Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Di Balik Jas Putih: Keringat dan Kelelahan Seorang Dokter
31 Desember 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Anisa Rahma Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang dokter adalah mimpi dari sebagian besar orang. Menjadi dokter adalah suatu pekerjaan yang mulia, karier bergengsi, dan tentunya membanggakan orang tua. Namun bagaimana realita profesi dokter? Yuk, simak paparan berikut ini!
ADVERTISEMENT
Perjuangan Menuju Gelar
Sudah menjadi rahasia umum bahwa perjalanan menuju gelar ‘dr.’ bukanlah perjalanan yang mudah. Diperlukan persiapan yang matang, mulai dari pemilihan instansi pendidikan, biaya yang diperlukan, serta pertimbangan waktu belajar yang sangat lama untuk mendapatkan gelar tersebut. Seorang dokter harus dengan kesadaran penuh rela mengorbankan waktu di masa mudanya demi menuju profesi yang mulia itu. Seorang dokter juga harus mau untuk terus belajar, karena dalam dunia kesehatan akan selalu ada inovasi dan temuan baru, baik itu temuan berupa penyakit maupun temuan obat-obatan baru yang harus selalu dipelajari dan diperbaharui sejalan dengan berjalannya roda kehidupan dan bermunculannya berbagai macam penyakit-penyakit baru.
Jam Kerja Tanpa Henti
Sebagai seorang dokter, tidak ada jam kerja yang pasti. Seorang dokter dituntut untuk hadir di manapun dan kapanpun pertolongan dibutuhkan. Bahkan, kebanyakan dokter harus merelakan waktu istirahat atau waktu bersama keluarga dan temannya demi menolong pasien. Jadwal kerja seorang dokter juga tidak memandang tanggal merah. Mereka harus selalu siap siaga dalam kondisi apapun untuk menangani berbagai macam masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tekanan dan Tuntutan Profesi Dokter
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa penyakit dan persoalan kesehatan yang dijumpai di tengah-tengah masyarakat akan selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itulah, seorang dokter wajib memiliki critical thinking, problem solving, dan decision making skills yang sangat baik untuk dapat mendiagnosis penyakit dengan cepat dan menentukan tindakan yang tepat untuk pasiennya. Seorang dokter juga harus pandai berkomunikasi, karena komunikasi yang buruk dapat menjadi penyebab terjadinya resiko misdiagnosis atau bahkan malpraktek. Selain itu, seorang dokter juga dituntut untuk selalu bersikap profesional dan harus mampu untuk mengesampingkan masalah pribadi atau harus dapat menguasai keadaan emosional mereka saat menghadapi pasien. Hal ini karena sikap serta cara seorang dokter dalam berkomunikasi dengan pasien dan bagaimana seorang dokter menghadapi pasiennya akan sangat mempengaruhi proses pengobatan dan kesembuhan pada pasien tersebut.
ADVERTISEMENT
Realita Kerja Dokter di Lapangan
Sebagai seorang dokter, selain ia harus memiliki mental yang kuat, seorang dokter juga harus selalu memperhatikan dan menjaga daya tahan tubuhnya. Selain menjadi simbol “Kesehatan” bagi masyarakat, memiliki tubuh yang sehat bagi seorang dokter juga akan membantu performanya ketika ia sedang bekerja. Mengingat jam kerja yang tidak mengenal kata ‘istirahat’, seorang dokter pun harus dapat memastikan bahwa kondisi badan mereka harus selalu dalam keadaan prima agar dapat menangani pasiennya dengan baik dan optimal.
Perjalanan menjadi seorang dokter tidak hanya mengandalkan pengetahuan medis dan otak yang cerdas saja, tetapi juga membutuhkan pengorbanan dan dedikasi yang tinggi. Profesi seorang dokter tidak luput dari jam kerja yang tidak mengenal waktu dan kata berhenti, bahkan memaksa mereka untuk mengorbankan waktu istirahat, waktu bersama teman dan keluarga, serta hari libur untuk dapat menangani pasien. Seorang dokter juga terus dituntut untuk menjadi orang yang pandai berkomunikasi, memiliki kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah dengan cepat, dan pengambilan keputusan yang tepat dan baik. Selain itu, kondisi fisik yang prima juga merupakan komponen penting dalam kehidupan seorang dokter demi kelancaran tugas-tugasnya dalam proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT