Hela Nafas Perjuangan Seorang Ibu demi Masa Depan sang Anak

Silvianita
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2020 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silvianita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi orang tua tunggal mengharuskan Nur Hayati (39) seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merantau ke Taiwan dan rela terpisah jarak dengan keluarga termasuk kedua anaknya. Disela waktu senggangnya Nur ramah menyapa dan bercerita tentang kehidupannya di perantauan.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi TKI, Nur hanya seorang ibu rumah tangga dan berjualan di pasar agar anaknya masih bisa jajan dan makan. "Maklum selama berpisah, bapak dari anak-anak tidak pernah memberi uang untuk kebutuhan mereka. Bapaknya berfikir kalau anak saya yang bawa berarti kebutuhan anak menjadi tanggung jawab saya, " ujar Nur.
Memilih menjadi TKI di Taiwan karena menurut Nur jika bekerja di negri sendiri belum tentu ada yang terima karena faktor usia dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya, dan hasil yang tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan.
Kurang lebih sudah empat tahun Nur tidak bertemu dengan keluarga dan anaknya. "Udah lama saya di Taiwan (12/4), udah hampir empat tahun tidak bertemu anak dan keluarga, belum waktu di penampungan untuk belajar bahasa hampir satu tahun, " ujar Nur.
ADVERTISEMENT
Nur merawat wanita jompo yang sering di panggil ama atau nenek (94), dan tinggal di apartemen hanya berdua saja. Menurutnya bekerja merawat jompo sebagian dari ibadah, karena Nur berfikir sama seperti merawat orang tua sendiri, jika dengan keikhlasan akan mendapatkan pahala yang besar.
Terhalang jarak bukan berarti tidak memperhatikan anak-anaknya yang sedang tumbuh dewasa, Nur selalu meluangkan waktu untuk menanyakan kabar dan mendengarkan cerita anaknya. "Rasa lelah setelah bekerja dan rindu kepada keluarga tentu ada, tetapi ketika saya lelah dan ingin menyerah saya selalu ingat dengan kedua anak saya dan masa depannya. Hanya mereka penyemangat hidup saya, " ujarnya.
Nur mengatakan semua orang tua pasti tidak ingin jauh dengan anaknya, tapi karena ekonomi dan agar anaknya mendapatkan pendidikan yang tinggi supaya tidak sama sepertinya yang hanya lulusan sekolah dasar saja. Nur juga menyapaikan ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya agar tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Nur menyampaikan untuk para orang tua tunggal terutama ibu yang sekaligus menjadi ayah, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selagi kita berusaha. "Selagi Allah masih memberi nafas dan sehat di badan kita, harus selalu yakin apa yang kita impikan pasti bisa terlaksana selagi selalu berusaha dan berdoa, " ujarnya.