Konten dari Pengguna

Diamnya Saksi: Keheningan yang Menyakitkan bagi Korban Bullying di Sekolah

Anisa Indah Ramadhani
Mahasiswa S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Sebelas Maret
27 Oktober 2024 3:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisa Indah Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
keadaan depresi korban bullying, canva.
zoom-in-whitePerbesar
keadaan depresi korban bullying, canva.
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, masa sekolah adalah masa yang menyenangkan dengan penuh kenangan yang indah. Namun, hal itu tidak terjadi bagi seseorang yang mengalami perilaku bullying setiap harinya di lingkungan sekolah. Mereka lebih merasa bahwa kehidupan sekolah adalah neraka yang harus mereka jalani setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Bullying adalah segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara sengaja kepada orang yang dianggap lebih lemah. Bentuk perilaku bullying biasanya berupa penindasan fisik, verbal maupun sosial. Di masa sekarang, bullying bukanlah hal yang awam untuk di dengar di kalangan masyarakat sekitar karena dapat dilihat dari banyaknya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekitar kita terutama di lingkungan sekolah.
Dalam kasus bullying terdapat tiga aspek yang terlibat, yaitu korban, pelaku, dan saksi. Saksi adalah orang menyaksikan perilaku bullying yang dilakukan pelaku kepada korban. Dalam tindakan bullying terdapat beberapa aksi yang dilakukan oleh seorang saksi salah satunya, yaitu memilih untuk diam atau tidak peduli saat mengetahui bahwa terdapat perilaku bullying di lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Bahwa tidak sedikit dari kita para saksi korban bullying yang memilih untuk diam saat mengetahui terdapat perilaku bullying yang sedang terjadi di sekitar kita. Mengapa seseorang lebih memilih diam ketika melihat kasus bullying? Alasan dari pertanyaan tersebut, karena para saksi tidak ingin terlibat dalam kasus bullying yang sedang terjadi ataupun juga merasa takut terhadap pelaku bullying tersebut.
Namun, apakah tindakan tersebut dapat dibenarkan? Sebenarnya, tindakan tersebut tidak sepenuhnya dapat dibenarkan karena secara tidak langsung saksi yang melihat tindakan bullying tersebut dan memilih untuk diam saja dapat diartikan bahwa mereka menoleransi tindakan bullying yang sedang terjadi dan bisa dianggap bahwa mereka tidak peduli dengan kesejahteraan seseorang.
Bahwa tindakan saksi yang hanya bersikap diam saja akan sangat membekas bagi seorang korban bullying yang melihat tindakan tersebut. Adapun dampak yang ditimbulkan dari sikap diam kita, yaitu yang pertama, korban akan merasa kehilangan harapan untuk menjalani kehidupan sekolahnya hingga kehidupan kesehariannya karena merasa tidak ada yang berada di sisinya, terlihat bahwa orang lain tidak peduli atas tindakan yang pelaku bullying berikan kepada korban. Kemudian yang terakhir, yaitu pelaku bullying merasa lebih bebas dalam melakukan penindasan terhadap korban karena tidak ada yang berani untuk melawan tindakannya ataupun menolong korban yang sedang mereka bully.
ADVERTISEMENT
Terdapat istilah dari Martin Luther, yaitu “Di akhirnya, kita tidak akan mengingat kata-kata yang diucapkan oleh musuh, tetapi keheningan dari teman-teman kita” kata-kata tersebut menggambarkan bahwa sikap diam kita yang terlihat sepele bagi kita justru malah sangat berpengaruh bagi mental seorang korban bullying. Maka dari itu, perlunya kesadaran bagi kita untuk berbicara dan berdiri di pihak yang benar saat menyaksikan tindakan bullying yang ada di sekitar kita.
Dalam melawan sebuah bullying bukan hanya tugas seorang korban saja, tetapi juga tugas bagi kita semua untuk saling peduli terhadap sesama dengan mendukung dan merangkul korban bullying dalam menghadapi perilaku bullying yang sedang terjadi. Kemudian, dalam menghadapi sebuah kasus bullying juga tidak dilakukan dengan cara kekerasan maupun mengintimidasi pelaku, tetapi dapat dilakukan dengan pendekatan lain yang lebih solutif.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, alih-alih hanya bersikap diam saja dalam menyaksikan tindakan bullying yang sedang terjadi. Lebih baik kita sebagai murid di sekolah melakukan sebuah aksi kecil, seperti berani menolong teman yang sedang dibully oleh teman-teman lainnya, menjadi pendengar aktif dan dapat menawarkan bantuan yang dibutuhkan oleh korban, serta dapat melaporkan perilaku bullying yang terjadi kepada guru atau pihak yang berwajib.
Memang dibutuhkan keberanian dalam menjalankan aksi pertolongan untuk korban bullying tersebut, tetapi keberanian tersebut sangat penting bagi korban bullying karena mereka merasa mendapatkan dukungan dan merasa bahwa masih ada orang yang peduli dengan dirinya. Hal itu dapat membuat korban bullying bangkit dan lebih semangat dalam menjalankan kehidupannya, terutama kehidupan sekolahnya. Selain itu, aksi dari kita tersebut dapat membuat korban bullying lebih berani dalam menghadapi perilaku bullying yang sedang mereka alami.
ADVERTISEMENT
Sehingga dalam kasus ini, dapat dipelajari bahwa sikap diam kita ketika melihat perilaku bullying yang sedang terjadi di sekitar kita, sama saja dengan menoleransi perilaku bullying yang sedang terjadi. Selain itu, hal tersebut bukan sebuah solusi atas kasus bullying yang sedang terjadi. Selain itu, berani dalam mendukung korban dalam menghadapi kasus bullying merupakan aksi kecil yang berharga bagi seorang korban. Dengan memulai aksi kecil dapat menjadikan dampak besar bagi seseorang yang membutuhkan bahkan aksi kecil tersebut mungkin dapat menyelamatkan nyawa seseorang yang berharga.
Untuk itu, berdasarkan pengalaman saya, saya merasa bersalah atas sikap diam saya saat melihat seorang teman yang sedang dibully oleh teman-teman yang lain. Saya dapat melihat bagaimana korban merasakan kesendirian dan keputusasaan karena tidak ada kepedulian ataupun pertolongan dari orang-orang sekitar. Oleh karena itu, kita harus belajar dari kesalahan yang sudah terjadi dengan memperbaiki diri menjadi orang yang lebih baik dengan membawa diri kita menjadi bagian dari solusi bukan bagian dari sebuah masalah. Maka dari itu, selalu ingat bahwa sekecil apapun aksi kita akan selalu berarti bagi orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT