Konten dari Pengguna

KKN UAD Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Ember Tumpuk

Anindita Paramastuti
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan
2 Maret 2022 21:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anindita Paramastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama warga padukuhan Juwono, Triharjo, Pandak
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama warga padukuhan Juwono, Triharjo, Pandak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampah merupakan permasalahan yang sering ditemukan diberbagai tempat, salah satunya sampah rumah tangga. Berbagai permasalahan ditemukan akibat sampah rumah tangga, seperti sampah organik yang menyebabkan bau busuk yang menyengat.
ADVERTISEMENT
Sampah organik ini sendiri dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Permasalahan ini dapat diatasi salah satunya dengan menggunakan ember tumpuk. Dimana pemanfaatan tersebut dapat mengurangi penggunaan pupuk urea yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman apabila digunakan secara berlebihan. Maka dari itu, Mahasiswa KKN UAD Reguler 88 Unit XV.C.2 Tahun 2022 yang beranggotakan Anindita Paramastuti, Janeta Adinda Lestari, Hanum Anggika Handanianingrum, Wika Fitriani, Della Pusparini Pratiwi, Destya Safira Rachmadani, Rivaldi Mangkuwijaya, Nanda Surya Wardana dan dengan ketua bernama Prayogo Suatmadji menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan bersama warga di Padukuhan Juwono, Triharjo, Pandak, Bantul dengan menggunakan metode ember tumpuk.
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Sampah organik atau sampah rumah tangga ini jika tidak di olah dengan baik akan menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap, bakteri hingga berbagai penyakit. Hal ini menjadi permasalahan yang dihadapi setiap keluarga dan akan menjadi permasalahan berkelanjutan jika tidak ditangani di mulai dari setiap rumah. Pelatihan pembuatan pupuk organik ini merupakan salah satu program kerja tematik yaitu Penyelenggaraan Bantul Bersih 2025 yang bertujuan untuk mendukung dan berpartisipasi dalam rangka Bantul Bersama 2025.
Praktik pembuatan pupuk organik cair oleh rekan KKN UAD
Proses pembuatan pupuk organik cair dengan mengumpulkan buah busuk yang telah dihaluskan, kemudian dimasukkan ke dalam ember tumpuk tersebut. Lalu, ember tersebut ditutup rapat hingga buah tersebut mengeluarkan larva/maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengurai sampah organik yang telah dikumpulkan. Untuk menghasilkan pupuk cair, buah busuk tersebut didiamkan kurang lebih selama 2 minggu, kemudian dapat menghasilkan cairan lindi yang dimana dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik. Setelah 2 minggu, cairan tersebut dimasukkan ke dalam botol dengan posisi tutup botol tidak terlalu rapat dan didiamkan di bawah sinar matahari, hingga sampah cairan lindi berubah warna menjadi hitam atau kecoklatan.
ADVERTISEMENT
“Tujuan dari pelatihan ember tumpuk ini, untuk pembuatan pupuk organik cair dengan pemanfaatan sampah rumah tangga, yaitu salah satunya buah busuk. Sampah dari buah busuk ini dikumpulkan di dalam ember tumpuk yang telah disediakan. Ember tersebut sebelumnya diberikan lubang yang berfungsi untuk bertelurnya larva yang akan menghasilkan sebuah maggot. Maggot tersebut yang nantinya akan menguraikan sampah-sampah organik dan menghasilkan cairan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Cara pengaplikasiannya dengan 1 tutup botol, dapat dicampurkan dengan 1 liter air.” kata Janeta Adinda sebagai Penyuluh dari Anggota KKN UAD.
Penjelasan ember tumpuk kepada warga padukuhan Juwono, Triharjo, Pandak
“Dengan adanya program ember tumpuk ini, diharapkan dapat mengurangi sampah dapur dan dijadikan sebagai bahan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan untuk para petani dalam pembudidayaan tanaman agar hasil panen menjadi lebih berkualitas” kata Proyogo Suatmadji selaku Ketua XV.C.2 KKN UAD.
ADVERTISEMENT