Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Adiksi Masturbasi termasuk Gangguan Psikologis?
25 November 2021 19:53 WIB
Tulisan dari Aniisah Aprilliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu Masturbasi?
Mungkin beberapa dari kita masih asing dengan istilah masturbasi, karena penggunaan istilah masturbasi tergolong ilmiah. Jadi, masturbasi adalah pemenuhan dan pemuasan kebutuhan seksual dengan merangsang alat kelamin sendiri sehingga keluar sperma pada laki-laki dan orgasme pada wanita. Biasanya masturbasi ini dilakukan oleh seseorang ketika mereka tidak dapat menyampaikan dorongan seksualnya. Nah, biasanya masturbasi ini kerap kali dilakukan oleh remaja, loh. Pada usia remaja, khususnya ketika seorang anak telah mengalami menstruasi (perempuan) dan mimpi basah (laki-laki) di mana pada masa-masa tersebut seorang remaja sudah mampu merasakan dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seks. Namun, mereka tidak dapat menyalurkan dorongan tersebut secara langsung karena umur yang belum mencukupi. Atas dasar itulah, kebanyakan remaja beralih ke masturbasi dengan tujuan meredakan dorongan seks yang ada dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Kita tahu bahwa seks sama pentingnya dengan makan dan tidur bagi kehidupan manusia. Tetapi, sering kali pembahasan mengenai seks dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Beberapa ahli mengatakan bahwa masturbasi merupakan hal yang normal dilakukan oleh seseorang asalkan masih dalam batas wajarnya. Menurut World Health Organization pada tahun 2010, seseorang diberikan jangka waktu 2 hingga 7 hari untuk tidak melakukan kegiatan seksual apapun termasuk masturbasi. Dianggap sesuatu yang tidak normal ketika seseorang tidak dapat membendung keinginannya melakukan masturbasi setiap saat, sehingga dikatakan sebagai adiksi masturbasi.
Selain itu, masturbasi juga sering dikaitkan dengan pornografi, karena pornografi merupakan salah satu sarana masturbasi yang paling mudah untuk di akses utamanya di dunia yang sudah maju akan teknologi. Beberapa orang menganggap bahwa adiksi masturbasi atau adiksi seks adalah pornografi, tetapi yang perlu kita ketahui bahwa masturbasi tidak selalu tentang pornografi.
ADVERTISEMENT
Apakah Adiksi Masturbasi Tergolong Gangguan Psikologis?
Adiksi masturbasi dapat dikatakan sebagai gangguan psikologis ketika sudah berada di tahap hiperseksual. Dikatakan hiperseksual ketika seseorang dalam jangka waktu yang lama dan intens terlalu asyik dengan fantasi dan perilaku seksual, serta kegiatan tersebut mampu mendatangkan penderitaan bagi dirinya sendiri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak semua orang yang melakukan masturbasi masuk dalam kategori hiperseksual, walaupun memang adiksi masturbasi ditemukan sebanyak 30-75% di pasien hiperseksual.
Ada beberapa orang yang melakukan masturbasi karena ingin memuaskan dorongan seks yang ada dalam dirinya. Adiksi terhadap masturbasi yang dapat mengarah kepada hiperseksual adalah ketika seseorang melakukan masturbasi dengan alasan hanya sekadar ingin, tanpa diikuti adanya dorongan seks. Bisa dikatakan pula bahwa masturbasi yang dilakukan sudah seperti lifestyle yang apabila tidak mereka lakukan, maka hidup mereka seakan tidak berarti bahkan memicu stres. Jika mulai muncul perasaan tersebut, perlu diwaspadai kecenderungan menuju hiperseksual. Apabila merasa bahwa seseorang memiliki gejala hiperseksual maka disarankan pergi ke psikolog untuk langkah selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dampak Adiksi Masturbasi dan Pencegahannya
Setelah mengetahui apa itu adiksi masturbasi, pastinya kita juga akan membahas dampaknya jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Adiksi masturbasi yang diiringi dengan pornografi (Narkoba lewat mata) akan merusak bagian otak depan yang berfungsi sebagai pusat pertimbangan dan pengambilan keputusan. Jadi, ketika seseorang melakukan masturbasi sehingga muncul perasaan senang dan candu maka di situlah dopamin sedang bereaksi. Otak kita akan mengingat berbagai hal yang menimbulkan kesenangan.
Contoh gejala awal kerusakan pada otak bagian depan adalah menurunnya kemampuan dalam menilai baik dan buruk, tidak dapat mengambil keputusan, serta munculnya gangguan konsentrasi. Biasanya juga akan merujuk pada perilaku penyimpangan seksual.
Bagaimana dengan pencegahan agar seseorang tidak masuk adiksi masturbasi lebih dalam? Nah, buat yang penasaran simak baik-baik penjelasan berikut :
ADVERTISEMENT
Setelah kita tahu beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk pencegahan dari adiksi masturbasi, ada pula poin yang harus kita perhatikan. Bahwa anak tidak bisa melakukan segala pencegahan dengan sendirinya, maka perlu ada edukasi dari orang tua dan lingkungan yang positif pula di dalamnya. Jadi, jangan takut untuk memberikan edukasi tentang seks kepada anak, ya!
ADVERTISEMENT
Referensi
Anisah, N. (2016). Efek Tayangan Pornografi di Internet pada Perilaku Remaja di Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang.Jurnal Ilmu Komunikasi.115-124.
Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta.
Hilton, D.L.Jr., & Watts, C. (2011). Pornography Addiction: A Neuroscience Prespective. Journals of Surgical Neurology International, 2(19).https://doi.org/10.4103/2152-7806.76977.
Kaplan, M. S., & Krueger, R. B. (2010). Diagnosis, Assessment, and Treatment of Hypersexuality. Journal of Sex Research, 47(2), 181–198. https ://doi.org/10.1080/00224 49100 35928 63.
Kopa, I. (2007). Female 100% Pengetahuan Seksual untuk Remaja. Jakarta.
Kraus, S. W., Krueger, R. B., Briken, P., First, M. B., Stein, D. J., Kaplan, M. S., … Reed, G. M. (2018). Compulsive Sexual Behaviour Disorder in The ICD-11. World Psychiatry, 17(1), 109–110. https ://doi.org/10.1002/wps.20499.
ADVERTISEMENT
Pratiwi, S. Y. (2009). Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dan Pengetahuan Seksualitas Dengan Intensitas Masturbasi Pada Mahasiswa Yang Tinggal Di Kos. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, 11(2), 88-104. https://doi.org/10.23917/indigenous.v11i2.1617
Zimmer, F., & Imhoff, R. (2020). Abstinence from Masturbation and Hypersexuality. Archives of Sexual Behavior, 49, 1333–1343. https://doi.org/10.1007/s10508-019-01623-8.