Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Praveen Jordan, Sering Disebut Netizen 'Bersahabat Dengan Net'
24 September 2021 10:24 WIB
Tulisan dari Anis Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Praveen Jordan atau yang sering disapa Ucok oleh Badminton Lovers Indonesia adalah atlet bulutangkis di sektor ganda campuran. Atlet kelahiran Bontang itu mengungkapkan bahwa dirinya pernah bermain rangkap pada saat junior yaitu ganda putra dengan Rangga Yave Rianto dan ganda campuran dengan Tiara Rosalia Nuraidah.
ADVERTISEMENT
Praveen Jordan yang berpasangan dengan Melati Oktavianti ini sekarang menempati posisi peringkat 4 dunia. Sebelumnya, ia pernah bertandem dengan Vita Marissa dan Debby Susanto.
Prestasinya gemilang pada saat itu bersama Debby Susanto yakni berhasil meraih medali perunggu Asian Gamed 2014, medali emas SEA Games Singapore 2015 dan All England 2016.
Kariernya dengan Melati Oktavianti yang bermula pada tahun 2018 akhir-akhir ini mengalami naik turun. Banyak yang berasumsi bahwa mereka lebih cocok bermain di Eropa. Hal itu terbukti mereka berhasil menjuarai Denmark Open 2019, French Open 2019 dan puncaknya All England 2020.
Namun akhir-akhir ini warganet mengamati bahwa performa Praveen tidak seperti biasa. Dilihat dari Praveen yang sering melakukan kesalahan yakni membuang bola, cenderung melakukan kesalahan sendiri dan yang paling sering bola menyangkut di net pada pertandingan Thailand Open 2021 yang kala itu melawan pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue. Banyak warga net yang mencibir bahwa Praveen dan net adalah sahabat sejati.
ADVERTISEMENT
Pertandingan yang paling anyar adalah Olimpiade Tokyo 2020. Ketika mereka berhadapan dengan pasangan ganda campuran tuan rumah Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan dua gim langsung. Pada saat itu mereka harus terhenti ke babak perempatan final.
Ia mengaku bahwa kekalahan yang terjadi karena tidak bisa keluar dari tekanan, sehingga mereka tidak bisa menampilkan performa yang all out.
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"