Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Desiminasi Ilmiah III FKIK dan FKG UMY
8 Februari 2023 6:07 WIB
Tulisan dari Falasifah Ani Yuniarti, Ns tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desiminasi Ilmiah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan serta Fakultas Kedokteran Gigi UMY atau disingkat dengan "Desilfa", merupakan kegiatan yagn rutin dilakukan setiap semester. Kegiatan ini merupakan wadah bagi dosen untuk mempresentasikan penelitiannya, hasil pemikirannya atau karya ilmuah yang lain di bidang kesehatan. Desilfa ini dilaksanakan secara online, dihadiri dosen di lingkungan FKIK dan FKG UMY.
ADVERTISEMENT
Desilfa ke 3 baru-baru ini dilaksanakan dengan menampilkan 7 dosen dari berbagai latar belakang keilmuan di bidang kesehatan, seperti histologi, dokter gigi, dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, dokter penyakit dalam dan sebagainya. Beberapa presentator diantaranya adalah
Ibu RR. Yuningtyaswari, menampilkan hasil penelitiannya tentang efek rambut jagung terhadap penampakan histologi ginjal mencit yang diinduksi alkohol. Dari penelitian ini diperoleh hasil, tidak ada pengaruh yang significant pemberian extract rambut jagung terhadap perbaikan histologi ginjal mencit. Walaupun ada sedikit kecenderungan, namun tidak signifikan.
Selanjutnya drg Laelia anggraini, menceritakan tentang pengalaman beliau mengajak remaja untuk meneliti tentang efek beberapa ramuan tradisional sebagai antioksidan pasca covid 19. Ramuan yang diracik dengan cara jumlah tertentu sebagai minuman, ternyata menghasilkan anti oksidan yang tinggi. Namun, ternyata rasa minuman yang enak belum tentu memiliki kandungan anti oksidan tinggi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dr. Siti Aminah, mengemukakan tentang faktor yang menyebabkan terjadinya jamur atau panu pada kulit. Penelitiannya menyimpulkan bahwa faktor kebersihan diri yang meliputi kebiasaan mandi, penggunaan sabun, pemaparan sinar matahari, sangat berpengaruh terhadap terjadinya panu.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tejadi proses tukar informasi antar profesi. Sehingga, tidak hanya pengetahuan yang diperoleh, namun juga ide penelitian kolaboratif dan ide lain yang mendukung aktivitas catur dharma dosen FKIK dan FKG UMY.
Selanjutnya, menurut Dekan FKG UMY, drg. Edwyn Saleh, walaupun FKG UMY sudah terpisah dari FKIK UMY, namun untuk kegiatan Desilfa selanjutnya, akan tetap bersama. Sehingga sinergi antar fakultas kedokteran dan kesehatan tetap berlangsung.
(FAY)