Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Otak Manusia Bukanlah Alat Penyimpanan Informasi yang Baik
29 Mei 2024 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Anindya Chairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tahukah kalian kalau selama jutaan tahun lalu manusia menyimpan informasi hanya di satu tempat saja yaitu otak mereka?
Jadi, memori manusia adalah cara di mana otak kita menyimpan dan mengingat informasi. Ketika kita belajar atau mengalami sesuatu, otak kita akan menyimpannya. Kemudian, saat kita membutuhkannya lagi, otak kita akan merecall informasi itu kembali.
ADVERTISEMENT
Tetapi, pernahkah kalian membayangkan sebuah pesta di dalam otak manusia? Di mana setiap ingatan adalah tamu undangan yang berharga. Namun, tidak semua tamu dapat diterima dengan baik.
Otak manusia adalah jauh lebih kompleks daripada sekadar gudang penyimpanan informasi. Karena faktanya, otak manusia bukanlah alat penyimpan yang baik untuk menyimpan banyak informasi bahkan database seukuran imperium.
Mengapa begitu? Berikut fakta-faktanya!
Lalu, bagaimana orang-orang terdahulu menyimpan data dan informasi selain dengan otak mereka?
ADVERTISEMENT
Nah ada fakta menarik nih tentang hal ini!
Antara tahun 3000 sampai 3500 SM, orang-orang genius Sumeria yang tak dikenal menemukan sebuah sistem untuk menyimpan dan memproses informasi di luar otak mereka, yang dibuat sesuai pesanan untuk menangani data matematis dalam jumlah besar. Dengan demikian, orang-orang Sumeria itu memberikan cara yang lebih efektif untuk menyimpan informasi dalam jumlah yang besar. Sistem pemrosesan data yang ditemukan oleh orang Sumeria itu disebut "tulisan.”
Referensi
Harari, Y. N., & Sapiens, A. (2014). A brief history of humankind. Publish in agreement with The Deborah Harris Agency and the Grayhawk Agency.