Pendidikan Alternatif: Benarkah Homeschooling Membuat Anak Sulit Bersosialisasi?

Anissa Aprilian Songga
Mahasiswa Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
8 Juli 2023 10:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anissa Aprilian Songga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak homeschooling. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak homeschooling. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan merupakan suatu hal yang krusial bagi manusia. Seluruh umat manusia hakikatnya memiliki hak yang sama dalam mengakses pendidikan. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan karena pendidikan membentuk kemajuan berpikir manusia, sehingga taraf hidup dapat meningkat.
ADVERTISEMENT
Dari adanya pendidikan, manusia mampu mengaktualisasikan dirinya dengan cara mendapatkan berbagai pengalaman dalam belajar, mempelajari ilmu-ilmu sains dan non-sains, memahami beberapa perspektif yang berbeda, mengembangkan pemikiran kritis, dan menerapkan teori-teori dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, pendidikan tidak hanya berorientasi pada pendidikan yang dilakukan di lembaga formal saja. Ada pula program pendidikan yang juga memiliki tujuan untuk memberikan wawasan serta mengembangkan minat dan bakat peserta didik, program tersebut dikenal sebagai pendidikan alternatif.
Pendidikan alternatif merupakan pendidikan informal yang dipilih sebagai alternatif dalam memilih program pendidikan yang akan ditempuh oleh peserta didik.
Pendidikan alternatif menjadi istilah generik dari berbagai macam pendidikan yang dilakukan dengan cara yang berbeda dari pendidikan konvensional atau pendidikan tradisional. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pendidikan alternatif merupakan bagian dari strategi manusia agar tetap meraih ilmu meski tidak di sekolah.
ADVERTISEMENT
Homeschooling termasuk dalam kelompok pendidikan alternatif. Homeschooling atau pendidikan di rumah sudah bukan menjadi hal yang tabu di masyarakat. Banyak orang yang mengambil alternatif ini ketika tetap ingin menuntut ilmu meski dalam kondisi tidak dapat melakukan pendidikan konvensional.
Homeschooling berdampak positif bagi anak Foto: Thinkstock
Tentu terdapat beberapa alasan mengapa orang tua memilih pendidikan homeschooling untuk sang buah hati. Tidak sedikit orang tua yang mengkhawatirkan keadaan lingkungan sosial di sekitar anak. Orang tua cemas apabila anak-anak mendapatkan pengaruh negatif dan keamanannya terancam di lingkungan luar rumah.
Tidak hanya sampai di situ, maraknya berita bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah juga menjadi faktor alasan menjamurnya pendidikan homeschooling di masyarakat. Ada pula dengan alasan kondisi anak yang tidak memungkinkan dan keinginan anak itu sendiri untuk belajar di rumah.
ADVERTISEMENT
Model pembelajaran homeschooling biasanya berdasar pada minat dan bakat yang telah disesuaikan dengan tujuan, keadaan, dan kemampuan peserta didik. Sehingga, dapat lebih fokus untuk mempelajari hal-hal sesuai dengan minatnya dan waktu yang digunakan dapat lebih efisien.
Homeschooling memiliki beberapa manfaat, seperti pendidikan yang terkustomisasi sesuai dengan kebutuhan anak, waktu belajar yang fleksibel, mengembangkan bakat yang telah difokuskan, suasana belajar lebih kondusif, kapasitas untuk mencerna informasi yang lebih baik karena pengajar dapat lebih fokus dalam melakukan pengajaran sebab jumlah siswa yang terbatas, dan pergaulan anak yang dapat dimonitoring secara langsung oleh orang tua dan pendidik.
Dari beberapa kemudahan dalam pembelajaran homeschooling, pembelajaran ini sangat terikat dengan pertanyaan, “Bagaimana cara anak-anak untuk dapat bersosialisasi di lingkungan masyarakat sedangkan mereka hanya berada di rumah saja?”
ADVERTISEMENT
Terbentuknya keterampilan dalam bersosialisasi dan berperilaku yang baik sangat didukung dengan pembentukan karakter yang positif. Hal ini dapat dibentuk dengan berbagai cara, salah satunya melalui bimbingan homeschooling.
Orangtua mendampingi anaknya belajar di rumah saat lockdown di Prancis dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 pada Selasa (17/3/2020). Foto: AFP/Sebastien Bozon
Seperti yang telah dijelaskan bahwa salah satu kelebihan dari bimbingan homeschooling adalah pergaulan anak yang dapat di-monitoring secara langsung, dengan begitu anak-anak akan selalu mendapatkan pengawasan dan pelatihan pembentukan pribadi positif yang menyebarkan kebaikan di lingkungan sosial. Banyak pula penelitian yang telah membuktikan bahwa anak homeschooling tetap memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik.
Meski tidak bertemu dengan teman-teman di sekolah, banyak cara yang dapat dilakukan agar anak tetap aktif bersosialisasi. Contohnya adalah melakukan kegiatan yang bermanfaat yang dapat mendorong anak-anak untuk berinteraksi dengan manusia, benda, ataupun tempat yang sedang dipelajari.
ADVERTISEMENT
Terlebih dengan adanya jaringan internet yang dapat mendukung kemampuan anak sekalipun anak tetap di rumah saja. Anak-anak tetap dapat berkomunikasi dengan berbagai manusia dari belahan dunia lain, mulai dari sesama anak-anak hingga orang dewasa, jenis kelamin yang sama atau yang berbeda.
Orang tua juga dapat membentuk kelompok belajar untuk anak-anak yang sama-sama menerapkan bimbingan homeschooling. Para orang tua dapat berdiskusi untuk membentuk kelas menari atau kelas apa saja sesuai dengan minat anak-anak mereka.
Anak homeschooling juga dapat berpartisipasi dalam berbagai komunitas. Bergabung dengan suatu komunitas dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk melakukan interaksi dengan orang asing atau masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, orang tua yang akan memilih untuk memberikan pendidikan alternatif berupa bimbingan homeschooling kepada anak-anak, diharapkan untuk tidak perlu khawatir dengan kegiatan bersosialisasi sang anak di masa depan.
ADVERTISEMENT
Ketika anak memiliki kepribadian yang baik dan kepercayaan diri yang tepat, maka anak-anak tetap akan dapat berinteraksi dengan manusia lain karena interaksi sosial tidak hanya terbentuk di sekolah, tetapi ketika di rumah anak-anak juga dapat dilatih agar dapat bersosialisasi sebagaimana mestinya.