Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Eng Hian, Pelatih di Balik Emas Ganda Putri
26 September 2021 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Anis Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosok pelatih di balik emas pertama Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sosok pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, tiba-tiba ramai diperbincangkan di media bersamaan dengan kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
ADVERTISEMENT
Dibalik kesuksesan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, terdapat sosok pelatih bertangan dingin yang sebelum memulai karier sebagai pelatih, ia juga bermain di sektor ganda putra Indonesia.
Pelatih kelahiran Surakarta itu pertama kali berpasangan dengan Hermono Yuwono, kala itu mereka berhasil menjadi runner up pada Hong Kong Terbuka.
Prestasinya yang tidak terlalu gemilang membuat Eng Hian dipasangkan dengan Flandy Limpele, yang kita sama tahu dirinya menjadi pelatih untuk ganda putra Malaysia saat ini.
Kariernya bersama Flandy Limpele mulai menanjak, kala itu mereka berhasil menjuarai Korea Terbuka 1999 yang menjadi pertandingan perdana mereka.
Tidak puas dengan itu, pada tahun 2000 mereka juga berhasil menjuarai Denmark Terbuka dan Malaysia Terbuka. Puncaknya, mereka menyabet medali perunggu pada Olimpiade Musim Panas Athena 2004.
ADVERTISEMENT
Dengan pasangan yang berbeda pada 2006, Eng Hian dan Rian Sukmawan meraih dua emas pada Selandia Baru Terbuka dan Belanda Terbuka.
Setelah pensiun menjadi pemain, karier kepelatihannya dimulai pada 2014 kala itu PBSI menunjuk sebagai asisten pelatih ganda putri.
Pelatih yang kerap disapa Coach Didi ini berhasil menghantarkan pasangan Greysia Polii dan Nitya Krishinda meraih medali emas Asian Games di Incheon Korea Selatan 2014 dan pada tahun 2016 ia naik sebagai pelatih kepala ganda putri.
Eng Hian beserta anak asuhnya memecah rekor yaitu raihan emas pertama pada sektor ganda putri setelah berpuasa selama 41 tahun. Sektor yang tidak diunggulkan ini berhasil menjuarai ketika melawan pasangan tiongkok Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China dengan perolehan skor 21-19, 21-15 pada Olimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"