Konten dari Pengguna

Merawat Api Perjuangan Makna Sumpah Pemuda Bagi Pemuda Masa Kini

Anisa Khoerotun Zahro
Undergraduate of Communication Student at Muhammadiyah University of Jakarta / Head of the RPK Division of the Muhammadiyah Student Association, Faculty of Social and Political Sciences, UMJ / General Secretary of MPF Analog FISIP UMJ
30 Oktober 2024 7:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisa Khoerotun Zahro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sadar, bangkit, bersatu, dan lawan menjadi hal yang digaung-gaunkan oleh pemuda pada masa itu. Lantas apakah kata indah itu akan berhenti dengan seiringnya waktu??
potret by : Noval Adeputra (22 Agustus 2024)
zoom-in-whitePerbesar
potret by : Noval Adeputra (22 Agustus 2024)
Keputusan Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 27-28 Oktober 1928 menjadi ikrar suci pemuda pemudi Indonesia. Ikrar yang menyatakan pernyataan kebangsaan dengan berbagai suku, agama, dan latar belakang daerah yang beragam, namun menyatukan keyakinannya bahwa para pemuda dan pemudi bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yakni Indonesia.
ADVERTISEMENT

Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, menjadi sebuah sejarah pergerakan kemerdekaan yang sakral yang dianggap sebagai sebuah kristalisasi semangat juang dalam menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Dalam dunia yang semakin global dan mudahnya informasi yang beredar, persatuan dan kesatuan tetap menjadi fondasi penting untuk menghadapi tantangan bersama. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda menjadi permerkuat identitas nasional di tengah arus globalisasi yang terkadang dapat mengikis rasa kebangsaan.
Problematika yang kini dihadapi oleh para pemuda dalam mempertahankan persatuan tidaklah mudah, arus globalisasi yang terus membawa masuk berbagai budaya asing yang kerap dapat mempengaruhi nilai-nilai yang ada.
Nasionalisme dan semangat patriotisme pemuda mekar dari penderitaan yang dirasakan akibat penjajahan. Kini, kebebasan yang kita nikmati harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terkadung dalam Sumpah Pemuda.
ADVERTISEMENT
Bunyi Ikrar Sumpah Pemuda
“Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, Tanah Indonesia,
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia,
Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoengdjoeng Bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.
(Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).”
Hidup di era yang sangat dinamis dan beragam, maka penting rasanya untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai empat pilar kebangsaan sebagai dasar negara. Pemuda saat ini memiliki peran yang krusial dalam mengambil langkah untuk selalu menyuarakan hak-hak mereka serta menghormati peraturan yang ada dalam menciptakan masyarakat yang adil.
Sebagai generasi penerus, sudah selayaknya kita menanamkan pentingnya identitas nasional dan rasa memiliki sebagai bangsa Indonesia. Dengan kemudahan akses teknologi saat ini, generasi muda dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan mengadakan diskusi yang menumbuhkan rasa cinta tanah air.
ADVERTISEMENT
Keberagaman suku dan daerah di Indonesia adalah keistimewaan yang berharga, dengan bahasa sebagai salah satu perbedaan yang penting. Seiringnya perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi, Bahasa juga terus berkembang. Oleh karena itu, pembakuan Bahasa Indonesia diperlukan dengan tetap menghormati asas demokrasi dan keberagaman. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang lebih luas dan efektif.
Maka generasi saat ini harus menjadi generasi yang mampu menghidupkan kembali api perjuangan semangat Sumpah Pemuda, yang dimana dapat ikut andil pada negeri ini melalui inovasi, kreativitas, kewirausahaan, dan juga partisipasi politik dalam menciptakan solusi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Pendidikan dan literasi, terutama literasi digital, sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemuda agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pembangunan nasional. Sebagai digital native, pemuda juga dapat menyebarkan pesan-pesan positif dan mendukung dialog yang konstruktif, serta melestarikan budaya dan tradisi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mari kita, poetra dan poetri Indonesia, memperkuat diri dengan ilmu dan pengetahuan untuk membawa kemajuan bagi diri kita dan bangsa. Bersama-sama mewujudkan rasa cinta tanah air dengan lebih baik.
Sadarilah, bahwa saat ini Indonesia sedang tidak dalam kondisi terbaik. Maka pemuda saat ini harus bangkit, dan korbakan semangat nasionalisme dan patriotism demi kesatuan, persatuan, dan kemajuan negeri. Jangan biarkan semangat para pemuda 1928 sia-sia karena rasa acuh kita. Karena kemajuan bangsa saat ini ada ditangan pemuda.
“Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, tapi satu orang pemuda dapat mengubah dunia”
Ir.Soekarno