Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kartini Muda, Kartini Yang Berani
22 April 2025 8:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Anisa Khoerotun Zahro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setiap 21 April, kita merayakan bukan hanya sosok, tetapi semangat. Semangat Kartini yang tak lekang oleh zaman. Semangat perempuan untuk berani, mencoba, dan terus bertumbuh. Dan hari ini, akan bermunculan sosok-sosok Kartini muda dengan keberaniannya, rasa syukurnya, dan ajakannya.
Ajakannya kepada teman-teman sebayanya untuk tak pernah berhenti mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, dan melangkah lebih jauh dari hari sebelumnya.
Siapa yang tak mengenal R.A. (Raden Ajeng) Kartini? Namanya menggema setiap tahun, menjadi panutan tak hanya bagi perempuan, tapi juga laki-laki yang menginginkan adik, kakak, sahabat, dan pasangannya memiliki keberanian yang sama. Untuk berpikir, untuk memilih, dan untuk melangkah.
Kartini tidak lahir dari tanah yang datar dan tenang. Hidupnya penuh dengan keterbatas dan pilihan-pilihan yang tidak ramah. Namun dari situlah keberaniannya tumbuh dan ditempa. Ia tampil sebagai simbol perjuangan, sebagai penantang keterbatasan, dan pembuka jalan bagi generasi setelahnya.
ADVERTISEMENT
Hari ini, semangat itu tak boleh hanya hidup dalam kutipan buku sejarah atau surat-surat yang kita baca. Semangat itu harus hidup dalam diri kita. Dalam tiap langkah yang kita ambil dengan berani, sambil berkata “Saya bisa!”.
Bisa melangkah satu langkah lebih maju dari kemarin. Bisa mencoba hal baru, meskipun belum tahu akan berhasil atau tidak. Karena sejatinya, keberanian bukan tentang tak merasa takut. Tapi tentang keputusan untuk tetap melangkah, walau ketakutan masih menggema dalam dada.
Kartini muda hari ini adalah mereka yang memilih bidang yang tidak biasa. Yang tak bersembunyi di balik alasan atau ekspektasi orang lain. Mereka yang berani merintis bisnis kecil meskipun penuh risiko. Yang pergi sendiri ke tempat asing demi belajar hal baru. Yang membuka pikiran dari berbagai sudut pandang dan menolak dibungkan oleh label-label sosial. Mereka yang menulis narasi hidupnya sendiri, meski jalannya belum pernah ditempuh siapapun.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, menjadi berani tidak selalu mudah. Sama seperti Kartini dahulu, kita pun hari ini berhadapan dengan tantangan. Ketidakpastian, omongan orang, keraguan dalam diri, dan rasa takut akan kegagalan. Tapi ingatlah, keberanian tak harus selalu tampak besar. Kadang, ia hadir dalam bentuk yang kecil, misalnya mencoba, gagal, lalu mencoba lagi.
Maka, hari ini mari rayakan Hari Kartini dengan menumbuhkan keberanian dalam diri. Jika kemarin kita takut, biarkan hari ini keberanian itu tumbuh. Keberanian untuk mencoba. Keberanian untuk gagal. Keberanian untuk menjadi versi terbaik dari diri kita yang kemarin, meski jalan yang dilalui tak selalu mudah.
Untuk Kartini Kartini muda di luar sana, langkahkan kakimu, pelan atau cepat, tak masalah. Yang penting, terus melangkah. Tak peduli seberapa lambat atau berat, teruslah maju. Karena jalan menuju perubahan memang tidak selalu mudah, tapi selalu mungkin.
ADVERTISEMENT