Konten dari Pengguna

Mengenal Karya Sastra melalui Pembelajaran Sastra di Sekolah

ANISAH QOTRUNNADA
Mahasiswi UIN Jakarta, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
9 November 2021 20:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ANISAH QOTRUNNADA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal Karya Sastra melalui Pembelajaran Sastra di Sekolah
Sumber: data pribadi pada saat menampilkan musikalisasi puisi di sekolah.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: data pribadi pada saat menampilkan musikalisasi puisi di sekolah.
Karya sastra merupakan suatu bagian dalam kehidupan masyarakat yang dapat dinikmati, dipahami, serta dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat. Karya sastra tercipta karena adanya suatu pengalaman atas peristiwa yang pernah dialaminya atau suatu permasalahan yang menarik sehingga muncul gagasan dan imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan maupun lisan. Karya sastra sudah dipelajari di lingkungan pendidikan dari tingkat SD sampai SMA yang telah dituangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karya sastra yang dipelajari melalui pembelajaran sastra di sekolah dapat melatih siswa untuk menciptakan suatu karya. Siswa dapat mengenal karya sastra melalui pembelajaran sastra di sekolah sehingga dalam pembelajaran sastra dijelaskan mengenai jenis-jenis karya sastra. Dengan demikian, siswa harus paham betul mengenai jenis-jenis karya sastra. Jenis karya sastra terdapat dua, yaitu karya sastra imajinatif dan karya sastra non-imajinatif. Karya sastra imajinatif adalah karya sastra yang bersifat khayali dan bahasanya konotatif. Adapun karya sastra non-imajinatif adalah karya sastra yang banyak mengandung unsur fakta dibandingkan unsur khayalan, dan karya sastra non-imajinatif kebanyakan menggunakan bahasa denotatif. Karya sastra imajinatif dan karya sastra non-imajinatif terdapat di dalam pembelajaran sastra yang dituangkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Para siswa pasti sudah mengenal mengenai jenis karya sastra karena sudah dipelajari sehingga para siswa dapat menciptakan karya sastra sesuai dengan jenis karya sastra yang dipilih.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran sastra di sekolah merupakan suatu pembelajaran yang dapat mengenalkan siswa menganai karya sastra yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Rusyana (1984: 6), mengemukakan bahwa pengajaran sastra di sekolah memiliki tujuan, yaitu memperoleh suatu pengalaman serta pengetahuan tentang sastra. Pembelajaran sastra di sekolah mampu membuat siswa memahami karya sastra, menghayati karya sastra, dan mampu menggali nilai-nilai moral, sosial, dan budaya. Selain itu, pembelajaran sastra di sekolah mampu melatih siswa dalam menciptakan suatu karya sastra karena dengan adanya pembelajaran sastra di sekolah maka siswa dilatih untuk menulis prosa dan puisi. Siswa dapat dilatih untuk berkarya dalam mementaskan drama. Selain itu, siswa dapat dilatih dalam memahami kritik dan esai sastra. Dengan demikian, latihan tersebut membantu siswa untuk menghasilkan suatu karya sastra.
ADVERTISEMENT

Beberapa jenis karya sastra yang dipelajari di sekolah, antara lain:

