Konten dari Pengguna

Mengenal Pekan Hari Libur Jepang, Golden Week dan Silver Week

Anindya
Mahasiswi di Universitas Airlangga
23 Oktober 2023 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anindya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Golden Week Image, source: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Golden Week Image, source: Canva
ADVERTISEMENT
Jepang, seperti negara kebanyakan, memiliki beragam hari libur. Namun, berbeda dengan Indonesia yang mayoritas hari liburnya berupa peringatan hari keagamaan, hari libur di Jepang kebanyakan berkaitan dengan perayaan berkah alam seperti Hari Gunung, Hari Laut, dan sebagainya. Uniknya, hari-hari libur ini ada yang jaraknya sangat berdekatan, sehingga membuat istilah baru di antara masyarakat Jepang. Satu dari istilah yang dikenal adalah libur Golden Week yang terjadi di pekan akhir April hingga pekan awal Mei.
ADVERTISEMENT
Golden Week dimulai sejak peresmian 9 hari libur pada Juli 1948. Dari sembilan hari libur yang diresmikan, beberapa terfokus pada akhir April dan awal Mei, yang menyebabkan adanya lonjakan pendapatan oleh beberapa perusahaan, terutama industri berbasis rekreasi. Penggunaan istilah Golden Week dimulai sejak 1951 disebabkan oleh penjualan film Jiyuu Gakkou yang meraih penjualan tertinggi pada pekan akhir April sekaligus pekan awal Mei, mendorong perusahaan produksi filmnya menamai pekan ini sebagai Golden Week, mengutip penggunaan kata golden times dari radio Jepang untuk menamai waktu pendengar paling tinggi.
Showa Day in Golden Week, source: Canva
Golden Week, atau yang bisa disingkat sebagai GW, dan dikenal dengan hari libur besar (Oogata Renkyuu, 大型連休), atau dikenal secara harfiah sebagai pekan emas (Oogon Shuukan, 黄金週間), berisi empat hari libur yang terjadi secara berturut-turut. Golden Week telah diterapkan sejak tahun 1948, dalam memperingati hari libur sebagai berikut:
Showa Day, source: Canva
1. Hari Showa (Showa no Hi), 29 April
ADVERTISEMENT
Kaisar Showa merupakan kaisar dengan masa jabatan terpanjang, dari 1926-1989 dengan bermacam prestasi seperti penggagas ambisius pembangunan dan perluasan negara setelah menderita kekalahan pada Perang Dunia II, serta dimulainya sistem demokrasi di antara masyarakat Jepang. Untuk mengenang jasa Kaisar Showa, diperingatilah hari kelahirannya sebagai salah satu hari libur nasional.
2. Hari Peringatan Konstitusi (Kenpo Kinenbi), 3 Mei
Peringatan Konstitusi di sini mengarah pada Konstitusi Jepang di tahun 1947 yang mulai menerapkan tiga prinsip dasar, yakni kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak-hak asasi manusia, dan penolakan perang. 3 Mei 1947 merupakan hari di mana perumusan Konstitusi tersebut dilaksanakan, dan sampai sekarang, 3 Mei dijadikan hari libur resmi sebagai cara masyarakat Jepang mengenang sejarah serta mempelajari hal-hal mengenai pemerintahan lebih mendalam.
Greenery Day (Midori no Hi) Image, source: Canva
3. Hari Hijau (Midori no Hi), 4 Mei
ADVERTISEMENT
Hari Hijau diadakan sebagai cara memperingati kecintaan Kaisar Showa akan alam. Pada hari ini, seluruh masyarakat Jepang akan melakukan aktivitas di alam hijau, sehingga pemerintah menggencarkan pariwisata di tempat-tempat hijau. Penggencaran pariwisata bisa dikategorikan dalam penggratisan tiket masuk wahana bermain, yang kemudian menjadikan Golden Week sebagai pekan sibuk dalam bidang pariwisata.
4. Hari Anak (Kodomo no Hi), 5 Mei
Hari Anak juga dilaksanakan di negara tetangga Jepang, yakni China dan Korea, dengan cara-cara yang berbeda. Hari Anak di Jepang juga bertepatan dengan Festival Anak Laki-Laki tradisional (Tango no Sekku) di mana keluarga akan beramai-ramai memohon masa depan yang cerah bagi putra-putra di keluarga mereka. Selain itu, terdapat juga peringatan Hari Anak Perempuan (Hinamatsuri) pada 3 Maret. Hari Anak di Jepang ditandai dengan penuhnya landmark serta tempat umum oleh koinobori, yang mana adalah layang-layang ikan mas. Hari Anak dirayakan sebagai doa agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan sejahtera, serta sebagai apresiasi pada orang tua karena telah membesarkan anak-anak dengan baik.
