Kerajinan Logam Kotagede yang Antik, Memiliki Daya Tarik Tersendiri

anisa indriyani
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
21 Desember 2022 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari anisa indriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lanang Raharjo (62) warga Kotagede terlihat cukup terampil membuat kerajinan tangan logam ukir sejak tahun 1980, memproduksi berbagai kerajinan ukir logam dengan berbagai bentuk dan motif yang menarik, helm ukir adalah salah satu produk kerajinan yang terbuat dari bahan logam yang cukup banyak diminati, umumnya dipakai untuk suvenir perusahaan, cendera mata, dan sebagai koleksi. Helm ukir memiliki motif ukir yang indah dan beragam, dan dikerjakan manual dengan keterampilan tangan, sehingga menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ingin mengoleksi. Apalagi Kotagede memang daerah yang terkenal akan kerajinan logamnya, dari sejarah perkembanan kerajaan Mataram Islam pada abad 16.
ADVERTISEMENT
Hidup bersama istri dan membesarkan enam anaknya, usianya memang terbilang tidak lagi muda, namun semangatnya dalam membuat kerajinan ukir tidak perlu diragukan. Dengan tangan terampilnya, beliau bisa menyelesaikan pesanan tepat waktu.
Proses pembuatan kerajinan logam helm ukir. Foto : Anisa Indriyani/Kumparan)
Tantangan dalam menjalani pengerjaan helm ukir aluminium adalah jika salah ukiran dapat berakibat fatal. Kerugian saat menjalankan bisnis ini karena salah perhitungan juga bisa saja terjadi.
“Sebenarnya tak hanya aluminium saja, menerima juga pesanan berbagai macam jenis logam lainnya seperti perak, tembaga, dan kuningan.” ujar Lanang.
Kerajinan aluminium diminati karena proses pembuatannya lebih mudah dan harga bahan bakunya yang terjangkau. Satu buah helm ukir dapat diselesaikan selama 1-2 hari. Harga yang juga terbilang masih terjangkau dan sebanding dengan hasilnya.
Hasil pembuatan kerajinan logam helm ukir (Sumber : Dokumen Pribadi)
Menurutnya, harga satu helm ukir mulai Rp.250.000 hingga Rp.350.000 untuk jasanya saja tergantung ukuran dan tingkat kesusahan motif ukiran yang dipesan. Sedangkan, untuk harga jual helm yang sudah jadi mencapai Rp.2.000.000. Untuk pesanannya sendiri rata-rata dari Bandung, Sulawesi, dan NTT. “Pembuatan helm ukir bisa partai kecil maupun partai besar sesuai pesanan, ada juga yang pesan satuan. Selain helm, juga menerima berbagai macam kerajinan logam lainnya,” kata Lanang.
ADVERTISEMENT
Setiap hari beliau tak henti menyelesaikan pesanan, dijeda waktu makan dan salat. Hasil dari kerajinan ukir logam yang biasa digunakan untuk menghidupi istri dan enam anaknya. Hampir semua anaknya telah berkeluarga.
Menekuni pembuatan helm ukir aluminium itu bermula dari warisan turun-temurun. “Awal mulanya dari orang tua saya, dan juga akan saya wariskan ilmunya kepada anak-anak saya, karena pentingnya mewariskan kepada generasi muda agar kerajinan ukir khas Kotagede terus hidup,” tutur Lanang.