City vs Arsenal: Tentang Emery yang Selalu Gagal Mengalahkan Guardiola

31 Januari 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unai Emery di laga Arsenal vs Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley )
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery di laga Arsenal vs Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah tak memihak Unai Emery menjelang lawatan tim asuhannya, Arsenal, ke kandang Manchester City, Minggu (3/2/2019) malam WIB. Pasalnya, Stadion Etihad bakal mempertemukan Emery dengan pelatih yang selalu menjadi momok dalam kariernya: Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Dua juru taktik Spanyol tersebut tergolong sangat sering berjumpa. Totalnya bahkan mencapai 11 pertemuan. Hanya ada empat pelatih yang menjalani duel kontra Guardiola lebih banyak daripada Emery, yakni Mauricio Pochettino (14), Arsene Wenger (14), Joaquin Caparros (13), serta Manuel Pellegrini (12).
Pengalaman paling banyak dirasakan Emery ketika membesut Valencia. Dari kurun 2008 sampai 2012, dia menghadapi Barcelona asuhan Guardiola sebanyak 10 kali. Ironisnya, tak satu pun dari perjumpaan-perjumpaan tersebut berakhir dengan kemenangan Valencia. Rinciannya yakni empat hasil imbang dan enam lain kekalahan.
Agak bisa dimaklumi rentetan hasil minor yang dicatatkan Emery ketika bersua Guardiola. Keduanya memang mengusung gaya permainan serupa dengan memprioritaskan penguasaan bola dan distribusi dari kaki ke kaki. Adalah materi pemain yang membuat Emery selalu inferior. Ya, jika dibandingkan dengan Barcelona era Guardiola, materi skuat Valencia ketika itu memang kalah mewah.
ADVERTISEMENT
Pep Guardiola kala memimpin skuatnya. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola kala memimpin skuatnya. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
Kesenjangan materi juga menjadi masalah Emery ketika kembali bersua Guardiola pada musim 2018/19. Oleh karenanya, Emery coba memanfaatkan faktor non-teknis dengan merusak medan pertarungan. Sempat diutarakan oleh groundsman City, Lee Jackson, Arsenal sengaja mengurangi siraman air sehingga rumput Emirates menjadi gersang dan menghambat laju bola City.
Upaya tersebut tak juga berhasil. Arsenal tumbang dengan skor 0-2 dari City lewat gol Raheem Sterling dan Bernardo Silva, Agustus 2018 lalu.
Entah cara apa lagi yang disiapkan Emery untuk menghadapi Guardiola pada akhir pekan nanti. Satu yang pasti, dia mendapatkan momentum untuk mencuri kemenangan pertama atas Guardiola.
Kondisi City memang tak terlalu bagus selepas kekalahan 1-2 dari Newcastle United, Rabu (30/1). Selain itu, City juga menghadapi tantangan berat berupa jadwal padat di Premier League. Mereka harus melawan Arsenal, Everton, dan Chelsea hanya dalam kurun tujuh hari.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, agenda Arsenal tergolong lebih ringan. Mereka baru bertanding lagi menghadapi Huddersfield Town enam hari setelah partai kontra City atau Minggu (3/2). Mampukah Emery memanfaatkan keuntungan tersebut?