Konten dari Pengguna

Pengungsi Ukraina: Krisis Baru bagi Uni Eropa?

Anisya Tsorayya
Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Andalas
7 Juni 2022 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisya Tsorayya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Pengungsi Ukraina Meninggalkan Kediamannya (Foto: Shutterstock - 2131281067)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Pengungsi Ukraina Meninggalkan Kediamannya (Foto: Shutterstock - 2131281067)
ADVERTISEMENT
Invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi sejak Februari 2022 menjadi salah satu fenomena pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan rusaknya sistem kehidupan sosial masyarakat sepanjang sejarah Uni Eropa. Hal ini memicu adanya peningkatan angka krisis pengungsi baik dari segi internal hingga eksternal Ukraina. Badan pengungsi PBB mengungkapkan, terdapat sekitar 18 juta warga yang akan terkena imbas dari gejolak aksi militer yang tengah berlangsung di tanah mereka.
ADVERTISEMENT
Pada 1 Juni 2022, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mencatat sebanyak 6.801.987 pengungsi Ukraina telah meninggalkan rumah mereka. Pada umumnya penduduk sipil dan pasukan militer menjadi target penembakan serta kekerasan dari militer Rusia. Beberapa dari mereka memilih untuk melarikan diri ke negara tetangga di Eropa seperti, Polandia, Rumania, Moldova, dan Hongaria. Sekitar 90% atau lebih dari 2,3 juta pengungsi Ukraina merupakan wanita dan anak–anak, yang terancam menjadi korban pelecehan, kekerasan, penyelundupan manusia dan tindak kriminal lainnya. Angka tersebut dikhawatirkan akan terus meningkat secara drastis, mengingat hingga saat ini serangan dari Rusia masih menghantui beberapa kota di Ukraina.
Melansir dari salah satu laporan yang dipublikasikan oleh UNHCR, Ukraina pada saat ini menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan mobilisasi kelompok pengungsi kedua terbesar di dunia, di mana konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina menjadi alasan yang melatarbelakangi peningkatan jumlah pengungsi dunia hingga melampaui angka 100 juta untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut mendorong Uni Eropa untuk mengeluarkan kebijakan dalam menanggulangi gelombang pengungsi yang mulai mengkhawatirkan dengan disahkannya rencana komisi Eropa, di mana terdapat usulan pengalihan dana kepada negara yang terkena dampak krisis pengungsi pada 24 Maret 2022, salah satunya Ukraina. Disusul pula dengan dukungan parlemen terhadap kebijakan pengaktifan petunjuk perlindungan sementara yang telah berlangsung sejak tahun 2001.
Petunjuk tersebut dimaksudkan untuk memberikan perlindungan sementara di Uni Eropa, bagi penduduk yang melarikan diri dari konflik atau perang termasuk pengungsi korban agresi militer Rusia, di mana mereka akan mendapatkan hak yang sama untuk mendapatkan izin tinggal, bekerja, jaminan kesehatan hingga akses kesejahteraan sosial.
Sumber:
European Parliament. 2022. “The EU Response to the Migrant Challenge.” : 1–5.
ADVERTISEMENT
Tharoor, Ishaan. 2022. “Millions of Ukrainian Refugees May Stay in E.U., Top Official Says.” The Washington Post.
“Ukraine Refugee Situation.” 2022. United Nations High Commissioner for Refugees.