Konten dari Pengguna

Penuhi Kebutuhan Protein Hewani Untuk Cegah Stunting

Anita Mayaa
Full time mom yang suka nulis tentang beauty dan lifestyle
24 Desember 2019 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anita Mayaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Satu dari tiga anak Indonesia berpotensi stunting. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kekurangan gizi seimbang dalam jangka waktu yang lama. Stunting tidak hanya akan mempengaruhi kecerdasan seorang anak, namun juga pertumbuhan fisiknya akan cenderung terhambat (terlihat lebih kecil, kurus dan loyo ketimbang anak seusianya).
ADVERTISEMENT
Banyak yang tidak tahu kalau stunting sudah berpotensi menyerang si kecil sejak dari dalam kandungan lho! Jadi bukan hanya pemenuhan gizi ketika mulai masuk MPASI saja, namun asupan gizi harus diperhatikan sejak merencanakan kehamilan.
Salah satu gizi terpenting dalam faktor pembangun tubuh adalah protein. Tidak bisa dipungkiri bahwa pemberian protein hewani tidak bisa tergantikan dengan protein nabati. Terlebih lagi jika sedang merencanakan kehamilan hingga usia 12 tahun.
Beruntung beberapa hari lalu aku menghadiri Moms Mingle bersama #KumparanMOMxFrisianFlag untuk #BelajarSeruTentangGizi bersama Frisian Flag. Disini, protein hewani dan manfaatnya dikupas secara tuntas dan materi ini sangat penting untuk bisa diketahui oleh moms lainnya.
dr. Diana F Suganda sebagai dokter Nutrisionist, Dr. Ir Subandi Sardjoko Msc dari Bappenas Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan serta Chef Astrolem Putra hadir untuk menambah ilmu kita sebagai orang tua terutama tentang pemenuhan kebutuhan gizi harian si kecil.
ADVERTISEMENT
Bapak Subandi mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya menurunkan angka stunting. Tinggal tugas kita sebagai orang tua untuk bisa mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan nutrisi seimbang supaya generasi penerus bangsa bisa tumbuh secara maksimal.
Hadir juga Bapak Andrew selaku Corporate Affairs Director dari Frisian Flag yang menjelaskan mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif untuk bayi dibawah 2 tahun. Bahkan di Kantor Frisian Flag menyediakan nursery room bagi karyawati yang masih menyusui untuk bisa memompa ASI untuk anaknya. Pemberian susu sangat penting bagi pertumbuhan tulang, otot dan daya tahan tubuh. Begitupun setelah lepas ASI, pemberian protein hewani harus terus berlanjut karena ternyata protein hewani menyimpan banyak makro dan mikro nutrien yang sangat penting.
ADVERTISEMENT
Hal serupa diutarakan oleh Dokter Diana, bahwa 1 dari 7 anak usia sekolah tidak memenuhi angka kecukupan protein harian terutama protein hewani. Protein Hewani memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi, bayangkan saja sepotong empal gepuk punya kandungan Zinc setara 3 mangkuk bayam atau tempe.
Aku sebagai ibu jadi merasa bersalah karena selama ini mengira bahwa protein nabati sama saja dengan protein hewani yang ternyata aku salah besar.
Yang paling simple, berikan setidaknya 2 gelas susu atau sebutir telur pada menu makanan harian si kecil. Jika bisa tambahkan protein dari ikan yang kaya akan Omega 3, atau ayam dan daging sapi. Untuk anak dibawah 12 tahun, menu gorengan juga perlu diberikan, ikan goreng misalnya bisa menambahkan lemak yang baik bagi pertumbuhan sel otaknya.
ADVERTISEMENT
Sebelum pulang, Chef Astro mengajarkan para moms yang hadir untuk memasak Healthy Local Lasagna. Bukan lasagna biasa namun menggunakan terong ungu sebagai pengganti lembaran lasagna. Terong merupakan karbohidrat dengan kandungan kalori yang cukup rendah, jadi makanan ini cocok untuk moms atau ayah yang sedang diet namun nutrisinya tetap seimbang bagi si kecil. Campuran daging sapi saus bolognese dan saus putih bechamel yang mengandung #KebaikanSusuFrisianFlag merupakan kombinasi protein hewani yang sangat tinggi nutrisi.
Jadi bagaimana moms, apakah sudah siap memberikan asupan gizi tinggi protein untuk ikut bersama mengurangi angka stunting di Indonesia? Ibu pasti bisa!!