlah yang besar
2. Mengalami kehilangan darah pada tubuh
3. Kurangnya produksi sel darah merah
Selain itu ada berbagai penyebab lainnya, seperti kelainan bawaan, gizi yang bermasalah atau kurangnya zat besi dan vitamin pada tubuh, lalu terjadinya infeksi pada sel kanker, selain itu bisa karena paparan dari suatu obat atau racun (Nurbaya et al, 2019).
Adapun gejala dari anemia yang harus kita ketahui, biasanya gejala anemia disebut juga dengan 5L, yaitu lesu, letih, lemah, lelah, dan lalai dengan disertai adanya kondisi pusing kepala seperti berputar-putar, lalu penglihatan mata yang berkunang-kunang, mudahnya mengantuk, dan terjadinya kesulitan dalam berkonsentrasi karena oksigen yang dialirkan oleh hemoglobin pada darah kurang atau tidak mencukupi kebutuhan (Rohanah et al, 2023).
ADVERTISEMENT
Anemia dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu dengan menjaga pola makan dengan mementingan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi seperti daging yang tinggi zat besi, sayur, buah yang kaya akan vitamin C, juga melakukan aktivitas fisik secara rutin dan mengonsumsi tablet tambah darah saat menstruasi.
Kesimpulan
Anemia merupakan sebutan untuk suatu kondisi kelainan pada sel darah merah, dimana sel darah merah dalam tubuh terlalu rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Adapun gejala dari anemia yang harus kita ketahui, biasanya gejala anemia disebut juga dengan 5L, yaitu lesu, letih, lemah, lelah, dan lalai dengan disertai adanya kondisi pusing kepala seperti berputar-putar. Anemia dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu dengan menjaga pola makan dengan mementingan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Referensi
Nurbaya, S., Yusra., & Handayani, S, I. (2019). Cerita Anemia. Jakarta. UI Publishing.
Rohanah., Puspita, R, R., & Wijaya, R, D. (2023). Khasiat Buah Naga dan Buah Bit. Banguntapan Bantul, Yogyakarta. Selat Media Patners.
Wahyuni, S., & Pramestiyani, M. (2023). Kegunaan Madu dalam Atasi Anemia pada Remaja Putri. Kedungkandang, Malang. Rena Cipta Mandiri.
Astutik, R, Y., & Ertiana, D. (2018). Anemia dalam Kehamilan. Jember, Jawa Timur. Pustaka Abadi.
Rokom. (2021). Saat Remaja Menderita Anemia, Ibu Hamil Beresiko Lahirkan Anak Stunting. Sehat Negeriku. Diakses pada 08 Oktober 2024 pukul 22.03 WIB.