Children's Day (Kodomo no Hi), edit from Canva
Selain Golden Week yang terjadi di musim semi, Jepang juga memiliki satu lagi pekan hari libur besar yang ada di musim gugur. Di pekan akhir bulan September, terdapat dua hari libur berturut-turut yang menyebabkan pekan ini disebut sebagai libur panjang musim gugur. Pekan ini disebut dengan Silver Week, atau Platinum Week, merujuk pada hari libur panjang dalam satu pekan di musim gugur. Tidak seperti Golden Week yang terjadi setiap tahun, Silver Week atau Platinum Week hanya terjadi apabila dua hari libur utamanya berdekatan. Dua hari libur utama yang menyebabkan Silver Week adalah antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Hari Menghormati Orang Tua (Keiro no Hi), Senin ketiga bulan September
Peresmian Hari Menghormati Orang Tua sebagai hari libur resmi dimulai sejak 1966. Hal ini dilakukan karena Jepang merupakan negara dengan harapan hidup tertinggi kedua, dibuktikan dari rata-rata usia yang mencapai 86 tahun, serta banyaknya jumlah lansia. Perayaan Hari Menghormati Orang Tua dilakukan dengan kalangan muda yang mengadakan acara khusus untuk membantu lansia di daerah masing-masing, serta anak-anak menghabiskan waktu dengan orang tua mereka sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih karena telah dirawat dan dibesarkan. Perayaan Hari Menghormati Orang Tua juga meliputi berkumpul bersama untuk menyisihkan waktu mendengar cerita-cerita sebagai cara menunjukkan perhatian pada lansia.
2. Ekuinoks Musim Gugur (Shuubun no Hi), 22 September
ADVERTISEMENT
Ekuinoks Musim Gugur ditandai dengan lamanya durasi siang dan malam dalam satu hari (didasarkan pada pengamatan astronomi). Shuubun no Hi adalah salah satu dari dua perayaan ekuinoks yang diadakan di Jepang. Satu yang lainnya merupakan Ekuinoks Musim Semi (Shunbun no Hi). Shuubun no Hi diperingati dengan hari raya panen serta hari mengenang nenek moyang.
Autumnal Equinox (Shuubun no Hi), source: Canva
Silver Week terakhir terjadi pada tahun 2015, dengan Hari Menghormati Orang Tua jatuh pada tanggal 21 September, dan Ekuinoks Musim Gugur di hari berikutnya. Menurut perhitungan kalender, Silver Week berikutnya akan terjadi di tahun 2026. Penamaan Silver Week sendiri dikaitkan dengan hari libur pembukanya, yakni Hari Menghormati Orang Tua, yang identik dengan rambut abu-abu atau perak. Pada beberapa perhitungan, Silver Week bisa terjadi meskipun dua hari libur utamanya tidak secara langsung berurutan. Apabila Hari Menghormati Orang Tua dan Ekuinoks Musim Gugur dipisahkan satu hari kerja, maka Silver Week bisa terjadi karena hari kerja terjepit di Jepang akan dianggap sebagai hari libur.
ADVERTISEMENT
Istilah Silver Week mulai dikenal secara luas oleh Masyarakat Jepang sejak tahun 2009, di mana Silver Week terjadi dalam hitungan hari libur sebanyak lima hari berturut-turut dalam satu pekan (terjadi setelah akhir pekan kedua September yang disusul Hari Menghormati Orang Tua pada Senin pekan ketiga). Silver Week dinamai berkebalikan dengan Golden Week karena merupakan pekan libur terbesar kedua setelah Golden Week.
Pada pekan-pekan ini, industri rekreasi Jepang akan mengalami lonjakan angka pengunjung yang menyebabkan kesibukan transportasi di banyak bagian negara. Baik Masyarakat Jepang sendiri, maupun turis asing berdatangan untuk menikmati pekan libur besar serta keuntungan pariwisata bersamaan dengan hari libur seperti Hari Hijau dan Hari Anak. Karenanya Golden Week dan Silver Week (meskipun Silver Week bukanlah pekan libur tahunan) disebut sebagai pekan libur yang ramai selain pada libur tahun baru dan libur Hari Obon.
ADVERTISEMENT