Konten dari Pengguna

Peran Ilmuwan Pangan dalam Meningkatkan Keamanan dan Ketahanan Pangan Indonesia

Anjani
Master of Food Science, IPB University
27 November 2024 20:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Canva
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara yang memiliki populasi yang cukup besar akan menghadapi tantangan yang serius dalam memenuhi kebutuhan pangan yang aman. Produksi pangan akan meningkat secara signifikan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi penduduk yang semakin lama semakin meningkat, maka kebutuhan penduduk terhadap pangan yang aman dan berkualitas juga akan semakin meningkat. Menurut Purwiyatno Hariyadi sektor pangan harus mampu menjamin ketersediaan pangan yang aman, bernutrisi, dan berkelanjutan. Ancaman terhadap keamanan pangan dapat berasal dari kontaminasi mikroorganisme serta zat berbahaya lainnya yang dapat masuk ke dalam rantai pasok makanan.
ADVERTISEMENT
Pangan yang aman adalah pangan yang tidak memberikan dampak yang buruk terhadap Kesehatan setelah dikonsumsi. Pangan yang terbebas dari cemaran fisik, kimia, maupun biologis dapat membahayakan Kesehatan manusia. Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa keamanan pangan diselenggarakan untuk menjaga pangan agar tetap aman, higienis, bergizi, dan bermutu. Mutu keamanan pangan dari produk pangan bisa didapatkan dengan cara melakukan proses produksi pangan dengan baik.
Keamanan pangan menjadi perhatian utama yang memerlukan pengawan ketat dalam rantai produksi hingga dikonsumsi. BPOM RI menyatakan bahwa Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) merupakan pedoman aspek keamanan pangan bagi industri agar produk yang dihasilkan berkualitas, bermutu, dan terjamin saat dikonsumsi oleh masyarakat. CPPOB mencakup persyaratan mulai dari kebersihan terhdap fasilitas produksi hingga pengendalian resiko kontaminasi yang bertujuan untuk melindungi masyarakat. Ilmuwan pangan berperan dalam memastikan implementasi CPPOB melalui pengembangan metode produksi yang efisien, aman, dan sesuai standar.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan keamanan pangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peran yang sangat penting. MUI bertanggungjawan dalam sertifikasi halal dan memastikan produk pangan tersebut memenuhi syari'at islam. BPOM bertugas mengawasi keamanan, mutu, dan label pangan yang beredar dimasyarakat.
Teknologi deteksi cepat seperti biosensor atau nanoteknologi memungkinkan untuk identifikasi dini terhadap kontaminasi pada bahan pangan. Pengembangan kemasan pintar yang dapat memantau kondisi pangan selama proses distribusi juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Prinsip circular economy juga dapat diterapkan dalam pengolahan limbah pangan.
Seni juga sangat penting untuk dilibatkan dalam pendekatan STE(A)M. Para ilmuwan pangan dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan media untuk edukasi yang menarik sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh masyarakat, seperti seminar mengenai pola makan sehat, pentingnya keamanan pangan, dan konsumsi produk halal dapat disampaikan juga melalui infografis ataupun video interaktif.
ADVERTISEMENT
Harapan dengan adanya sinergi antara ilmuwan pangan, dan lembaga seperti BPOM dan MUI serta penerapan teknologi canggih dalan pendekatan STE(A)M, Indonesia dapat membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan serta diharapkan mampu menjamin ketersediaan pangan yang aman, halal, bernutrisi, dan bermutu bagi seluruh masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pola makan yang sehat. dengan kolaborasi lintas sektor dan inovasi berkelanjutan Indonesia dapat mengatasi tantangan keamanan pangan, meminimalkan risiko kontaminasi serta memperkuat posisi sebagai negara dengan sistem pangan yang kompetitif di tingkat global.