Konten dari Pengguna

Pejuang Kewirausahaan: Membina Bisnis di Masa Konflik dan Pasca-Konflik

Anindita Daniswara
I am an undergraduate student at University of Muhammadiyah Yogyakarta, passionate about collaboration and intellectual discourse. My goal is to obtain an internship in the industry.
7 November 2023 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anindita Daniswara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membina bisnis dalam skenario konflik dan pasca-konflik adalah sebuah perjuangan, tetapi juga merupakan salah satu kunci untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran jangka panjang. Foto: Werner Heiber/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Membina bisnis dalam skenario konflik dan pasca-konflik adalah sebuah perjuangan, tetapi juga merupakan salah satu kunci untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran jangka panjang. Foto: Werner Heiber/Pixabay
ADVERTISEMENT
Skenario konflik dan pasca-konflik merupakan kondisi yang penuh tantangan, tetapi juga penuh dengan peluang. Konflik bersenjata dan pasca-konflik seringkali dipersepsikan sebagai lingkungan yang tidak sesuai untuk berbisnis. Namun, ada kelompok yang memainkan peran penting dalam membangun bisnis dan kontribusi positif pada masyarakat di tengah-tengah ketidakpastian ini. Mereka dikenal sebagai pejuang kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Sebuah konflik di sebuah negara dapat menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, konflik juga dapat menimbulkan kerugian yang besar di sektor infrastruktur. Dua faktor tersebut kemudian menjadi awal dari meningkatnya angka kemiskinan di sebuah negara yang sedang dilanda atau pernah dilanda konflik. Hal ini yang kemudian menjadi tantangan bagi para pejuang kewirausahaan.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, seorang pejuang kewirausahaan harus siap dengan ketahanan di zona konflik. Dengan kata lain, seorang pejuang kewirausahaan harus siap untuk melalui masa konflik dalam kondisi apa pun. Pejuang kewirausahaan harus menunjukkan ketahanan tinggi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan di masa konflik maupun pasca-konflik. Seorang pejuang kewirausahaan juga harus memiliki toleransi yang besar terhadap risiko bisnis yang dijalankan,, karena stok barang bisa saja hancur atau hilang karena hal-hal tidak diinginkan yang terjadi di zona konflik.
Seorang pejuang kewirausahaan harus memiliki kemampuan adaptasi dan ketahanan yang baik dalam melalui masa konflik. Foto: Gerd Altmann/Pixabay
Pada masa konflik maupun pasca-konflik, pejuang kewirausahaan harus bersifat inovatif untuk menemukan solusi lokal dalam menjalankan bisnis di masa konflik. Seorang pejuang kewirausahaan harus dapat mengembangkan solusi inovatif untuk masalah-masalah yang dihadapi bisnis yang dijalankan. Dengan demikian, bisnis yang dibangun oleh pejuang kewirausahaan di masa konflik maupun pasca-konflik dapat menciptakan lapangan kerja, merangsang ekonomi lokal, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan. Jika berhasil melewati masa konflik, tantangan selanjutnya adalah membangun kembali bisnis dan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa pasca-konflik.
ADVERTISEMENT
Tantangan-tantangan tersebut dapat dihadapi dengan beberapa faktor pendukung. Keterampilan dan kapasitas seorang pejuang kewirausahaan yang meliputi aspek manajerial, kewirausahaan, dan keterampilan menjual menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki. Hal tersebut selanjutnya harus didukung dengan akses modal yang ideal. Lalu, akses pemasok juga merupakan hal yang sangat penting bagi pejuang kewirausahaan, mengingat pasokan logistik suatu barang akan jauh lebih sulit didapat ketika masa konflik.
Untuk mendapat akses modal dan logistik yang optimal, para pejuang kewirausahaan harus dapat bersinergi dengan kebijakan dan dukungan internasional. Pejuang kewirausahaan perlu bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi internasional di bidang terkait untuk menciptakan kerangka hukum dan peraturan yang mendukung bisnis di lingkungan konflik. Selain itu, pejuang kewirausahaan juga dapat mendukung legislasi suatu kebijakan bisnis atau bekerja sama dengan Foreign Direct Investment (FDI) maupun lembaga bantuan kemanusiaan.
Pejuang kewirausahaan memainkan perang yang krusial dalam membina bisnis dalam skenario konflik maupun pasca-konflik. Foto: Loe Moshkovska/Pexels
Membina bisnis dalam skenario konflik dan pasca-konflik adalah upaya jangka panjang. Sebuah bisnis mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun diri dan mencapai dampak yang signifikan. Akan tetapi, dampak positif yang dihasilkan dapat berdampak besar dalam membantu proses rekonstruksi dan pemulihan sebuah negara yang pernah dilanda konflik.
ADVERTISEMENT
Pejuang kewirausahaan memainkan peran yang krusial dalam membina bisnis dalam skenario konflik dan pasca-konflik. Berbagai tantangan yang memerlukan ketahanan dan adaptasi tinggi dihadapi para pejuang kewirausahaan. Dengan dukungan optimal, pejuang kewirausahaan dapat menciptakan dampak yang besar di bidang sosial dan ekonomi. Selain itu, pejuang kewirausahaan juga berkontribusi pada upaya pemulihan dan rekonstruksi ekonomi masyarakat dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian pasca-konflik. Membina bisnis dalam skenario konflik dan pasca-konflik adalah sebuah perjuangan, tetapi juga merupakan salah satu kunci untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran jangka panjang.