Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Chia Seed : Pangan Alami Dengan Serat Tinggi dan Segudang Manfaat Bagi Tubuh
29 September 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Anissa Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian mendengar Chia Seed? tahu kah kalian bahwa Chia Seed memiliki banyak manfaat bagi tubuh? Yukk kita simak..
ADVERTISEMENT
Chia Seed (Salvia hispanica L.) adalah biji-bijian dari alam yang populer dikalangan masyarakat. kata “Chia” merupakan adaptasi dari kata “chian” yang bearti “berminyak”. Chia Seed termasuk kedalam famili mint (Lamiaceae), Chia Seed umumnya berbentuk oval dengan warna abu-abu dengan noda hitam dan putih dengan lebar berkisar 2 mili meter (0,08 inci) (Madaan et al., 2020). Chia Seed menjadi salah satu bahan alam yang memiliki potensi kesehatan dan dapat dijadikan sebagai alternatif inovasi perkembangan produk pangan fungsional. Hal ini didasari oleh manfaat serta kandungan nutrisinya yang unggul dan bermanfaat untuk kesehatan, kecantikan dan kuliner. Chia Seed berasal dari tanaman Salbia Hispanica L, di amerika tengah tepatnya dimeksiko dan guatemala, tanaman ini dapat tumbuh di daerah memiliki iklim tropis dan subtropis. Sebelumnya Chia Seed digunakan sebagai sumber makanan dan obat-obatan tradisional oleh masyarakat asli dia amerika selatan dan amerika tengah. Pada zamannya Chia Seed juga dimanfaatkan sebagai pembayaran pajak dan upeti sehingga banyak masyarakat yang menyebutnya “biji kekuatan” karena dianggap sebagai sumber energi dan kekuatan.
Secara kimiawi Chia Seed terdiri dari protein nabati, lipid, karbohidrat dan beberapa serat makanan. Berdasarkan beberapa investigasi menunjukan bahwa Chia Seed memiliki nutrisi yang hebat dan karakteristik peningkatan kesehatan yang tinggi (Grancieri et al., 2019). Pemanfaatan Chia Seed sebagai bahan pangan didapati aman konsumsi karena tidak menimbulkan efek samping atau gejala alergenitas. Oleh karena itu pemanfaatan Chia Seed dan turunananya memberikan sumber pangan yag menjanjikan untuk dikembangkan dan dijadikan alternatif pangan. Menurut literatur Ixtania et al. (2008) Biji cia mengandung protein (15-25%), lemak (30-33%), karbohidrat (26-41%), serat (18-30%), kandungan mineral (4-5%), asam lemak omega 3 (asam linolenat) (17,83%), kadar abu (±4,8), energi 480 kkal/100 gram. Dibandingkan dengan jenis biji-bijian lain, Chia Seed memiliki kandungan protein yang cukup tinggi serta bebas dari protein gluten. Chia Seed memiliki komponen antioksidan seperti asam klorogenat, asam kafeat, myricetin, quercetin dan kaempferol. Chia Seed juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B dan mineral. Kandungan lemak pada Chia Seed cukup tinggi (30-40% dari berat biji semula) dan 60% dari total lemak berupa asam α-linolenat (omega 3) dan lebih 30% serat pangan dari berat semula. Chia Seed mengandung gum sebanyak 5–6% yang juga dapat berfungsi sebagai serat pangan (Khalid et al., 2023).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayerza (2007) Chia Seed sebagai pangan fungsional didapati bisa menurunkan dan menstabilkan kadar kolestrol dalam darah, menurunkan tekanan darah tinggi, konsumsi Chia Seed juga memiliki pengaruh dalam penurunan berat badan pada penderita obesitas.
Chia Seed mengandung 40% serat yang menjadikannya puncak daftar dalam menyediakan lebih banyak serat (Reyes-Caudillo et al., 2008). Chia Seed termasuk kedalam selulosa, serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sehingga Chia Seed dapat melewati tubuh tanpa proses pencernaan dan dapat mengurangi sembelit atau membantu menjaga saluran GI, Chia Seed juga berkontribusi dalam membantu dan membilas kolesterol dan bahan kimia penyebab kanker yang terdapat dalam tubuh kita (Holscher, 2017). Chia Seed dikonsumsi dengan cara di rendam air sehingga Chia Seed dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan lendir dan serat yang dapat dicerna, hal ini sangat berpengaruh dan berguna dalam pengendalian kadar gula darah setelah makan dan dapat memberikan sensasi kenyang pada tubuh. Chia Seed juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi yang menyebabkan penyakit jantung. Menurut literatur Da Silva Marineli et al. (2014 ) Pada Chia Seed terdapat kandungan quercetin antioksidan dimana kandungan tersebut dapat mengurangi resiko jantung koroner dan beberapa faktor risiko penyakit jantung. Berdasarkan beberapa penelitian, Chia Seed didapati dapat menurunkan denyut nadi pada pasien yang mengalami hipertensi, yang dapat menjadi risiko untuk penyakit jantung koroner.
