Masa Depan Media Cetak dalam Era Jurnalistik Online

Anisa Suci Maharani
Mahasiwa Jurnalistik PNJ 2019
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2022 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisa Suci Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pexels
zoom-in-whitePerbesar
pexels
ADVERTISEMENT
Kemunculan media online mampu menggeser posisi media cetak sebagai sumber literasi informasi bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan berita di media online lebih mudah dijangkau oleh pembaca. Cukup menggunakan internet dan gadget, mereka dapat memperoleh ratusan berita secara cepat. Kemudahan inilah yang menjadi tantangan besar media cetak dalam era jurnalistik online.
ADVERTISEMENT
Fenomena kemerosotan media cetak tidak hanya terjadi di Indonesia. Suratkabar di Amerika Serikat juga semakin terancam eksistensinya karena kehadian literasi digital. Melansir Associated Press, setiap pekan, dua suratkabar di AS gulung tikar. Tak ayal jika jumlah surat kabar di negara itu kian merosot. Terbukti dari 8.891 surat kabar pada 2005, kini AS hanya memiliki 6.377 suratkabar. Temuan ini diperoleh Medill School of Journalism, Media, and Integrated Marketing Communication pada Northwestern University.
Suratkabar Washington Post Express, salah satu harian yang telah berhenti terbit, menunjuk ponsel pintar sebagai pelaku pembunuhan media cetak mereka dalam edisi terakhirnya. Express juga menunjukkan kekecewaan atas keputusan sistem Metro D.C. untuk memasang Wi-Fi. Sebab, internet dan ponsel adalah penyebab utama penurunan jumlah pembaca harian mereka. Kejadian ini hanyalah salah satu bukti nyata dari jatuhnya era kejayaan media cetak.
ADVERTISEMENT
Sementara di Tanah Air, jumlah pengguna smartphone terlihat semakin meningkat. Hal ini berdasarkan berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berjudul “Status Literasi Digital di Indonesia 2021”. Dalam survei tersebut, disebutkan “Sebanyak 99,7% responden telah mendapatkan sinyal telepon seluler di sekitar tempat tinggalnya. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2020 saat hanya 96,5% yang memiliki sinyal telepon seluler”. Media cetak juga terbukti kalah saing dengan media sosial dan media online. Hasil survei menunjukkan media sosial menjadi sumber utama masyarakat untuk mengakses informasi. Kompas.com menjadi media online paling banyak diakses pada tahun 2021.
Untuk mampu bertahan, media cetak harus menjaga integritas dan kredibelitas atas berita yang diterbitkan. Media cetak sebaiknya konsisten dalam menghindari informasi dan berita bohong yang dapat meresahkan dan membuat rugi masyarakat. Pada survei “Status Literasi Digital di Indonesia 2021”, masyarakat lebih sering menemukan berita hoaks di media sosial dan media online daripada di media cetak. Hanya 1,3% responden yang pernah menemukan berita bohong di media cetak. Kepercayaan masyarakat inilah yang seharusnya dijaga oleh wartawan profesional dengan berpegang teguh pada etika jurnalisme dan disiplin verifikasi.
ADVERTISEMENT
Nilai Jurnalistik yang Hilang di Media Online
Pixabay
Berita bohong di media online dapat ditandai dengan penggunaan tajuk clickbait yang tidak sesuai dengan isi beritanya. Judul clickbait merupakan siasat media untuk memancing rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca agar mengeklik tautan berita. Judul berita yang membuat pembaca merasa terbohongi berbanding terbalik dengan nilai jurnalistik yang sesungguhnya.
Judul clickbait di media online sering ditemukan pada berita duka seorang artis. Contohnya pada judul “Yuni Sarah Meninggal Dunia”. Judul tersebut menimbulkan asumsi masyarakat bahwa yang meninggal adalah artis Yuni Sarah. Namun jika melihat isi beritanya, orang yang tewas akibat kecelakaan adalah wanita biasa yang bernama Yuni Sarah.
Tajuk berita clickbait bisa menjadi penyebab penyebaran berita palsu apabila banyak pembaca yang hanya membaca bagian judul berita. Maka dari itu, wartawan dianjurkan untuk menerapkan syarat penulisan judul berita yakni mencerminkan isi berita secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT