Konten dari Pengguna

Kebodohan di 'Jurassic World: Fallen Kingdom'

Anissa Sadino
Provehito in Altum
10 Desember 2017 16:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anissa Sadino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kebodohan di 'Jurassic World: Fallen Kingdom'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saya adalah penggemar dinosaurus. Dan trailer 'Jurassic World: Fallen Kingdom' sukses membuat mulut saya menganga.
ADVERTISEMENT
Ketika 'Jurassic World' dirilis tahun 2015, antisipasi saya cukup tinggi untuk film ini. Sebagai perempuan yang dahulu bermimpi untuk bekerja di bidang paleontologi, saya tertarik untuk menjelajahi dunia dinosaurus dan peninggalan mereka dalam bentuk fosil. Saya rasa, film tentang dinosaurus yang terlihat riil mampu mendukung mimpi saya ini.
'Jurassic Park' sukses membuat imajinasi saya bekerja. Melihat Tyrannosaurus Rex hadir dalam bentuk animatronik itu rasanya begitu memukau, meski usia masih sangat muda kala itu. Cinta saya pada makhluk prasejarah ini semakin besar, hingga detik ini-- saya yang sedang duduk di sofa ruang tamu rumah dan sudah berkali-kali putus cinta-- masih menyimpan ruang untuk mereka yang telah lama punah.
Mendekati perilisan 'Jurassic World', tingkat keinginan untuk melihat filmnya semakin besar. Tapi, bentuk antisipasi saya berubah. Selain karena euforia yang sudah mulai pudar, saya yakin 'Jurassic World' akan mengurangi jumlah animatronik di film mereka dan lebih mengandalkan CGI. Sebenarnya, saya tidak terima. Tapi teknologi memang terbukti mempermudah pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Sesuai dugaan, CGI menghiasi tiap adegan di film 'Jurassic World'. Sosok Indominus Rex tidak begitu membuat saya terkesima, tapi kehadiran betina tua Tyrannosaurus Rex yang diberi nama Rexy oleh pihak film kembali membuat saya menganga. Dia masih terlihat gagah, dan pesonanya seakan tak pernah padam sejak kemunculannya pertamanya sebagai icon film dinosaurus 22 tahun yang lalu.
Sisanya, biasa saja. Karena inti utama dari cerita film ini sama seperti 'Jurassic Park'; taman dinosaurus yang gagal.
Kebodohan di 'Jurassic World: Fallen Kingdom' (1)
zoom-in-whitePerbesar
Euforia saya kembali ketika trailer 'Jurassic World: Fallen Kingdom' diluncurkan. Akan ada banyak jenis dinosaurus yang ditampilkan dalam film itu, mulai dari Triceratops, Brachiosaurus, Allosaurus, hingga sang Raja (Ratu seharusnya) Tiran sendiri. Saya juga baca di beberapa media luar, penggunaan animatronik dikabarkan akan lebih banyak di film ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada adegan throwback di film ini yang sama seperti salah satu adegan ikonik di film 'Jurassic Park', yaitu Saat Dr. Alan Grant, Lex, dan Tim berada di sebuah padang rumput dan tiba-tiba terjadi stampede. Pemandangan itu disebabkan oleh puluhan Gallimimus yang ternyata sedang diburu oleh seekor T-Rex yang lapar. Di film 'Jurassic World: Fallen Kingdom', saya melihat adegan yang nyaris sama ketika Owen, Claire, dan sosok yang diperankan oleh Justice Smith berada di tengah stampede yang disebabkan oleh puluhan dinosaurus yang panik karena letusan gunung berapi di belakang mereka.
'Jurassic World: Fallen Kingdom' bercerita tentang misi Claire (Bryce Dallas Howard) dan Owen (Chris Pratt) untuk menyelamatkan dinosaurus yang tersisa di Isla Nublar. Mereka dan timnya akan kembali berhadapan dengan reruntuhan taman dinosaurus yang lagi-lagi gagal, dan rasa takut yang mencekam kala bertemu dengan predator-predator yang berjalan di muka bumi jutaan tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Bencana alam berupa gunung meletus membuat Claire tergerak untuk menyelamatkan makhluk-makhluk yang diciptakan di laboraturium itu. Entah apa alasan lainnya, mengingat di film 'Jurassic World', para Raptor sengaja dilatih untuk dijadikan 'senjata' untuk militer, begitu juga Indominus Rex. Konflik tersebut menarik. Tapi, agak sedikit primitif dan terdengar ironis karena taman yang menjadi tempat kelahiran dinosaurus dibangun dengan megahnya, begitu juga teknologi yang digunakan.
Perlu diingat, taman Jurassic World dibangun oleh Simon Masrani, CEO Masrani Corporation sekaligus pemilik pusat penelitian konservasi dinosaurus tersebut. Bisa dibilang, Masrani adalah sosok lain dari John Hammond, seorang industriawan yang juga pemilik dari InGen, sebuah perusahaan bio-engineering yang menciptakan Jurassic Park. Dua orang ini jenius, dan otak mereka telah membuktikan bahwa dinosaurus bisa kembali berjalan beriringan dengan manusia dengan teknik pengklonaan.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, harta mereka yang melebihi kekayaan Paman Gober sangat mendukung untuk membuat mimpi mereka menjadi sebuah kenyataan.
Kebodohan di 'Jurassic World: Fallen Kingdom' (2)
zoom-in-whitePerbesar
Lagi-lagi, euforia dan rasa bangga yang berlebihan membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang angkuh. Sebelumnya, Dr. Ian Malcolm pernah mengatakan bahwa dinosaurus dan manusia yang lahir di zaman berbeda, tidak akan bisa disatukan.
"God creates dinosaurs. God destroys dinosaurs. God creates man. Man destroys God. Man creates dinosaurs."
Dan tentunya, percakapan Dr. Malcolm dengan Hammond.
"John, the kind of control you're attempting simply is... It's not possible. If there is one thing the history of evolution has taught us it's that life will not be contained. Life breaks free, it expands to new territories and crashes through barriers, painfully, maybe even dangerously, but, uh... Well, there it is."
ADVERTISEMENT
"I'm simply saying that life, uh... finds a way." Dan kalimat 'life finds a way' menjadi tagline untuk 'Jurassic World: Fallen Kingdom'.
Meski Hammond merasa perencanannya akan Jurassic Park sudah matang, tapi dia tidak memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi saat tamannya tersebut dibuka untuk umum. Dia menolak untuk mengerti bahwa dinosaurus mampu melakukan hal-hal yang jauh lebih liar dari ambisinya. Dia pikir, dinosaurus sama dengan hewan-hewan yang namanya sudah masuk ke dalam daftar hewan nyaris punah--cukup memelihara dan merawat mereka dengan asupan gizi yang berkualitas dan lingkungan yang disesuaikan dengan alam dinosaurus terdahulu.
Bagi Hammond, kekuasaan berasal dari koceknya. Membayar gaji ratusan ahli untuk tamannya adalah alasan terbaik Hammond agar Jurassic Park tetap dibuka, yang pada akhir kalimat 'The park is open' berubah menjadi 'The park is no longer open or never'.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama terjadi pada Masrani. Bedanya, Hammond dibiarkan hidup untuk berkabung; meratapi dosa dan penyesalannya akan Jurassic Park. Sedangkan Masrani, mati karena dinosaurus yang dia ciptakan dari uangnya sendiri.
Ada kebodohan lain yang membuat saya menjadikan topik ini sebagai judul story. Dilihat dari trailer 'Jurassic World: Fallen Kingdom' dan seperti yang saya sudah ceritakan tadi, para dinosaurus lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri dari letusan gunung berapi.
Hal ini menyadarkan saya akan betapa bodohnya Hammond dan Masrani; mereka membangun sebuah taman dinosaurus seharga jutaan hingga miliaran dolar tanpa melakukan pengecekan pada Isla Nublar. Tak ada riset yang mengatakan bahwa pulau tersebut ternyata memiliki sebuah gunung berapi yang masih aktif, yang seharusnya kondisi tersebut sudah berada di dalam to-do list mereka sejak awal.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk apa membangun sebuah taman impian jika pada akhirnya, bencana alam akan merengut mimpi (dan pemasukan mereka, tentunya) dalam hitungan tahun?
Kebodohan di 'Jurassic World: Fallen Kingdom' (3)
zoom-in-whitePerbesar
Tidak hanya itu. Beberapa jam yang lalu, saya membaca sebuah artikel di internet yang menuliskan bahwa Steven Spielberg memperlihatkan T-Rex sebagai seekor karnivora yang ramah pada manusia. Pikiran saya berkecamuk, dan saya harus mengakui bahwa T-Rex adalah juru selamat di beberapa kesempatan.
