Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apresiasi Cerita Pendek "Hutan Itu" Karya WS Rendra
20 Oktober 2022 20:55 WIB
Tulisan dari Anisa Nur Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Hutan Itu" merupakan salah satu cerpen bertemakan kasih sayang antara seorang penyair dan seorang gadis yang manja dan periang, yang selalu meluluhkan hati seorang penyair. Tokoh dalam cerpen ini hanya dua orang yaitu seorang penyair dan gadis itu dengan penokohan yang berbeda. Mereka juga merupakan tokoh utama dalam cerpen ini. Tokoh pertama adalah penyair. Penyair memiliki sifat yang romantis, tulus mencintai kekasihnya yaitu gadis itu. Penyair selalu memuji kekasihnya dengan perkataan-perkataan yang indah hingga kekasihnya terbuai dan terlena dengan perkataannya. "Gadisku, ingatlah, kaulah gadis yang paling manis di dunia. Dan menjadi ratu di sini."
ADVERTISEMENT
Tokoh kedua dalam cerpen ini adalah gadis itu. Tokoh gadis merupakan kekasih pujaan hatinya si penyair. Gadis itu memiliki sifat sebagai wanita yang manja, memiliki sifat kekanak-kanakan terhadap kekasihnya yaitu si penyair. Tingkah lakunya yang menggemaskan itu membuat si penyair semakin mencintainya. Di dalam cerpen ini gadis itu selalu ingin dimanja, ingin memiliki seutuhnya lelaki pujaan hatinya itu. Ia cemburu apabila ada wanita lain selain dirinya. "Tetapi yang dulu! Berapa semuanya? Katakan, berapa kali kau bercinta?". Gadis itu juga pandai membuat cerita-cerita lucu sehingga membuat si penyair semakin mencintainya.
Latar tempat di dalam cerpen berada di berbagai tempat, seperti di sebuah hutan yang indah yang terdapat banyak pohon yang besar dan rimbun serta terdapat sebuah anak kali yang airnya sangat jernih. Hutan itu membuat si penyair dan gadisnya sangat nyaman sehingga mereka tidak sadar kalau mereka masuk terlalu dalam ke hutan tersebut. Karena hutan itu tidak membuat mereka ketakutan melainkan membuat mereka nyaman dan terpesona dengan keindahan hutan itu. Latar waktu yang ditunjukan pada cerpen ini adalah pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Gambaran suasana yang tercipta dalam cerpen ini adalah bahagia, ceria, penuh dengan keromantisan yang diciptakan kedua pasangan tersebut. Penyair mampu meluluhkan hati kekasihnya dengan pujian kata-katanya yang indah.
ADVERTISEMENT
Cerpen "Hutan Itu" menggunakan alur maju. Dikatakan demikian karena cerita dalam cerpen ini menceritakan serangkaian peristiwa yang dimulai secara teratur dari awal hingga akhir cerita. Si penyair dan gadis itu berada di dalam hutan, bercerita di dalam hutan dan menghidupkan hutan tersebut serta terdapat percintaan dari pagi hari hingga malam hari. Sudut pandang dalam cerpen ini. yaitu ia.
Cerpen "Hutan Itu" merupakan terdapat dalam kumpulan cerpen yang berjudul Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu yang ditulis oleh Dr. Willibrordus Surendra Broto Rendra, S.S., M.A atau yang lebih dikenal sebagai WS Rendra. WS Rendra merupakan seorang seniman, penyair, dan dramawan terkemuka sejak tahun 1950-an. Selama berkarier sebagai seorang seniman WS Rendra dijuluki "Si Burung Merak". Hal ini karena penampilannya sebagai deklamator yang selalu penuh pesona. Beliau lahir tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah dan meninggal tahun 2009 di Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Amanat yang dapat diambil dari cerpen ini bahwa kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian hutan agar bisa bermanfaat bagi makhluk hidup yang lain. Terhadap pasangan bersikap tulus menyayangi, membuat bahagia serta mampu melindungi satu sama lain. Janganlah menyakiti orang yang tulus menyayangi kita tetapi disini saya juga menyarankan agar jangan mudah percaya terhadap orang lain yang baru saja dikenal, ada baiknya kita harus telusuri terlebih dahulu sifat dari kepribadian seseorang agar tidak menyesal di kemudian hari.
Karya cerpen WS Rendra yang berjudul "Hutan Itu" merupakan sebuah karya yang bagus, mampu membius para pembacanya hingga kita merasa berada di dalam cerita tersebut. Penulisan kata-katanya yang indah yang mampu membuat siapa saja yang membacanya terpukau. Beliau membuat cerpen ini menggunakan banyak sajak-sajak romantis dan membuat tokoh yang ada di dalamnya menjadi menakjubkan. Cerita yang dimuat mudah dicerna oleh para pembacanya, tidak ada kata-kata yang membingungkan. Ceritanya juga ringan dan alurnya sangat teratur sehingga cerpen ini mudah dipahami oleh para pembacanya.
ADVERTISEMENT