1. Puisi
Puisi merupakan jenis karya sastra berbentuk teks atau suatu karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-katanya. Pembelajaran sastra di sekolah terdapat karya sastra yang dipelajari, yaitu salah satunya puisi. Siswa dapat menciptakan karya sastra melalui puisi. Menciptakan suatu karya sastra dapat dilakukan melalui puisi, yaitu siswa dapat menulis puisi yang dapat dijadikan suatu tulisan yang menarik. Selain itu, siswa dapat membaca puisi dengan intonasi dan ketentuan yang tepat. Dan, siswa dapat menciptakan suatu karya sastra melalui puisi dengan berkarya melalui musikalisasi puisi. Jenis karya sastra puisi yang diajarkan di tingkat pendidikan melalui pembelajaran sastra memiliki tujuan selain menghasilkan suatu karya, yaitu siswa mendapatkan pengetahuan yang luas. Siswa yang ingin menghasilkan suatu karya puisi maka harus terus berlatih menulis puisi serta membaca puisi yang telah dibuat dengan intonasi dan ketentuan yang benar. Di samping itu, dengan adanya pembelajaran sastra di sekolah yang mempelajari puisi maka siswa dapat mengetahui bahwa puisi mengemas bahasa secara estetis, padat, luas maknanya, serta harus memperhatikan nilai estetis dalam puisi dari berbagai sudut, seperti temanya, diksinya, susunannya, ungkapan-ungkapan kiasannya, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
2. Cerita pendek (cerpen)
Cerita pendek merupakan karya sastra berbentuk fiksi sehingga cerpen diartikan sebagai bentuk cerita atau kisah yang memiliki pemeran, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Karya sastra berbentuk cerita pendek dituangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa dalam pembelajaran sastra pasti sering disuruh untuk membuat cerita pendek. Cerita pendek dapat menghasilkan suatu karya sehingga siswa dapat melakukan latihan menulis cerpen agar dapat menghasilkan suatu karya. Pembelajaran sastra di sekolah melalui cerita pendek dapat melatih siswa menulis cerita pendek. Siswa ketika ingin membuat cerpen dapat menceritakan suatu peristiwa yang dialami atau berdasarkan suatu pengalaman. Dan, biasanya cerpen relatif pendek dan singkat. Karya sastra cerita pendek dapat melatih siswa dalam hal menulis sehingga latihan menulis cerpen perlu dikembangkan agar siswa terbiasa dalam menulis. Apabila siswa sudah terbiasa menulis cerita pendek maka siswa dapat menuangkan perasaannya, memperdalam daya tanggap, serta menceritakan suatu pengalamannya dalam bentuk tulisan berupa cerita pendek. Dengan demikian, ketika siswa sudah terlatih dalam menulis cerita pendek maka siswa akan mencoba berkarya terus menerus dalam menulis cerpen sehingga menghasilkan kumpulan-kumpulan cerpen yang dapat dijadikan suatu karya.
ADVERTISEMENT
3) Drama
Drama merupakan bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat tokoh dalam peran, mencontoh perilaku, meniru gerak-gerik pembicaraan, dan melakukan peran dalam berbagai karakter yang dapat dilakukan dengan dialog maupun monolog. Drama dapat dikatakan sebagai akting yang harus sesuai dengan petunjuk pemeranan. Pembelajaran sastra di sekolah mempelajari mengenai drama sehingga para pelajar dapat mengenal sastra melalui praktek drama. Praktek drama yang dilakukan di sekolah dapat melatih siswa untuk berkarya.
Para siswa yang akan praktek drama dapat melatih dirinya untuk bermain peran, baik bermain peran secara dialog maupun secara monolog. Praktek drama harus terdapat naskah drama maka siswa harus belajar dalam membuat naskah drama yang akan dipentaskan. Di samping itu, siswa harus mempersiapkan kostum pementasan dan fasilitas pementasan. Dengan demikian, ketika siswa melakukan hal tersebut maka dapat melatih dirinya dalam terus berkarya melalui pementasan drama, baik berkarya dalam memainkan peran, menulis naskah, dan juga berkarya dalam menyesuaikan kostum serta menentukan fasilitas pementasan sesuai drama yang akan dipentaskan.
ADVERTISEMENT

Sumber:

Saputra, Nanda. 2020. Ekranisasi Karya Sastra dan Pembelajarannya. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing.
Wicaksono, Andri. 2014. Menulis Kreatif Satra dan Beberapa Model Pembelajarannya. Yogyakarta: Garudhawaca.
Wicaksono, Andri. 2018. Tentang Sastra: Orkestrasi Teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Garudhawaca.