T-Rex menyelamatkan Dr. Grant dan tiga orang lainnya di film 'Jurassic Park', tepatnya di akhir film. Entah dari mana dia bisa masuk ke dalam visitor center dan mencegah adanya adegan berdarah setelahnya. T-Rex menyelamatkan nyawa empat manusia dengan menghajar para Velociraptor yang sedang megejar mangsa mereka. Setelahnya, spanduk bertuliskan 'When Dinosaurs Ruled the Earth' jatuh di hadapan T-Rex yang sedang mengaum.
Kebodohan di 'Jurassic World: Fallen Kingdom' (4)
zoom-in-whitePerbesar
Entah apa yang membuat seekor T-Rex mau meluangkan waktunya untuk berhadapan dengan Velociraptor. Hewan-hewan di dunia saat ini memang memiliki teritori mereka sendiri, khususnya para pejantan, dan mereka benar-benar mempermasalahkan hal itu. Mulai dari kawanan singa, hingga gajah. Tapi, Rexy adalah seekor betina dan seharusnya masalah teritori bukanlah prioritas utama.
ADVERTISEMENT
Mungkin juga, karena teori 'all dinosaurs in Jurassic Park are females' yang disebutkan oleh Dr. Henry Wu. Ya, mereka telah mematikan gen pejantan. Namun, gen kodok digunakan untuk mengisi kekosongan kode genetik dinosaurus. Dan kodok memiliki keahlian untuk menjadikan diri mereka hermafrodit. Para dinosaurus di Jurassic Park pun bermutasi, menjadi hermafrodit seperti layaknya kodok, sehingga mereka bisa menyuburkan telur mereka dengan sperma mereka sendiri. Jadi, kemungkinan besar, Rexy sedang menjadi seekor pejantan saat itu.
Lalu, di film 'Jurassic Park III'. T-Rex menyelamatkan Dr. Grant dan kawan-kawan dari kebuasan Spinosaurus. Tapi, pertemuan mereka dipicu dengan penampakan Dr. Grant dan yang lain di hadapan T-Rex yang sedang menikmati mangsanya.
'Jurassic World' memperlihatkan adegan heroik T-Rex jauh lebih jelas. Claire membuka gerbang T-Rex Kingdom dan mempersilakan sang betina tua untuk mengejarnya ke luar kandang. Claire mempertemukan T-Rex dengan Indominus Rex, membuat keduanya saling menggigit, hingga Indominus Rex dimangsa Mosasaurus yang membawa predator ganas tersebut ke dasar kolam.
ADVERTISEMENT
Dan di trailer 'Jurassic World: Fallen Kingdom'. Mungkinkah di saat seekor Carnotaurus hendak menerkam Owen, tidak ada herbivora lain di sekitar situ hingga Rexy akhirnya menggigit leher Carnotaurus? Apakah ini ada hubungannya dengan teori teritori? Atau memang hanya sebagai aksi agar adegan T-Rex yang mengaum dengan latar belakang gunung meletus menjadi lebih heboh? Bisa saja setelah adegan itu, Rexy memangsa Owen dan yang lain.
Ini bodoh. Tapi karena 'Jurassic World: Fallen Kingdom' adalah film sci-fi, sah-sah saja untuk menghadirkan cerita di luar nalar. Hanya saja, kalimat Dr. Malcolm bisa dilengkapi dengan, "God creates dinosaurs. God destroys dinosaurs. God creates man. Man destroys God. Man creates dinosaurs. Natural disaster destroys dinosaurs due to human negligence." Lagi-lagi, dinosaurus kembali punah setelah manusia menjadi Tuhan untuk mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, manusia seakan sama bodohnya dengan dinosaurus. Ibarat dinosaurus-dinosarus yang berlarian ke tepi jurang hingga terjun bebas ke lautan seperti yang saya lihat di trailer 'Jurassic World: Fallen Kingdom', seharusnya ada sekumpulan manusia yang ikut terjun bersama mereka.
Tapi, ini hanya trailer yang memperlihatkan kurang dari 50 persen adegan filmnya. Sekarang, eskpektasi saya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya; apa yang akan diperlihatkan sutradara J.A. Bayona sepanjang film?
Saya merasakan euforia sekarang. Semoga perasaan itu tidak hilang secara perlahan hingga 'Jurassic World: Fallen Kingdom' tayang pada 22 Juni 2018.