ADVERTISEMENT
Chia Seed juga dimanfaatkan sebagai makanan yang membantu masalah pencernaan, dengan Chia Seed sebagai solusi untuk konstipasi. Konstipasi merupakan kondisi di mana pergerakan usus terhambat dan tinja menjadi keras, sehingga akan menimbulkan rasa sakit saat dikeluarkan. Bagian tinja yang masih cair akan diserap kembali ke dalam tubuh, sehingga tinja akan menjadi keras dan kering. Hal ini mengakibatkan tinja semakin sulit dikeluarkan (Camilleri et al., 2017). Pada permasalahan ini, Chia Seed berperan sebagai pangan yang tidak larut, sehingga dapat menjaga penyelesaian menjadi lebih lama, meningkatkan buang air besar, dan dapat mencegah penyumbatan tinja. Chia Seed juga menyediakan lemak padat, protein, dan antioksidan untuk melindungi sel, mengontrol pembuangan tinja padat, serta serat makanan yang meningkatkan berat dan ukuran tinja, serta melakukan pelunakan tinja. Sehingga, tinja dapat lebih mudah dikeluarkan dan mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan pada saluran pencernaan. Pada kasus tinja yang tidak padat atau lunak dan berair, serat makanan pada Chia Seed akan menyerap kelembapan dan meningkatkan massa tinja (Korczak et al., 2017). Saat ini, Chia Seed banyak dikonsumsi masyarakat dengan tujuan diet. Chia Seed dapat membantu mempertahankan bahkan menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan Chia Seed memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, sehingga dapat mengurangi nafsu makan. Chia Seed juga memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga memberikan efek kenyang yang lebih lama. Menurut literatur Toscano et al. (2014), disebutkan bahwa dengan mencampurkan 7 gram Chia Seed pada yogurt dapat memberikan rasa kenyang serta mengurangi asupan makanan dalam jangka pendek. Sehingga, diet menggunakan Chia Seed menjadi populer di kalangan masyarakat. Chia Seed menjadi salah satu pangan tinggi nutrisi yang sangat direkomendasikan. Lalu, bagaimana cara mengonsumsinya?
Chia Seed dapat dikonsumsi dengan campuran banyak air. Hal ini dikarenakan Chia Seed banyak menyerap air, sehingga diperlukan banyak air untuk menkonsumsinya. Chia Seed dapat menyerap air hingga ±27 kali dibandingkan berat awal dari Chia Seed. Cara menkonsumsi Chia Seed adalah dengan menambahkannya ke dalam air, yang dapat membantu proses konsumsi, karena Chia Seed yang telah menyerap air akan membentuk lapisan gel di luar Chia Seed, berbentuk gel sebagai media pelumas yang sempurna, sehingga Chia Seed dapat tercerna dalam saluran pencernaan jauh lebih mudah. Mengapa Chia Seed tidak dikonsumsi secara langsung? Singkatnya, Chia Seed yang dikonsumsi secara langsung akan tersumbat dalam saluran pencernaan bahkan dapat menggumpal. Hal ini dikarenakan Chia Seed yang tidak dikonsumsi dengan air dapat menyerap cairan pada saluran pencernaan dan akan tersangkut atau menggumpal dalam saluran pencernaan. Tentu saja, hal ini dapat membahayakan tubuh konsumen apabila tersumbat di kerongkongan maupun saluran pencernaan lain.
ADVERTISEMENT
Referense:
Apriliani, R. 2023. Viral di TikTok, Dokter Jelaskan Cara Konsumsi Chia Seed yang Benar, Ini Akibatnya Kalau Salah Konsumsi!. Beautynesia. https://www.beautynesia.id/wellness/viral-di-tiktok-dokter-jelaskan-cara-konsumsi-chia-seed-yang-benar-ini-akibatnya-kalau-salah-konsumsi/b-275652.
Grancieri, M. , Martino, HSD , dan Gonzalez de Mejia, E. 2019. Chia Seed ( Salvia hispanica L.) Sebagai Sumber Protein Dan Peptida Bioaktif Dengan Manfaat Kesehatan: Sebuah tinjauan. Tinjauan Komprehensif dalam Ilmu Pangan dan Keamanan Pangan. Vol. 18 (2):480 – 499. https://doi.org/10.1111/1541-4337.12423.
Ixtaina, V.Y., S. M. Nolasco, and M. C. Tomas. 2008. Physical properties of chia (Salvia hispanica L.) seeds. Industrial Crops and Products. Vol. 28(3): 286–293.
Khalid, W., Arshad, MS, Aziz, A., Rahim, MA, Qaisrani, TB, Afzal, F., Anwar, A., Muhammad, M, A, N, R., Muhammad, Z, K., and Fakir, M, A. 2023. Chia Seeds (Salvia hispanica L.): A Therapeutic Weapon In Metabolic Disorders. Food Science and Nutrition. Vol. 11 (1):3-16.
ADVERTISEMENT
Madaan, R. , Bala, R. , Zandu, SK , dan Singh, I. 2020. Formulasi Dan Karakterisasi Tablet Cepat Larut Menggunakan Lendir Salvia Hispanica (Chia Seed) Sebagai Super Disintegran . ACTA Pharmaceutica Sciencia. Vol. 58 (1):69. https://doi.org/10.23893/1307-2080.aps.05805.
Toscano, LT, da Silva, CSO, Toscano, LT dkk. 2014. Suplementasi Tepung Chia Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Plant Foods Hum Nutr. 69 , 392–398. https://doi.org/10.1007/s11130-014-0452-7.