Penerapan Ikrar Sumpah Pemuda Sebagai Cara Merakayannya Ditengah Pandemi

Anisha Rizki Indriyani
Mahasiswa Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret
Konten dari Pengguna
3 November 2020 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisha Rizki Indriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster Sumpah Pemuda Bersatu Lawan Covid-19 oleh: Anisha Rizki I
zoom-in-whitePerbesar
Poster Sumpah Pemuda Bersatu Lawan Covid-19 oleh: Anisha Rizki I
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai hari sumpah pemuda. Peringatan hari sumpah pemuda ini bertujuan untuk membangkitkan semangat juang muda-mudi untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun dikarenakan adanya pandemi virus Covid-19, perayaan sumpah pemuda pada tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya diadakan upacara dan pengucapan kembali ikrar sumpah pemuda, tahun ini terasa sepi, seperti tidak ada lagi gejolak dan semangat menggebu memperingati hari sumpah pemuda.
Di masa yang berbeda seperti ini pemuda Indonesia harus segera beradaptasi dengan keadaan. Mungkin memang ditahun ini kita tidak bisa merayakan secara langsung peringatan sumpah pemuda, tetapi setidaknya kita dapat menerapkan kandungan dari ikrar sumpah pemuda dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain untuk mempertahankan persatuan Indonesia juga membuat kita banyak belajar dan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Penerapan isi ikrar sumpah pemuda bait pertama yang berbunyi "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia." Ialah mencintai tanah kelahiran kita. Masa dimana banyak aspek yang sedang dilanda keterpurukan ini, sebagai pemuda yang cinta akan tanah air kita harus bisa menularkan energi positif untuk membuat suasana menjadi lebih baik. Saat ini negara kita membutuhkan dukungan moril agar dapat melalui masa sulit karena pandemi yang tak kunjung usai ini.
ADVERTISEMENT
Sedangkan penerapan ikrar sumpah pemuda bait kedua yang berbunyi "Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia." Yaitu toleransi atas segala perbedaan. Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki beragam suku, budaya, adat, agama, dan bahasa. Dengan menghargai perbedaan tersebut kita dapat menerapkan isi dari sumpah pemuda, juga untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang bertaruh nyawa demjli menyatukan bangsa Indonesia.
Tugas kita sebagai pemuda di masa modern ini yaitu mempertahankan persatuan bangsa Indonesia. Menghindari hal-hal yang dapat memecah belah bangsa. Misalnya lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi di sosial media. Menghindari penyebaran hoax atau berita bohong yang dapat menyinggung suatu pihak hingga dikhawatirkan dapat menjadi penyebab terpecahnya bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menyorot isi ikrar sumpah pemuda bait ke 3 "Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Di era modern saat ini muda mudi cenderung malu untuk menggunakan bahasa daerahnya. Padahal isi dari ikrar sumpah pemuda bait ketiga mengandung makna bahasa indonesia merupakan bahasa persatuan. Sehingga tidak tepat bagi pemuda menganggap penggunaan bahasa daerah membuat mereka terlihat kuno hingga malu dan tak ingin menggunakan bahasa daerah mereka.
Padahal maksud dari ikrar sumpah pemuda tersebut untuk menyatukan bangsa indonesia dengan satu bahasa yang sama, tidak bermaksud melupakan bahasa daerah. Karena seperti yang kita tahu, bangsa Indoneaia memiliki ribuan bahasa daerah yang beragam dan tidak dapat kita lupakan begitu saja.
Dikarenakan keseharian pemuda berusaha selalu menggunakan bahasa indonesia tanpa diimbangi pengetahuan yang cukup membuat beberapa diantara mereka tidak mempedulikan tentang kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Mereka cenderung melakukan banyak kesalahan dalam penggunaan bahasa indonesia. Misalnya saja tidak dapat membedakan konteks bahasa formal dan non-formal. Mereka tidak dapat membedakan situasi dengan siapa mereka berbicara, bagaimana cara berbicara kepada orang yang lebih tua atau lebih dihormati. Karena terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang non-formal atau yang biasa dikenal dengan istilah bahasa gaul, para pemuda sering kali menggunakan bahasa gaul dalam konteks berbahasa formal. Hal seperti ini yang harus lebih kita perhatikan agar kedepannya kita dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan. Dengan menerapkan kaidah kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari hal itu sudah mencerminkan isi ikrar sumpah pemuda terutama bait ketiga.
ADVERTISEMENT
Meskipun tahun ini kita tidak dapat merayakan hari sumpah pemuda semeriah tahun-tahun sebelumnya, berusahalah menerapkan isi dari ikrar tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar rasa nasionalisme dan semangat juang untuk mempertahankan persatuan Indonesia tidak luntur termakan zaman.