Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Generasi Alpha dan Kecerdasan Buatan: Mendidik dengan Hati dan Teknologi
14 April 2025 12:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Anis Marsela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Di sinilah tantangan terbesar bagi orang tua dan pendidik. Generasi Alpha memang cerdas secara digital, tapi tanpa bimbingan, mereka bisa tersesat dalam dunia maya yang serba cepat dan dangkal. Peran orang dewasa sangat penting, bukan hanya untuk mengawasi, tetapi menjadi pendamping aktif yang memahami kebutuhan anak, menjalin kedekatan emosional, dan menjadi contoh dalam penggunaan teknologi yang sehat.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan, guru perlu menciptakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Pendekatan saintifik seperti 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan) bisa jadi solusi efektif. Anak tidak hanya diajak menerima informasi, tapi juga memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru.
Selain itu, pengalaman langsung juga penting. Anak-anak zaman sekarang cepat bosan jika hanya disuruh duduk dan mendengarkan. Mereka butuh ruang untuk bereksperimen dan berkreasi. Pembelajaran berbasis proyek dan aktivitas nyata bisa membantu mengembangkan karakter dan cara berpikir mereka.
Mendidik Generasi Alpha bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal menanamkan nilai-nilai dasar seperti empati, kejujuran, dan rasa ingin tahu. Teknologi boleh berkembang, tapi nilai-nilai kemanusiaan tetap harus menjadi pegangan utama.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah ini tantangan? Pasti. Tapi lebih dari itu, ini adalah kesempatan besar untuk membentuk generasi masa depan yang bukan hanya pintar secara teknologi, tapi juga bijaksana dalam menjalani hidup.