Konten dari Pengguna

Tradisi Grebeg Besar, Salah Satu Kebudayaan Islam di Indonesia

Anisatur Rosida
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
28 Maret 2022 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisatur Rosida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi kebudayaan grebeg besar yang dilakukan di Indonesia. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut hari raya haji. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi kebudayaan grebeg besar yang dilakukan di Indonesia. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut hari raya haji. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah bangsa yang besar, negara Kepualauan yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, adat istiadat, dan tradisi serta serta kebudayaan yang beragam. Tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Setiap tradisi dan kebudayaan di setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Kebudayaan menjadikan ciri khas suatu daerah dan juga menjadikan lambang suatu bangsa.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan berarti hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia seperti kepercayaan, adat istiadat, tradisi, dll. Kebudayaan ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena merupakan warisan yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang atau leluhur kita. Kebudayaan ini biasanya akan diturunkan kepada para generasi-generasi muda supaya dilestarikan dan dikembangkan.
Sebagai masyarakat yang beragama Islam, sepatutnya untuk mengetahui kebudayaan islam apa saja yang ada di Indonesia. Hal seperti ini perlu untuk kita ketahui supaya kita tidak melupakan tradisi dan kebudayaan lokal Indonesia, karena banyaknya tradisi dan kebudayaan dari luar yang berkembang begitu pesat dan cepat dan mulai masuk ke Indonesia.
Salah satu bentuk kebudayaan Islam yang ada di Indonesia adalah Tradisi Grebeg besar di Demak. Tradisi ini untuk menyambut hari raya Lebaran Haji pada tanggal 10 Dzulhijah. Tradisi gerebeg besar adalah tradisi perayaan yang biasanya dilakukan setahun sekali pada bulan Dzulhijah oleh masyarakat Demak dan sekitarnya. Masyarakat Demak akan berziarah ke makam para sultan dan Kesultanan Demak.
ADVERTISEMENT
Keunikan dari tradisi Grebeg besar ini adalah pada saat malam 9 Dzulhijah, ketika diadakan tumpengan serambi di depan masjid Agung Demak. Tumpeng tersebut berjumlah sembilan, berbentuk kerucut atau gunungan yang lengkap dengan lauk pauknya. Tumpeng ini melambangkan kebesaran dan jumlah wali.
Pada akhir acara, tumpeng tersebut diperebutkan oleh masyarakat sekitar. Dengan memperoleh bagian tumpeng, masyarakat setempat mempercayai hidupnya akan dekat dengan rezeki dan mendapatkan berkah dari sultan. Bagian dari tumpeng yang berhasil masyarakat ambil, nantinya akan disimpan dirumah. Tujuan diadakannya grebeg besar adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas perjuangan para leluhur terdahulu.
Kebudayaan dan tradisi seperti ini harus terus dilestarikan dan dikembangkan supaya tidak hilang dan terkikis oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi maupun modernisasi. Apalagi pada saat ini sudah banyak kebudayaan dari luar yang mulai masuk ke Indonesia. Melestarikan kebudayaan dan tradisi Islam seperti ini perlu dilakukan supaya telak generasi-generasi muda bisa mengetahui tradisi Islam yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT