Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
LAPORAN AKHIR PROGRAM SM-3T ANGKATAN V LPTK UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2015-2016 JAYAWIJAYA
4 Maret 2017 14:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Anju Nofarof Hasudungan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah peyelenggaraan pendidikan, masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T). Beberapa permasalahan penyelenggaraan pendidikan, utamanya di daerah 3T, antara lain adalah permasalahan pendidik; seperti kekurangan jumlah tenaga pengajar (Shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competency), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program SarjanaMendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata di Daerah 3T-dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif), (5) Program S-1 Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah 3T. Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia yang ditujukan kepada para sarjana pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan mengajar selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. B. Pengertian Program SM-3T adalah program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal, dimana para sarjana pendidikan berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. C. Tujuan Adapun tujuan program SM-3T adalah sebagai berikut : 1. Membantu mengatasi permasalahan kekurangan tenaga pendidik di daerah 3T. 2. Memberikan pengalaman faktual dalam dunia pendidikan, terkhusus pengalaman pengabdian sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong sebagai daerah 3T. 3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T. 4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). D. Ruang Lingkup SM-3T Ruang lingkup Program SM-3T, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah sesuai dengan bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat. 2. Melaksanakan dan mendorong tenaga pendidik yang lain dalam inovasi pembelajaran di sekolah. 3. Melakukan kegiatan ekstra kurikuler. 4. Mengadakan jam belajar tambahan (les) untuk para siswa guna meningkatkan kemampuan baca, tulis, dan hitung. 5. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di sekolah. 6. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan administrasi pendidikan di sekolah. 7. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T. 8. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan. 9. Melaksanakan kegiatan peringatan keagamaan, seperti pelaksanaan Natal dan Maulid Nabi Muhammad SAW. E. Landasan Yuridis 1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. 7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. 8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan. 9. Kepmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan. 10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda). 11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T). F. Waktu Pelaksanaan Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan Program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara. Implementasi Program SM-3T Angkatan V pada tahun 2015, direncanakan dimulai Agustus 2015 sampai dengan Agustus 2016. Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran, para peserta wajib mengikuti serangkaian kegiatan prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara dengan Pola 120 JP (lebih kurang 13 hari) untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik, dan survival (ketahanmalangan) para peserta. Berikut adalah jadwal pelaksanaan program SM-3T tahun 2015 : Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan Program SM-3T tahun 2015 No Kegiatan Waktu 1. Pengumuman pendaftaran program SM-3T tahun 2015 April – Juni 2015 2. Pendaftaran online ( Mengisi form, upload ijazah, dan foto) 12Mei – 15 Juni 2015 3. Seleksi administrasi (form isian, ijazah, dan foto) 16 – 22Juli 2015 4. Pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman jadwal tes online 23 Juni 2015 5. Tes online 01 – 02 Juli 2015 6. Pengumuman hasil tes online 07 Juli 2015 7. Wawancara 11 - 13 Juli 2015 8. Pengumuman hasil seleksi 21 Juli 2015 9. Pemanggilan dan prakondisi 1 - 17 Agustus 2015 10. Pemberangkatan 23 Agustus 2015 11. Pelaksanaan di daerah sasaran 01 Sept 2015 – Sept 2016 *Sumber: LPTK Universitas Riau G. Calon Peserta, LPTK Penyelenggara, dan Daerah Sasaran a. Calon Peserta Calon peserta Program SM-3T tahun 2015 ditetapkan dengan persyaratan sebagai berikut : 1. Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku. 2. Lulusan program studi kependidikan S-1 selama tiga tahun terakhir (2013, 2014, dan 2015) dari program studi yang terakreditasi minimal B yang sesuai dengan mata pelajaran dan/ atau yang dibutuhkan, dibuktikan dengan fotocopy ijazah yang telah disahkan (legalisasi). 3. Berusia maksimal 28 tahun per 31 Desember 2015. 4. IPK minimal 3,00 dibuktikan dengan fotocopy transkrip nilai yang telah disahkan. 5. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter. 6. Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan surat dari pejabat yang berwenang. 7. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian. 8. Belum menikah dan bersedia tidak akan menikah selama mengikuti Program SM-3T dan PPG yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai. 9. Memiliki motivasi dan semangat pengabdian yang tinggi. 10. Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat di daerah sasaran. b. LPTK Penyelenggara Pendaftaran calon peserta dapat dilakukan secara online melalui tautan berikut: 1. Universitas Negeri Medan (UNIMED) 2. Universitas Negeri Padang (UNP) 3. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 4. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 5. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 6. Universitas Negeri Semarang (UNNES) 7. Universitas Negera Surabaya (UNESA) 8. Universitas Negeri Malang (UM) 9. Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja 10. Universitas Negeri Makassar (UNM) 11. Universitas Negeri Manado (UNIMA) 12. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) 13. FKIP Universtas Syiahkuala ( UNSYIAH ) 14. FKIP Universitas Riau ( UNRI ) 15. FKIP Universitas Nusa Cendana ( UNDANA ) 16. FKIP Universitas Mulawarman ( UNMUL ) 17. FKIP Universitas Tanjungpura ( UNTAN ) c. Daerah Sasaran Daerah sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk pada kategori daerah 3T diberbagai provinsi di Indonesia. Kabupaten yang ditetapkan sebagai sasaran program SM-3T adalah kabupaten yang telah memberikan respon terhadap program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Daerah-daerah sasaran tersebut antara lain ialah: a) Provinsi Aceh
1. Kabupaten Simeulue 2. Kabupaten Aceh Singkil 3. Kabupaten Aceh Selatan 4. Kabupaten Aceh Timur 5. Kabupaten Aceh Besar 6. Kabupaten Aceh Barat 7. Kabupaten Gayo Lues 8. Kabupaten Pidie Jaya
b) Provinsi Nusa Tenggara Timur
1. Kabupaten Sumba Timur 2. Kabupaten Kupang 3. Kabupaten Alor 4. Kabupaten Lembata 5. Kabupaten Flores Timut 6. Kabupaten Ende 7. Kabupaten Ngada 8. Kabupaten Manggarai 9. Kabupaten Rote Ndao 10. Kabupaten Belu 11. Manggarai Timur
c) Provinsi Sulawesi Utara 1. Kabupaten Talaud 2. Kabupaten Sangihe 3. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro d) Provinsi Papua:
1. Kabupaten Asmat 2. Kabupaten Biak Numfor 3. Kabupaten Boven Digoel 4. Kabupaten Deiyai 5. Kabupaten Dogiyai 6. Kabupaten Intan Jaya 7. Kabupaten Jayapura 8. Kabupaten Jayawijaya 9. Kabupaten Keerom 10. Kabupaten Kepulauan Yapen 11. Kabupaten Lanny Jaya 12. Kabupaten Mamberamo Raya 13. Kabupaten Mamberamo Tengah 14. Kabupaten Mappi 15. Kabupaten Merauke 16. Kabupaten Mimika 17. Kabupaten Nabire 18. Kabupaten Nduga 19. Kabupaten Paniai 20. Kabupaten Pegunungan Bintang 21. Kabupaten Puncak 22. Kabupaten Puncak Jaya 23. Kabupaten Sarmi 24. Kabupaten Supiori 25. Kabupaten Tolikara 26. Kabupaten Waropen 27. Kabupaten Yahukimo 28. Kabupaten Yalimo 29. Kota Jayapura
e) Provinsi Papua Barat:
1. Kabupaten Fakfak 2. Kabupaten Kaimana 3. Kabupaten Manokwari 4. Kabupaten Maybrat 5. Kabupaten Raja Ampat 6. Kabupaten Sorong 7. Kabupaten Sorong Selatan 8. Kabupaten Tambrauw 9. Kabupaten Teluk Bintuni 10. Kabupaten Teluk Wondama 11. Kota Sorong
f) Provinsi Kepulauan Riau 1. Kabupaten Natuna 2. Kabupaten Kepulauan Annambas g) Provinsi Kalimantan Barat 1. Kabupaten Sanggau h) Provinsi Kalimantan Timur 1. Kabupaten Malinau 2. Kabupaten Nunukan 3. Kabupaten Kutai Barat i) Provinsi Maluku 1. Kabupaten Maluku Barat Daya Di luar daerah di atas dimungkinkan untuk menjadi daerah sasaran program ini jika memang daerah tersebut memenuhi persyaratan sebagai daerah 3T. BAB II KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN DAN PENEMPATAN SM3T Kondisi objektif peserta SM-3T di daerah sasaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses pelaksanaan tugas pengabdian mencerdaskan anak Indonesia di daerah 3T. Hal ini dikerenakan lingkungan memiliki pengaruh cukup besar terhadap kelancaran dalam menjalankan tugas di daerah sasaran. Daerah sasaran yang dimaksud yaitu Kabupaten Jayawijaya yang terletak di Provinsi Papua. Berikut ini dijelaskan kondisi objektif daerah sasaran dimana peserta SM-3T ditempatkan: A. Kondisi Geografis 1. Kabupaten Jayawijaya Luas Kabupaten Jayawijaya adalah 8.496 km², dengan topografi yang bergunung-gunung dan masih banyak perbukitan. Kota Wamena dan sekitarnya di kabupaten Jayawijaya ini berada di Kelilingi Gunung daerah pegunungan Jayawijaya merupakan Kawasan tujuan wisata di propinsi Papua dikarenakan keadaan alam yang indah dan masyarakat yang unik yang jarang dijumpai di Daerah lain di Nusantara. Keadaan Topografi Lembah Baliem cukup rata sehingga di Kota Wamena banyak di jumpai becak seperti di Jawa. Jika dilihat dari pesawat udara akan terlihat Jayawijaya ibarat suatu kuali besar (lembah) diatas dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1550 meter diatas permukaan laut. Suhu cukup sejuk atau dingin, suhu rata-rata harian dalam satu tahun berkisar 190C.Lembah ini dinamakan lembah baliem karena terdapat Sungai Baliem yang berliku-liku seperti ular. Anugrah sungai baliem ini meyebabkan derah ini cukup subur dan potensial dikembangkan menjadi areal persawahan dan perkebunan. Menurut BMKG Stasion Meteorologi Wamena, kabupaten Jayawijaya yang beribukota di Wamena, terletak antara 138° 30’ - 139° 40’ BT dan 3° 45’ - 4° 20’ LS. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Yalimo, dan Kabupaten Tolikara di sebelah utara.Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Yalimo dan sebelah Barat adalah Kabupaten Nduga dan Kabupaten Lanny Jaya. Sejak tahun 2011, Kabupaten dengan wilayah seluas 8.496 Km2 ini terbagi menjadi 40 distrik/ kecamatan.Yang terdiri dari 4 Kelurahan dan 326 kampung atau desa. Letak di atas permukaan laut : 1.550 dpl Gambar 2.1 Peta Kabupaten Jayawijaya Gambar 2.2 Peta Lokasi Tabel 2.1 Luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Jayawijaya (km2), 2012 No Kecamatan Luas Persentase 1 Wamena 249,31 1,79 2 Trikora 190,07 1,36 3 Napua 246,64 1,77 4 Walaik 176,33 1,27 5 Wouma 243,09 1,75 6 Hubikosi 547,90 3,93 7 Hubikiak 541,70 3,89 8 Pelebaga 514,18 3,63 9 Ibele 333,13 2,39 10 Tailarek 320,79 2,30 11 Walelegama 412,33 2,96 12 Itlay Hisage 498,95 3,58 13 Siepkosi 354,72 2,55 14 Kurulu 492,33 3,54 15 Usilimo 321,58 2,31 16 Wita waya 217,24 1,56 17 Libarek 213,23 1,53 18 Wadangku 219,90 1,58 19 Pisugi 336,03 2,41 20 Yalengga 689,06 4,95 21 Koragi 465,94 3,35 22 Bolakme 429,07 3,08 23 Tagime 406,26 2,92 24 Molagalame 228,67 1,64 25 Tagineri 291,59 2,09 26 Asologaima 182,37 1,31 27 Silo Karno Doga 309,75 2,22 28 Pyramid 297,18 2,13 29 Muliama 337,83 2,43 30 Wollo 339,67 2,44 31 Bugi 463,83 3,33 32 Bpiri 348,12 2,50 33 Asolokobal 375,51 2,70 34 Walesi 250,21 1,80 35 Asotipo 319,57 2,29 36 Maima 188,61 1,35 37 Musatfak 994,85 7,14 38 Wame 168,16 1,21 39 Popugoba 160,30 1,15 40 Wesaput 249,31 1,79 Jayawijaya 13.925,31 100,00 Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Sekda Kabupaten Jayawijaya a. Batas Administrasi Bujur Timur : 138o30’ – 139049’ Bujur Timur Lintang Selatan : 3045’ – 4020’ Lintang Selatan Tabel 2.2 Batas-Batas Wilayah di Kabupaten Jayawijaya Perbatasan Utara : Kab.Memberamo Tengah, Yalimo, dan Tolikara Perbatasan Selatan : Kabupaten Nduga dan Yahokimo Perbatasan Timur : Kabupaten Nduga dan lanny Jaya Perbatasan Barat : Kabupaten Yahokimo dan Yalimo Sumber : BMKG Stasion Meteorologi Wamena b. Pemerintahan Tabel 2.3 Data Umum Pemerintahan di Kabupaten Jayawijaya, 2011 Nama Bupati : John Wempi Wetipo, SH.MH Nama Wakil Bupati : Jhon Ricard Banua, SE Nama Ibu kota Kabupaten : Wamena Luas Wilayah : 8.496 km2 Jumlah Penduduk : 223.443 orang Jumlah Kecamatan : 40 Kecamatan Jumlah Kelurahan : 4 Kelurahan Jumlah Desa : 326 Desa Sumber : BMKG Stasion Meteorologi Wamena Tabel 2.4 Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Jayawijaya, 2012 No Kecamatan Ibu Kota Jumlah Jumlah Kelurahan Desa 1 Wamena - 3 8 11 2 Trikora - 0 6 6 3 Napua - 0 9 9 4 Walaik - 0 5 5 5 Wouma - 0 7 7 6 Hubikosi - 0 11 11 7 Hubikiak - 0 8 8 8 Pelebaga - 0 13 13 9 Ibele - 0 8 8 10 Tailarek - 0 8 8 11 walelegama - 0 6 6 12 Itlay Hisage - 0 9 9 13 Siepsoki - 0 9 9 14 Kurulu - 0 12 12 15 Usilimo - 0 10 10 16 Wita Waya - 0 5 5 17 Libarek - 0 5 5 18 Wadangku - 0 5 5 19 Pisugi - 0 7 7 20 Yalengga - 0 11 11 21 Koragi - 0 5 5 22 Bolakme - 0 12 12 23 Tagime - 0 11 11 24 molagalame - 0 6 6 25 Tagineri - 0 9 9 26 Asologaima - 0 10 10 27 Silo Karno Doga - 0 8 8 28 Pyramid - 0 10 10 29 Muliama - 0 12 12 30 Wollo - 0 8 8 31 Bugi - 0 8 8 32 Bpiri - 0 7 7 33 Asolokobal - 0 9 9 34 Walesi - 0 7 7 35 Asotipo - 0 10 10 36 Maima - 0 7 7 37 Musatfak - 0 10 10 38 Wame - 0 4 4 39 Popugoba - 0 4 4 40 Wesaput - 1 7 8 Jayawijaya Wamena 4 326 330 c. Keadaan Iklim Berdasarkan hasil pencatatan Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wamena tahun 2011, dilaporkan bahwa suhu udara rata-rata di wilayah Kabupaten Jayawijaya selama tahun 2011 mencapai 20,67°C, dimana suhu minimum tercatat 14,85°C sementara suhu maksimum mencapai 26,47°C. Dibandinkan dengan tahun sebelumnya, suhu udara di Jayawijaya semakin meningkat akibat dari pemanasan global. Selama tahun 2011, kelembaban udara rata-rata mencapai 78,25% sedangkan rata-rata tekanan udara mencapai 834,54 mb.Curah hujan Jayawijaya cukup bervariasi setiap bulannya. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Maret (263,2 mm) sedangkan terendah pada bulan Agustus (29,4 mm). Pada bulan Maret dan September, hampir dalam satu bulan terjadi hujan (28 hari).Rata-rata jumlah hari hujan selama 1 bulan sekitar 24 hari.Diperkirakan bahwa di Jayawijaya kerap terjadi hujan.Hal ini bisa saja terjadi karena kondisi topografi yang bergunung-gunung dan masih banyak perbukitan sehingga sulit dibedakan musim secara jelas. Tabel 2.5 Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan di Kabupaten Jayawijaya, 2012 Bulan Suhu Udara (0C) Rata-rata Kelembaban (%) Minimum Maksimum Rata-rata Januari 14,2 28,8 19,6 80 Februari 13,3 31,0 19,9 75 Maret 14,0 29,0 19,6 75 April 12,0 29,2 19,6 79 Mei 14,8 29,4 19,5 80 Juni 12,4 28,2 19,1 80 Juli 12,2 28,2 18,6 81 Agustus 14,0 27,0 18,9 82 September 9,6 28,0 19,3 79 Oktober 9,2 28,4 19,5 77 November 13,0 28,4 19,8 80 Desember 12,0 29,6 20,1 79 Sumber : BMKG Stasion Meteorologi Wamena Tabel 2.6 Rata-rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kabupaten Jayawijaya, 2012 Bulan Curah hujan (mm) Hari Hujan (hari) Januari 304,8 22 Februari 45,5 16 Maret 320,3 22 April 254,3 26 Mei 286,8 22 Juni 178,9 22 Juli 191,1 22 Agustus 225,1 22 September 140,1 22 Oktober 193,0 24 Nopember 301,1 23 Desember 147,9 21 Sumber : BMKG Stasion Meteorologi Wamena B. Kondisi Demografis 1. Kabupaten Jayawijaya Berdasarkan data hasil proyeksi, pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Jayawijaya adalah 250.990 jiwa dengan rincian penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 110.469 jiwa dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 140.521 jiwa. Seiringnya peningkatan tiap tahunnya, pada tahun 2012 mengalami penurunan, seperti data distrik dan tiap-tiap desa dibawah ini : Tabel 2.7 Data kependudukan Kabupaten Jayawijaya 2012 No Kecamatan dan Desa Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Wamena 26.514 22.126 48.640 2 Trikora 3.453 2.783 6.235 3 Napua 1.512 1.438 2.950 4 Walaik 1.980 2.020 3.999 5 Wouma 1.901 1.736 3.636 6 Hubikosi 4.281 3.750 8.031 7 Hubikiak 4.174 3.444 7.618 8 Pelebaga 3.752 3.305 7.057 9 Ibele 4.286 4.142 8.428 10 Tailarek 1.774 1.444 3.218 11 Walelagama 998 1.015 2.013 12 Itlay Hisage 3.307 3.574 6.881 13 Siepkosi 1.938 1.909 3.874 14 Kurulu 4.919 5.161 10.080 15 Usilimo 2.885 3.170 6.055 16 Wita Waya 1.384 1.626 3.010 17 Libarek 1.134 1.160 2.294 18 Wadangiku 1.211 1.113 2.325 19 Pisugi 1.978 2.440 4.418 20 Yalengga 865 835 1.700 21 Koragi 455 402 857 22 Bolakme 1.239 1.298 2.536 23 Tagime 1.137 1.127 2.264 24 Molagalome 669 692 1.361 25 Tagineri 1.035 980 2.015 26 Asologaima 4.371 4.714 9.085 27 Silo Karno Doga 5.585 5.957 11.543 28 Piramid 6.841 6.620 13.462 29 Muliama 4.278 4.404 8.682 30 Wollo 632 681 1.314 31 Bugi 472 440 912 32 Bpiri 646 624 1.270 33 Asolokobal 1.825 1.776 3.602 34 Walesi 1.468 1.460 2.927 35 Asotipo 2.607 2.638 5.246 36 Maima 2.879 2.828 5.716 37 Musatfak 4.180 4.035 8.215 38 Wame - - - 39 Popugabu - - - 40 Wesaput - - - Jumlah Keseluruhan Jayawijaya 114.566 108.877 223.443 Gambar 2.3 Data Penduduk Distrik Assotipo C. Kondisi Sosial, Budaya, dan Ekonomi 1. Kondisi Sosial dan Budaya Suku asal masyarakat Wamena adalah suku Dhani yang amat terkenal di seluruh papua karena kebiasaan berperang, yang konon katanya Suku Dhani dan Suku Asmat merupakan suku asli bumi Cendrawasih Papua.Namun perang suku saat ini sudah jarang terjadi, yang ada adalah Perang-perangan di dataran luas yang telah disediakan.Acara tarian tradisional dan perang-perangan dilaksanakan setahun sekali atau untuk menyambut tamu kehormatan.Acara ini sekarang dikemas semacam festival perang-perangan di ikuti oleh suku-suku di Wamena, untuk menggenang peristiwa perang suku yang biasa dilakukan nenek moyang mereka waktu dulu, sejaligus unjuk kehebatan yang dilihat para penonton.Acara ini "Perang-perangan" ini digelar setiap menyambut 17 Agustus untuk memperingati HUT Proklamasi dan dibiayai oleh pemerintah daerah dalam rangka menjaga tradisi dan budaya serta menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan mancanegara.Acara ini sangat unik dan menarik, banyak sekali di hadiri wisatawan asing dan mengabadikan dalam bentuk film, umumnya arus turis meningkat hingga hotel-hotel penuh dan harus memesan terlebih dahulu. Selain alam, seni budaya, dan cara budidaya yang menarik di wamena adalah bahasa. Anda akan merasa asing dengan bahasa mereka. Namun saat ini mereka umumnya sudah dapat berbahasa Indonesia, bahkan sampai di daerah terpencil. Umumnnya mereka belajar bahasa Indonesia dari sekolahan dan gereja.Di dalam Kota dan sekitar bandara akan di jumpai masyarakat lokal yang masih tradisional, dengan berpakaian hanya mengenakan "koteka" yang hanya menutupi batang kemaluan laki-laki saja dan dikikatkan ke pinggang. Jika anda masuk ke desa-desa atau pedalaman masyarakat yang mengenakan koteka ini lebih banyak dijumpai. Jika berjalan-jalan di pelosok ada pantangan atau hal yang jangan anda lakukan yakni memanjat pagar geler tanpa permisi atau ijin, kencing atau buang air besar di sungai, dan memotret tanpa ijin.Kebiasaan mereka memanfaatkan air sungai secara langsung untuk minum dan mandi menyebabkan mereka amat menjaga kebersihan sumber air baku. Jika anda melanggar pantangan tersebut anda bisa kena denda dengan jumlah yang besar. Juga ketika berjalan-jalan dipelosok atau dipinggir jalan maka kita tak kan asing melihat ludah pinang bertebaran dimana-mana ini semua karena sudah jadi kebiasaan dan tradisi masyarakat Mamena memakan pinang dan kapur sirih. Tak heran pinang disini laku keras. Rumah adat masyarakat wamena yaitu berbentuk lingkaran dengan penutup alang alang yang cukup tebal (> 10 cm).Rumah ini disebut "HONAI", Honai ini sering dijadikan simbol rumah adat khas Papua.Jika masuk kedalam Honai ini maka didalam cukup hangat dan gelap karena tidak terdapat jendela dan hanya ada satu pintu. Dimalam hari mereka menggunakan penerangan kayu bakar di dalam honai dengan menggali tanah didalammnya sebagai tungku, selain menerangi bara api juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Jika tidur mereka tidak mengunakan dipan atau kasur, mereka beralas rerumputan kering yang dibawa dari kebun atau ladang.Umumnya mereka mengganti jika sudah terlalu lama karena banyak terdapat kutu babi. 2. Kondisi Ekonomi (Sarana Prasarana) Keadaan Topografi Lembah Baliem cukup rata sehingga di Kota Wamena banyak di jumpai becak seperti di Jawa. Jika dilihat dari pesawat udara akan terlihat Jayawijaya ibarat suatu kuali besar (lembah) diatas dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1550 meter diatas permukaan laut. Transportasi Udara berperan penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian khususnya dalam upaya mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa.Kota Wamena dan sekitarnya di Kabupaten Jayawijaya ini berada di kelilingi Gunung. Daerah pegunungan ini menyebabkan susahnya lokasi satu dengan lokasi yang lain untuk ditempuh melalui jalur darat. Pesawat terbang merupakan salah satu alat transportasi utama di kabupaten Jayawijaya dan Wamena.Khusus di Wamena terdapat satu landasan pesawat terbang. Untuk semua keperluan yang sifatnya tidak dapat diperoleh di Wamena, maka barang-barang itu akan di datangkan langsung dari Jayapura dan daerah-daerah terdekat lainya dengan menggunakan pesawat terbang.Sebagai contoh, untuk membawa sembako, material bangunan, kendaraan baik roda dua, roda empat, bahkan sampai alat beratpun dengan menggunakan pesawat hercules atau pesawat cargo. Tak heran kalau harga-harga barang di Wamena melambung tinggi dibandingkan dengan di daerah lainnya.Bisa-bisa harganya melambung hingga 4 kali lipat dari harga normalnya.Ini semua dikarenakan semua distribusi barang menggunakan transportasi udara. Pasar-pasar tradisioanal lebih banyak ditemukan di Wamena ketimbang toko-toko supermarket. Hasil pertanian dan perkebunan rumah tangga seperti buah-buahan dan sayuran oleh para wanita akan dibawa ke pasar-pasar tradisional dengan menggunakan noken yang dipasang di kepala mereka. Di Wamena saja dapat kita jumpai 5 pasar tradisional yakni pasar baru, pasar irian, pasar sinakma, pasar potikelek, dan pasar wouma. Bidang pertanian, Masyarakat di lembah baliem ini merupakan masyarakat agraris dengan bercocok tanam secara tradisional dan berpindah-pindah untuk memperoleh tanah subur atau humus pada lahan baru. Makanan pokok bagi masyarakat lokal yaitu Ubi jalar atau biasa disebut "Hipere".Mereka menjadikan "ipere" sebagai makanan pokok sejak nenek moyang mereka karena mudah di budidaya dan tidak memerlukan biaya perawatan.Selain ipere mereka juga menanam keladi, singkong, kacang panjang, jagung, wortel, kol, kentang, dan padi.Padi banyak di jumpai di Daerah irigai elagaima (Muoai), Tulem, Muliama dan Holkima.Mereka menggunakan alat pertanian dengan kayu cangkang (kayu bengkok), parang dan sekop.Mereka tidak pernah menggunakan cangkul untuk mengolah tanah.Kampak digunakan untuk menebang pohon dan membelah kayu untuk kayu bakar dan pagar. Bidang pertenakan, Sebagian besar masyarakat Desa Kolikapa memilihara ternak.Populasi ternak sangat baik, karena didukung ketersediaan makanan seperti rumput, sayuran, dan lain sebagainya.Babi ternak banyak dijumpai di Wamena, babi seolah sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat. Acara pernikahan umumnya maskawin dengan minimal 5 (lima) ekor babi. Selain babi di Wamena juga terdapat peternakan sapi. Pada tahun 2012 jumlah sapi sebanyak 194 ekor, kerbau 10 ekor, kuda 5 ekor, kambing 689 ekor, babi 4.869 ekor, kelinci 265 ekor, dan ayam sebanyak 4.422 ekor. Perkebunan, Hasil komoditi seperti kopi, jambu, mangga, avokado, jeruk, nanas dan buah merah ditanam dalam lokasi yang sama. Rata-rata perhitungan area terkadang satu lahan ditanami berbagai jenis tanaman sehingga hasilnya kurang maksimal.Sebagai tanaman khas Wamena buah merah menjadi primadona karena khasiatnya yang sanagat baik untuk kesehatan.Dari hasil perkebunan itu dipasarkan ke pasar-pasar tradisional dan juga jadang menjualnya ke tengkulak dengan harga yang tak menentu. Hutan, di Wamena sangat jarang kita jumpai hutan. Karena sebagaian besar di Wamena lokasinya adalah padang rumput bisa dikatakan berupa ekosistem savana dan padang rumput. Luas kawasan hutan menurut kecamatan di kabupaten jayawijaya pada tahun 2012 luas hutan wamena seluas 1.046 Ha, ini termasuk dalam areal penggunaan.Kadang masyarakat pada umumnya telah menanam tanaman umur panjang seperti, pohon berdaun jarum, pinus, cemara, kasuari. D. Kondisi Pendidikan 1. Kondisi Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan dalam rangka penyelenggaraan proses belajar mengajar dan peningkatan mutu sumber daya manusia di daerah merupakan komitmen dan pengelolaan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Menilik lagi kebelakang bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menjalankan Standar Nasional Pendidikan, yang didalamnya mencakup standar isi, standar kompetensi, standar penilaian, standar pengelolaan, standar pendidik dan pendidikan. Yang mana satu standar saling berkaitan dengan standar yang lain dalam mewujudkan terciptanya skolah dengan output berkualitas. Tak kalah pentingnya lagi Manajemen Berbasis Sekolah sangat berperan dalam proses pendidikan. Gambaran umum pendidikan di Kabupaten jayawijaya saat ini sudah jauh lebih baik apabila dibandingkan saat tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari manajemen sekolahnya mulai dari perencanaan hingga proses sudah berjalan cukup rapi. Proses pembelajaran yang terlihat sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan itu dapat terlihat dari proses dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guru sudah mampu menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, yang tidak selalu semua berpusat pada guru. Tetapi siswa mampu mengolahdan menggali kemampuan mereka untuk mengembangkan materi pembelajaran.Kurikulum yang digunakanpun telah mengikuti standar pendidikan nasional yakni dengan menggunakan kurikulum 2013 meskipun beberapa masih banyak yang menggunakan KTSP.Peran serta masyarakat dalam membangun dunia pendidikanpun sudah terlihat buktinya, yakni dengan mendukung anak-anak mereka untuk mengenyam pendidikan. Tahun 2015, di Kabupaten Jayawijaya terdapat 176 sekolah yang terdiri dari 17 unit TK, 113 unit SD, 28 unit SMP,12 unit SMA, dan 6 unit SMK. Sebagian besar sekolah tersebut berada di ibu kota kabupaten.Untuk pendidikan SD, rasio murid terhadap guru yakni 40,08, artinya, rata-rata satu orang guru mengajar 40 siswa. Sedangkan ratio murid terhadap guru di tingkat SMP sebesar 29,53, artinya rata-rata satu orang guru mengajar 30 siswa. Tingkat SMA/SMK rasio murid terhadap guru sebesar 29,25, artinya rata-rata satu orang guru mengajar 29 siswa. Banyaknya murid SD yang lulus UAN tahun ajaran 2012/2013 di Kabupaten Jayawijaya mencapai 100 persen, dengan nilai rata-rata 6,74. Persentase kelulusan di tingkat SMP pun sama, yaitu sebesar 100 persen, dengan nilai rata-rata 8,60, sedangkan persentase kelulusan di tingkat SMA/SMK mencapai 98,85 persen, dengan nilai rata-rata 7,71. Jumlah sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dapat diidentifikasi sebagai berikut : Tabel. 2.8 Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Menurut Jenis Sekolah di Kabupaten Jayawijaya, 2015 No Jenis Sekolah Banyaknya Sekolah Murid Guru 1 Taman Kanak-kanak 17 4.328 23 2 Sekolah Dasar 113 25.090 663 3 Pendidikan Umum SMP 28 8.235 242 SMA 12 3811 (Th 2009) 466 4 Pendidikan Kejuruan SMK 6 1649 (Th 2009) 59 Sumber : Dinas Pendidikan dan pengajaran Jayawijaya 2. Angka melek huruf Kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan untuk dapat menuju hidup sejahtera, mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial-ekonomi suatu bangsa atau wilayah. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf yaitu presentase penduduk 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Angka melek huruf Kabupaten Jayawijaya tahun 2012 sebesar 52,77% kurang lebih bila dibanding dengan tahun 2011 sebesar 52,76%. Tabel 2.9 Angka Melek huruf di Kabupaten Jayawijaya, 2009-2012 No Tahun Angka Melek Huruf 1 2009 51,65 % 2 2010 52,52 % 3 2011 52,76 % 4 2012 52,77 % Sumber : Susenas BPS kabupaten Jayawijaya 3. Partisipasi Sekolah Jumlah penduduk usia sekolah sebagai target peserta didik, belum menunjukkan jumlah siswa yang duduk di bangku sekolah. Jumlah siswa sekolah dapat ditunjukkan dengan beberapa ukuran antara lain Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). APS menunjukkan siswa berumur 7-24 tahun yang sekolah.Sedangkan APK menunjukkan siswa yang sekolah di setiap jenjang pendidikan.Partisipasi sekolah dapat digunakan untuk menunjukkan sampai sejauh mana kemajuan pembangunan pendidikan.Semakin tinggi angka partisipasi sekolah, menunjukkan kondisi pendidikan yang semakin baik.Sebaliknya, semakin rendah angka partisipasi sekolah menunjukkan kondisi pendidikan yang tidak cukup baik. Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung disetiap jenjang sekolah.Sehingga, naiknya presentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah. a. Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK) TK tahun 2014 sebesar 47,76%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 40,52%, maka APK tahun 2014 meningkat sebesar 7,24%. APK SD tahun 2014 sebesar 87,46% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 84,92%, maka APK SD tahun 2014 meningkat sebesar 2,54%. APK SMP tahun 2014 sebesar 57,35% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 54,69% maka APK SMP tahun 2014 meningkat sebesar 2,66%. APK SMA/SMK tahun 2014 sebesar 78,31% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 71,61% maka APK SMA/SMK tahun 2014 meningkat sebesar 6,7%. Kenaikan APK dari 71,61% tahun 2013 menjadi 78,31% tahun 2014 disebabkan karena mulai dibukanya Unit Sekolah baru. Serta semakin tinggi minat orang tua untuk menyekolahkan anak usia 16-18 tahun untuk masuk SMA/SMK karena tersedianya Bantuan Operasional Sekolah. b. Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI tahun 2014 sebesar 78,93%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 77,86%, maka APM SD/ MI tahun 2014 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena tingginya anak usia 7-12 tahun yang bersekolah dan masih ada siswa usia 7-12 tahun dari Kabupaten perbatasan yang mengikuti pendidikan di Kabupaten Jayawijaya. Angka partisipasi murni (APM) SMP/ MTs tahun 2014 sebesar 48,88%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 47,77%, maka APM SMP/ MTs tahun 2014 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan sebagian besar tamatan SD/MI yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP/ MTs serta adanya pembukaan unit sekolah baru dan SD-SMP SATAP sebagai upaya perluasan akses (jangkauan pelayanan pendidikan). Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/SMK tahun 2014 sebesar 69,84%. Jika dibandingkan dengan tahun 20013 sebesar 64,68%, APM SMA/MA/SMK tahun 2014 mengalami peningkatan karena akses SMA dan SMK semakin dekat dengan dibukanya Unit Sekolah Baru dan peningkatan Ruang Kelas Baru (RKB) pada beberapa SMA. 4. Angka putus sekolah SD/ MI tahun 2010 sebesar 0,9% atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 0,51%. Hal ini menunjukkan bahwa angka putus sekolah belum bisa ditekan secara signifikan dan adanya bantuan dana BOS dan bantuan bagi siswa miskin serta beasiswa bagi siswa yang berprestasi belum bisa mendorong minat siswa untuk tetap mengikuti pendidikan. Angka putus sekolah SMP/ MTs tahun 2010 sebesar 0,02% atau menurun jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 1,15%. Angka putus sekolah SMA/ MA tahun 2010 sebesar 0,1% atau menurun jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 0,89%, Sementara angka putus sekolah SMK tahun 2010 sebesar 0% (tidak ada yang putus sekolah) atau menurun jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 1,44%. Penurunan angka putus sekolah disebabkan antara lain tingkat perekonomian orang tua yang semakin baik, minat sekolah anak usia sekolah 13-15 tahun cukup tinggi, adanya bantuan dana BOS dan bantuan bagi siswa miskin serta beasiswa bagi siswa yang berprestasi mendorong minat siswa untuk tetap mengikuti pendidikan, perluasan akses pelayanan pendidikan melalui pembangunan USB, RKB, dan USB SD-SMP satu atap, serta minat anak usia sekolah 16-18 tahun untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan meningkat. 5. Angka kelulusan Angka kelulusan SD/ MI tahun 2013 sebesar 100%.Angka kelulusan SMP/ MTs tahun 2013 sebesar 100 %.Kondisi ini menunjukan bahwa jumlah anak yang lulus SMP/ MTs makin tinggi. Hal itu disebabkan proses belajar mengajar serta persiapan UN tingkat SMP/ MTs semakin baik. Angka kelulusan SMA/MA/SMK tahun 2013 sebesar 98,85%. Kondisi ini menunjukan bahwa lulusan belum mencapai target dimana jumlah anak yang lulus SMA/MA/SMK rendah. Hal itu disebabkan proses belajar mengajar serta persiapan UN tingkat SMA/MA/SMK belum optimal serta sarana penunjang berupa buku dan alat peraga yang masih sangat terbatas. Juga jumlah anak yang lulus SMK belum mencapai target. Hal itu disebabkan proses belajar mengajar yang berbasis kejuruan masih belum optimal diterapkan dan sarana penunjang praktik yang masih minim serta persiapan UN tingkat SMK yang belum optimal. E. Penempatan Peserta SM-3T Peserta SM-3T berangkat dari daerah asal yaitu kota Pekanbaru, Riau pada tanggal 23 Agustus 2015. Pada tanggal 24 Agustus 2015 peserta SM-3T tiba di Kabupaten Jayawijaya tepatnya di Kota Wamena.Peserta SM-3T diantar oleh pihak LPTK Universitas Riau yaitu bapak Hermaniansyah, bapak Hermandra, ibu Devi, dan ibu Yustina. Kedatangan peserta SM-3T di Kabupaten Jayawijaya disambut baik oleh pihak pemerintah daerah.Pada awal kedatangan peserta SM-3T ditempatkan di posko sementara yaitu Asrama Silimo Siloam yang beralamat di Jalan Hom-hom Wamena.Kedatangan peserta SM-3T disambut oleh bapak Kondar Siregar selaku perwakilan dari Pemerintah Daerah Jayawijaya dan bapak Bambang Budihandoyo selaku Sekretaris Dinas P dan P Kabupaten Jayawijaya. Pada tanggal 26 Agustus 2015 peserta SM-3T Angkatan V LPTK Universitas Riau di pindahkan ke sekretariat tetap SM-3T yang berada di jalan Pattimura Ujung, Wamena. Kondisi sekretariat SM-3T tersebut layak huni, memiliki 9 kamar tidur, 3 kamar mandi, dapur besar, gudang, dan halaman yang memadai. Disamping itu sekretariat tersebut juga memiliki beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti televisi, tempat tidur, meja makan, lemari, dan lain-lain. Pada tanggal 27 Agustus 2015 Peserta SM-3T mengikuti upacara bendera bersama jajaran Pemda Kabupaten Jayawijaya.Upacara tersebut dipimpin oleh salah satu perwakilan Pemda Jayawijaya dalam hal ini diwakilkan oleh bapak Gaad Tabuni selaku Asisten 2 Bupati.Upacara tersebut sekaligus serah terima peserta SM-3T Angkatan V LPTK Universitas Riau dari pihak Pemerintah Daerah kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya.Hal ini merupakan tanda bahwa secara resmi peserta SM-3T telah diterima di Kabupaten Jayawijaya dan siap untuk mengabdi sebagai guru selama setahun kedepan. Pada tanggal 29 Agustus 2015 SM-3T LPTK Universitas Riau mengikuti gerak jalan santai keliling kota Wamena bersama jajaran Pemda untuk memperkenalkan peserta SM-3T Angkatan V LPTK Universitas Riau kepada segenap masyarakat di lingkungan kota Wamena. Setelah melakukan gerak jalan santai peserta SM-3T LPTK Universitas Riau mengikuti senam di halaman kantor bupati Kabupaten Jayawijaya. Pada hari yang sama Peserta SM-3T Angkatan V LPTK Universitas Riau berkumpul di gedung SD Negeri Wamena guna mendengarkan penempatan masing-masing peserta di Kabupaten Jayawijaya. Penempatan peserta SM-3T Angkatan V LPTK Universitas Riau dibagai atas 4 jalur yaitu : 1. Jalur 1 meliputi SD YPPK Yakobus Honai Lama Distrik Wamena, SMP Negeri 4 Wamena Distrik Hubikosi, SD-SMP-SMA satu atap KBT Mulyama Distrik Mulyama, SMA Negeri 1 Asologaima Distrik Asologaima, SD Inpres Niniki Distrik Pyramid, SD YPPGI Pyramid Distrik Pyramid, dan SMP Negeri 2 Asologaima Distrik Pyramid. 2. Jalur 2 meliputi SD YPPK Santo Lukas Mulima Distrik Libarek, SD Inpres Yiwika Distrik Kurulu, SD YPPK Santo Matius Yiwika Distrik Kurulu, SMP Negeri Kurulu Distrik Kurulu, SMA Negeri Kurulu Distrik Kurulu, SD Inpres Unpakalo Distrik Kurulu, SD Inpres Abusa Distrik Kurulu, SD Inpres Isaima Distrik Kurulu, SMA Negeri Bolakme Distrik Bolakme. 3. Jalur 3 meliputi SD YPPK Santo Stefanus Wouma Distrik Wouma, SMP Negeri 3 Wamena Distrik Assolokobal, SD YPPK Santo Michael Hepuba Distrik Assolokobal, SD YPPGI Hitigima Distrik Assotipo, SD Inpres Sogokmo Distrik Assotipo, SD YPPGI Napua Distrik Napua, MI Walesi Distrik Walesi, SD YPPK Sinatma Walesi Distrik Walesi. 4. Jalur 4 meliputi SD Negeri Wamena Distrik Wamena kota, SD Inpres Wesaput Distrik Wesaput, SMP Negeri Walelagama Distrik Walelagama, SD Inpres Mulele Distrik Wamena, SMK Negeri Ninabua Distrik Wamena, SMP Negeri Musatfak Distrik Musatfak. Tabel 2.10. Penempatan Peserta SM-3T Kabupaten Jayawijaya Tahun 2015 NAMA PESERTA JENIS KELAMIN TEMPAT/TGL LAHIR PROGRAM STUDI S1 NAMA SEKOLAH ISWATUL HASANAH P PEKANBARU/17 MEI 1992 PEND. KIMIA MI WALESI SITI AMINAH P LUBUK BENDAHARA TIMUR/ 22 JULI 1989 PEND. EKONOMI MI WALESI ASRIDA DAMANIK P SINAMAN PEMATANG/16 FEBRUARI 1992 PEND. SEJARAH SD INPRES ABUSA FRAMANA PUTRA L PEKANBARU/7 OKTOBER 1990 PENJASKESREK SD INPRES ABUSA ELVI SRI RIZKIYANI P RANTAU PRAPAT/30 OKTOBER 1989 PEND. EKONOMI SD INPRES ISAIMA EMA YULIANI P PALEMBANG/12 DESEMBER 1991 PEND. FISIKA SD INPRES ISAIMA WINDY DELVIA P SUNGAI GUNTUNG/30 JULI 1992 PEND. FISIKA SD INPRES MULELE TAUFIQURRAHMAN L PANGEAN/14 NOVEMBVER 1990 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SD INPRES SOGOKMO WAWAN SUROSO L SIAK/19 MARET 1991 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SD INPRES SOGOKMO ALFAJRI L MINAS/25 SEPTEMBER 1992 PEND. SEJARAH SD INPRES UMPAKALO FARDILA SARI P TANJUNG/5 JUNI 1991 PEND. SENDRATASIK SD INPRES UMPAKALO MONALISA LESTARI GILBERT GIRSANG P MEDAN/ 01 APRIL 1989 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SD INPRES WESAPUT AULIA HASANAH P PEKANBARU/16 APRIL 1993 PEND. KIMIA SD INPRES YIWIKA NURSYAMZANA P JOHO/18 JUNI 1991 BIMBINGAN KONSELING SD INPRES YIWIKA ERNI ESKARINA P PEKANBARU/ 6 MARET 1992 PEND. KIMIA SD KBT MULIAMA ANJU NOFAROF H L BENGKULU/ 18 NOVEMBER 1992 PEND. SEJARAH SD NEGERI NINIKI ENDANG PERTIWI P JUMRAH/ 5 JUNI 1990 PEND. SENDRATASIK SD NEGERI NINIKI AKTIVA RIAS PAMUJI P BULUH RAMPAI/27 AGUSTUS 1992 PEND. BIOLOGI SD NEGERI WAMENA RESTI SANTA MONA SIDABUTAR P MANDOGE/ 7 APRIL 1992 PEND. BAHASA INGGRIS SD NEGERI WAMENA FETRA YURITA P KOTO ALAM/ 11 DESEMBER 1991 PEND. SEJARAH SD YPPGI HITIGIMA FITRI YANDI L PEKANBARU/18 JULI 1989 PEND. EKONOMI SD YPPGI HITIGIMA RISKA ARIESTINE SARITA P TANJUNG BALAI KARIMUN/ 25 MARET 1992 BIMBINGAN KONSELING SD YPPGI NAPUA WELNI ACNES P DURI/23 JULI 1990 PEND. MATEMATIKA SD YPPGI NAPUA FERNANDO SIMATUPANG L PEKANBARU/16 NOVEMBER 1990 PEND. SEJARAH SD YPPGI PYRAMID LISNIARTI P PANJANG INUMAN/ 24 AGUSTUS 1993 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SD YPPGI PYRAMID IVO VALENTINA SIHOMBING P UJUNG BATU/ 31 JULI 1992 PEND. FISIKA SD YPPK HONELAMA RIKA MARIA POLINA RITONGA P DUMAI/28 NOVEMBER 1991 PEND. SENDRATASIK SD YPPK HONELAMA RAHMA LISA INDRA P PANGEAN/ 7 MEI 1991 PEND. KIMIA SD YPPK MULIMA YUNITA P KUALA BINGAI/ 01 APRIL 1991 BIMBINGAN KONSELING SD YPPK MULIMA DEA META SYAHRINDA PASARIBU P PINANGSORI/1 DESEMBER 1991 PEND. AKUNTANSI SD YPPK SINATMA WALESI YESSI HERLINA P PADANG/3 MARET 1990 PEND. PPKn SD YPPK SINATMA WALESI MARTHA ULI HUTAHAEAN P MUARA TEMBESI/ 18 MARET 1992 PGSD SD YPPK ST. MICHAEL HEPUBA ROMI MONDELA L SUNGAI PAKNING/11 DESEMBER 1989 PENJASKESREK SD YPPK ST. MICHAEL HEPUBA PUTRY AYUNINGTYAS P DURI/21 JULI 1992 PEND. KIMIA SD YPPK ST. STEFANUS WOUMA WINANDA DWINASARI P PEKANBARU/27 SEPTEMBER 1993 PEND. FISIKA SD YPPK ST. STEFANUS WOUMA RISKA LINAWATI P PERAWANG/13 JULI 1992 PEND. BAHASA INGGRIS SD YPPK YIWIKA SANTI EKA PUTRI P TANJUNG JATI/ 18 JANUARI 1992 PEND. KIMIA SD YPPK YIWIKA BERMAN BASRANA L MUARA LEMBU/ 1 MARET 1991 PEND. KIMIA SMA KBT MULIAMA DESMAWATI P PULAU KIJANG/3 MEI 1991 PEND. SEJARAH SMA N ASOLOGAIMA JASWADI L SUNGAI CINGAM/12 JULI 1991 PEND. PPKn SMA N ASOLOGAIMA ERI NAINGGOLAN L LOBUPANGALOAN/ 4 NOVEMBER 1991 PEND. BIOLOGI SMA N BOLAKME RHIO FAHREZI L JAMBI/ 16 JULI 1993 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SMA N BOLAKME NOVITA SARI P JAMBI/ 27 NOVEMBER 1992 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SMA N KURULU MUSLIH L TANGERANG/16 MEI 1991 PEND. TEKNIK ELEKTRO SMK NINABUA META YULISTIA P KAMPUNG BARU/17 JULI 1991 PEND. KIMIA SMP KBT MULIAMA AGUS PURWANTO L BERINGIN JAYA/ 7 JANUARI 1992 PEND. KIMIA SMP N 2 ASOLOGAIMA EMMY FAUQONUR MAGHFIROH P MUARA BULIAN/29 OKTOBER 1993 PEND. MATEMATIKA SMP N 2 ASOLOGAIMA BESLIN LUMBAN TOBING L JAMBI/ 2 NOVEMBER 1992 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SMP N 3 WAMENA FANJI FEBRIANI L RANTAU BAYUR/ 14 FEBRUARI 1991 PEND. MATEMATIKA SMP N 3 WAMENA ALDO LANREY ROYANTO MALAU L PALEMBANG/ 02 JULI 1991 PENJASKES SMP N 4 WAMENA DEVNI GUSLIZA SARI P PENYASAWAN/ 8 AGUSTUS 1992 PEND. FISIKA SMP N KURULU MHD ABDURRAHMAN SAYYAF L KUBANG TUNGKEK/ 11 JANUARI 1991 PEND. BAHASA INGGRIS SMP N MUSATFAK GUNARTO TAMPUBOLON L KUALA BERINGIN/26 OKTOBER 1990 PEND. BAHASA DAN SASTRA INA SMP N WALELAGAMA SYAIFUL ANSHART L BUKITTINGGI/8 OKTOBER 1992 PEND. BIOLOGI SMP N WALELAGAMA BAB III PROGRAM KERJA Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T) memiliki struktur kepengurusan yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara dan memiliki tiga divisi diantaranya divisi pendidikan, divisi sosial masyarakat dan divisi kesekretariatan. Program kerja yang dilaksanakan berada dibawah koordinasi masing-masing divisi. Progam kerja SM-3T dilaksanakan disela-sela kesibukan mengajar di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan anak–anak bangsa di lokasi pengabdian serta untuk menjalin hubungan sosial dengan pemerintah maupun masyarakat setempat. A. Divisi Pendidikan Divisi pendidikan memiliki program yang sangat membantu untuk menunjang pendidikan di Kabupaten Jayawijaya, selain itu juga sebagai pembaharuan pendidikan yang berkualitas di lokasi pengabdian karena di daerah sasaran pendidikan masih belum maksimal baik kurikulumnya maupun tenaga pendidiknya. Dalam program ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan di dalam sekolah dan di luar sekolah, secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Intern sekolah a. Observasi kondisi sekolah Program ini terlaksana berdasarkan instruksi langsung dari Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Jayawijaya untuk melakukan penilaian kondisi sekolah tempatan guru SM-3T guna memperbaiki sistem pendidikan yang sudah ada. Penilaian meliputi keadaan kurikulum sekolah, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, hubungan dengan masyarakat, manajemen sekolah, budaya sekolah serta kegiatan-kegiatan penunjang pembelajaran atau ekstrakurikuler. Penilaian dilakukan secara berkala yakni setiap tiga bulan sekali selama satu tahun masa tugas guru SM-3T, jika pada masing-masing tahap terdapat keraguan atau ada hal yang tidak diketahui menyangkut penilaian maka diadakan diskusi dengan pihak dinas guna mencarikan solusinya. Penilaian sekolah ini dimaksudkan agar sekolah yang ada guru SM-3T nya mengalami perubahan pada setiap bidang penilaian. Dinas P&P mengharapkan agar guru SM-3T yang ditugaskan mampu menggerakkan dan memberi ide-ide cemerlang serta upaya yang dilakukan sehingga muncul perubahan-perubahan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi guru SM-3T, masih banyak sistem dan sarana prasarana sekolah yang harus dibenahi, seperti kelengkapan perangkat kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler siswa, tingkat kedisiplinan siswa, kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa dan hal lainnya. Setelah satu tahun penempatan guru SM-3T di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Jayawijaya, berbagai poin observasi sudah banyak yang mengalami pembenahan dan pembinaan, sehingga kondisi sekolah sudah mulai baik jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya (hasil observasi terlampir). b. Optimalisasi Kemampuan CaLisTung Kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) siswa di Kabupaten Jayawijaya rata-rata masih lemah, bahkan ada siswa sekolah menengah pertama dan menengah atas yang belum mahir dalam calistung. Keadaan ini menjadi sorotan penting oleh semua pihak yang terkait, terutama para pemerhati pendidikan. Penilaian dilakukan pada setiap sekolah tempatan SM-3T dengan mengambil salah satu kelas sampel yang dirasa masih kurang dalam calistung. Guru SM-3T mengambil data siswa pada suatu kelas sampel sebagai data awal, data ini digunakan sebagai acuan awal sehingga kita mengetahui kemampuan siswa. Setelah itu guru SM-3T melakukan pembinaan membaca, menulis dan berhitung bagi kelas tersebut selama lebih kurang 3 bulan. Setelah dilakukan pembinaan selama lebih kurang tiga bulan, kemudian dilakukan pengambilan data kembali untuk kedua kalinya dengan tujuan melihat adanya perubahan kemampuan siswa. Hasil akhir rata-rata yang diperoleh dari penilaian calistung pada setiap kelas sampel di masing-masing sekolah tempatan guru SM-3T mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud memang belum maksimal, namun sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal siswa sebelum dibina oleh guru SM-3T. Rata-rata siswa yang ada di sekolah tempatan SM-3T sudah mulai bisa membaca walau masih terbata-bata dan mengeja kata per kata. Begitu juga dengan kemampuan menulis siswa, rata-rata siswa sudah mulai bisa menuliskan huruf demi huruf dan merangkainya dalam bentuk kata sehingga membentuk kalimat. Meskipun demikian rata-rata siswa masih belum mampu atau mengalami kesulitan jika menulis dengan metode dikte, karena mereka masih susah untuk membedakan huruf “J” dengan “Y”, “K” dengan “G” dan beberapa huruf lainnya. Bahkan secara umum siswa masih banyak yang menulis dengan huruf-huruf yang tertinggal, seperti pada kata “rumah” tetapi yang mereka tulis adalah “ruma”. Siswa juga mengalami peningkatan pada kemampuan berhitung, walaupun tidak terlalu menonjol. Siswa masih kesulitan dalam pengoperasian bilangan bulat untuk penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Siswa masih kebingungan jika dihadapkan dengan bilangan pecahan dan bilangan desimal, namun secara keseluruhan siswa yang ada di sekolah tempatan guru SM-3T sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik jika dibandingkan sebelum adanya guru SM-3T. c. Kegiatan Kepramukaan Kegiatan kepramukaan bertujuan untuk membina dan meningkatkan pengembangan diri siswa agar mampu bekerja sama dalam kelompok kecil maupun besar, pembentukan karakter diri, menjunjung rasa kebersamaan, keberanian dan tanggung jawab serta kemampuan lainnya diluar akademik. Guru SM-3T sudah dibekali dengan kemampuan untuk mengembangkan ilmu pramuka dimanapun dia mengajar kepada siswa yang ada di Kabupaten Jayawijaya. Secara umum sekolah yang berada di distrik belum menjalankan program pramuka dengan baik, sehingga guru yang mengajar di distrik membantu kepala sekolah untuk kembali merancang program latihan pramuka dengan baik. Program kegiatan kepramukaan ini terlaksana di beberapa sekolah yang ada di distrik dan sekolah yang ada di kota. 2. Ekstern Sekolah a. Sukses SNMPTN 2016 Guru SM-3T yang bekerjasama dengan dinas P&P Kabupaten Jayawijaya membantu memfasilitasi siswa SMA/SMK sederajat untuk mendaftarkan diri mereka agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Program ini tidak terlaksana maksimal karena berbagai keterbatasan, diantaranya susahnya berkomunikasi dengan sekolah SMA/SMK yang ada di distrik dan sarana transportasi. b. Pekan Generasi Emas Jayawijaya 2016 Pekan Generasi Emas Jayawijaya (PGEJ 2016) merupakan kegiatan besar yang dilaksanakan oleh SM3T angkatan V Kabupaten Jayawijaya. Kegiatan besar ini mengundang seluruh sekolah tingkat TK, SD, SMP sederajat dan SMA sederajat yang ada di Kabupaten Jayawijaya untuk mengikuti berbagai perlombaan. Perlombaan yang diadakan meliputi bidang akademik, bidang seni dan bidang olah raga. Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 25 April - 2 Mei 2016 bersempena dengan menyambut peringatan hari pendidikan nasional yang bertujuan untuk membangkitkan semangat pendidikan anak-anak Papua se-Pegunungan Tengah Jayawijaya dengan tema “Semangat Pendidikan untuk Papua Hebat”. Acara ini berlangsung dengan sukses dibuktikan bahwa PGEJ 2016 mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk keberhasilan acara ini. Bentuk acara terdiri dari berbagai perlombaan, diantaranya perlombaan di bidang pendidikan yaitu lomba cerdas cermat, Uji Kemampuan Tertulis (UKT) tingkat SD, SMP, SMA, dan rangking 1 tingkat SMP, SMA. Perlombaan di bidang kesenian antara lain lomba mewarnai tingkat TK, menari tingkat SD dan menyanyi solo tingkat SD, SMP, SMA. Selanjutnya perlombaan di bidang olahraga yakni lomba mini soccer tingkat SD dan volley ball tingkat SMP dan SMA. PGEJ 2016 diikuti 11 sekolah tingkat PAUD-TK, 32 sekolah tingkat SD, 15 sekolah tingkat SMP dan 10 sekolah tingkat SMA. Sekolah yang mengikuti acara ini tidak hanya didominasi oleh sekolah yang berada di kota saja namun sekolah yang berada distrik juga ikut berpartisipasi. Penutupan sekaligus pengumuman acara PGEJ 2016 dilaksanakan selesai upacara Hari Pendidikan Nasional yang berlangsung di lapangan kantor Bupati Kabupaten Jayawijaya. Acara penutupan diadakan di gedung Ukumearek Asso yang dihadiri langsung oleh Bapak Drs. Suko Wiyanto, MM. perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Bapak Anies Baswedan yang mengatakan “Yakinlah, bahwa pendidikan akan bisa mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik. Pendidikan akan jadi tangga untuk menuju harapan. Tiap hari satu anak tangga dilewati.” Selain itu, acara Pekan Generasi Emas Jayawijaya (PGEJ) 2016 juga dihadiri Bapak Gaad P. Tabuni (asisten 2 sekretaris daerah pemerintah daerah) mewakili pemerintah daerah, Bapak Bambang Budiandoyo (sekretaris dinas P&P) perwakilan dari dinas P&P, istri sekretaris pemerintah daerah Kab. Jayawijaya (selaku ketua PKK Kab. Jayawijaya) dan direktur Bank Papua selaku sponsor Pekan Generasi Emas Jayawijaya (PGEJ) 2016. Selanjutnya, acara pentupan diakhiri dengan pengumuman dan pemberian hadiah oleh para tamu undangan tersebut. Sekolah-sekolah pemenang diantaranya, pada cabang lomba cerdas cermat tingkat SD juara 1 oleh SD Triesa Unggul tim B, juara 2 oleh SD Triesa Unggul tim A, juara 3 oleh SD Harapan Baliem tim B, cerdas cermat tingkat SMP juara 1 oleh SMP ST. Thomas, juara 2 oleh SMP N 1 Wamena, juara 3 oleh SMP ST. Thomas, cerdas cermat tingkat SMA juara 1 oleh SMA , juara 2 oleh SMA, juara 3 oleh SMA. Lomba cabang Uji Kemampuan Tertulis (UKT) tingkat SD juara 1 oleh SD Harapan Baliem, juara 2 oleh SD Negeri Wamena, juara 3 oleh SD Koinonia, UKT tingkat SMP juara 1 oleh SMP, juara 2 oleh SMP, juara 3 oleh SMP, UKT tingkat SMA juara 1 oleh SMA N 1 Wamena, juara 2 oleh SMA N 1 Wamena, juara 3 oleh SMA N 1 Assologaima. Lomba rangking 1 diraih oleh SMA N 1 Wamena, lomba surat untuk Bupati juara favorit panitia oleh SD Harapan Baliem. Lomba mewarnai tingkat PAUD-TK juara 1 oleh TK Ar-Rahman, juara 2 oleh TK Ar-Rahman, juara 3 oleh TK Mutiara Hati. Lomba menari tingkat SD juara 1 oleh SD Harapan Baliem, juara 2 oleh SD Inpres Mulele, juara 3 oleh SD Negeri Wamena. Lomba menyanyi solo tingkat SD juara 1 oleh SD Negeri Wamena, juara 2 oleh SD Harapan Baliem, juara 3 oleh SD Inpres Sogokmo, menyanyi solo tingkat SMP juara 1 oleh SMP N 1 Wamena, juara 2 oleh SMP N 1 Wamena, juara 3 oleh SMP N 1 Wamena, menyanyi solo tingkat SMA juara 1 oleh SMA N 1 Wamena, juara 2 oleh SMA PGRI, juara 3 oleh SMA N 1 Assologaima. Lomba majalah dinding tingkat SMP-SMA juara 1 oleh SMA N 1 Kurulu, juara 2 oleh SMA N 1 Assologaima, juara 3 oleh SMA N 1 Wamena tim A. Lomba futsal tingkat SD juara 1 oleh SD YPPGI Anigou tim 2, juara 2 oleh SD YPPGI Anigou tim 1, juara 3 oleh SD Miniaput. Lomba volly ball tingkat SMP putra juara 1 oleh SMP PGRI Wamena, juara 2 oleh SMP N 3 Wamena, lomba volly ball tingkat putri juara 1 oleh SMP YPK Bethlehem, juara 2 oleh Mts Negeri Persiapan Merasugun Aso Walesi, volley ball putra tingkat SMA juara 1 oleh SMA N 1Kurulu, juara 2 oleh SMK Yasores Wamena, juara 3 oleh SMA YPPK ST. Thomas. Walaupun acara Pekan Generasi Emas Jayawijaya (PGEJ) 2016 berlangsung dengan sukses dan meriah, namun acara tersebut tidak luput dari kekurangan kan kesalahan. Untuk hal ini menjadi pembelajaran bagi pelaksana. B. Divisi Sosial Masyarakat Program di bidang kemasyarakatan merupakan salah satu langkah untuk mendekatkan diri di lingkungan masyarakat tempat mengabdi. Guru SM3T dituntut tidak hanya mengajar di sekolah tetapi bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Melalui sosialisasi dapat menumbuhkan sikap kepedulian, toleransi dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Masyarakat yang awalnya tidak tahu sesuatu menjadi mengetahui sesuatu yang belum mereka dapatkan begitu juga sebaliknya, selain itu dapat menyatukan rasa kebersamaan dan saling memiliki. Program yang diadakan dibawah koordinasi divisi sosial masyarakat meliputi kegiatan peringatan hari besar daerah, kegiatan keagamaan dan donasi 1001 seragam sekolah untuk tingkat SD, SMP dan SMA yang ada di Kabupaten Jayawijaya. 1. Peringatan Hari Ulang Tahun Wamena Kota Wamena merupakan ibu kota Kabupaten Jayawijaya yang lahir pada tanggal 10 Desember 59 tahun silam. Hari lahir kota Wamena tersebut diperingati pada tanggal 10 Desember setiap tahunnya. Seluruh Pimpinan daerah dan pejabat serta pegawai dan masyarakat keseluruhan menyambut peringatan HUT Wamena dengan suka cita. Suasana gembira tersebut ikut dirasakan oleh guru SM3T yang ditugaskan di Kabupaten Jayawijaya. Guru SM3T berinisiatif untuk ikut serta berperan dalam memeriahkan peringatan HUT kota Wamena. Adanya SKPD Dinas P&P yang menjembatani SM3T untuk ikut serta dalam kegiatan pameran menjadi salah satu faktor kesuksesan kegiatan ini. Pameran dibuka secara resmi oleh Bupati Jayawijaya setelah upacara bendera tanggal 10 Desember 2015 selesai, dan langsung mengunjungi satu per satu stand yang ada termasuk stand SM3T. SM3T memamerkan video dokumenter yang menceritakan perjuangan para guru SM3T baik yang ada di kota maupun yang berada di distrik. Video tersebut menceritakan kondisi nyata yang dirasakan oleh guru SM3T di posko penempatan. Video dokumenter tersebut ditutup oleh penyampaian selamat ulang tahun kepada kota Wamena oleh Bupati, sekretaris daerah, assisten 2 sekda, para staf ahli bupati dan pejabat pemerintah lainnya. 2. Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan hari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2015 di gedung BAZDA YAPIS Wamena dengan tema “Perkuat Iman dan Persatuan demi Memajukan Pendidikan di Pegunungan Tengah”. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk adanya toleransi beragama karena yang terlibat dalam acara ini bukan hanya guru SM3T yang muslim saja, namun guru yang beragama Kristen dan Katholik juga ikut menjadi panitia. Kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan dinas P&P Jayawijaya, acara dibuka secara resmi oleh Bupati Jayawijaya yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan Pemerintahan Bapak Maskur Adam. Acara ini juga sebagai sarana untuk silaturrahmi antara sesama guru SM3T se-Pegunungan Tengah Papua dengan turut mengundang SM3T LPTK UNESA yang bertugas di Kabupaten Membramo Tengah dan SM3T LPTK UNIMED yang bertugas di Kabupaten Lanny Jaya. 3. Natal SM3T Program Natal SM3T merupakan juga menunjukkan adanya toleransi antar umat beragama yang ada di Papua secara umum dan di SM3T khususnya. Bukan hanya guru SM3T yang Nasrani yang mengadakannya, tetapi guru yang muslim pun ikut serta bersama-sama membantu dalam kepanitiaan acara tersebut. Kegiatan ini terlaksana pada tangal 31 Agustus 2015 di gedung Ukumearek Asso dengan tema “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah”. Acara ini dibuka secara resmi oleh pemerintah daerah yang diwakili oleh Bapak Kondar Siregar selaku staf ahli Bupati bidang pembangunan dan dihadiri oleh siswa-siswa yang ada di sekolah tempatan guru SM3T baik di kota maupun di distrik-distrik. Bentuk acara yang diadakan antara lain ibadah bersama yang dipimpin oleh pastor, kemudian dilanjutkan dengan acara hiburan oleh siswa-siswa yang telah dipersiapkan guru SM3T yang berasal dari sekolah masing-masing seperti pembacaan liturgi, menyanyi dan sebagainya. 4. Donasi 1001 Seragam Sekolah Program sosial yang telah terlaksana oleh SM3T LPTK FKIP Universitas Riau di Kabupaten Jayawijaya adalah donasi 1001 seragam untuk siswa/i yang ada di sekolah-sekolah se-Kabupaten Jayawijaya. Guru SM3T mengumpulkan donasi dalam bentuk seragam sekolah lengkap, sepatu dan tas sekolah dari berbagai donatur. Donasi yang berhasil terkumpul dalam bentuk seragam sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat. Donasi tersebut telah diserahkan secara simbolis kepada siswa/i yang diundang pada saat acara penutupan PGEJ 2016. Penyerahan donasi seragam secara simbolis oleh Drs. Suko Wiyanto, MM (perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Bapak Gaad P. Tabuni (asisten 2 sekretaris daerah pemerintah daerah) mewakili pemerintah daerah, Bapak Bambang Budiandoyo (sekretaris dinas P&P) perwakilan dari dinas P&P, istri sekretaris pemerintah daerah Kab. Jayawijaya (selaku ketua PKK Kab. Jayawijaya), direktur Bank Papua selaku sponsor Pekan Generasi Emas Jayawijaya (PGEJ) 2016, Ketua SM3T angkatan V Kab. Jayawijaya dan Ketua pelaksana PGEJ 2016. Saat ini semua donasi seragam tersebut telah disalurkan secara merata ke sekolah-sekolah terutama tempat guru SM3T mengabdi. C. Divisi Kesekretariatan Divisi Kesekretarian memiliki program antara lain : 1. Menjaga dan mengarsipkan seluruh administrasi yang ada di sekretariat SM3T. Kesekretariatan pada hakikatnya sangat membantu dalam mengkoordinir kebersihan, keamanan dan kenyamanan sekretariat. Semua yang berkaitan dengan pengarsipan telah dilaksanakan oleh kesekretariatan dibawah koordinasi dari sekretaris umum. Langkah yang telah dilakukan oleh kesekretariatan antara lain membuat peraturan bagi penghuni sekre, mengingatkan teman-teman yang melanggar peraturan, dan lain sebagainya demi terciptanya keamanan dan kenyamanan sekretariat. 2. Mengadakan les tambahan bagi siswa yang ingin belajar diluar jam sekolah di sekretariat. Guru SM3T dibawah koordinasi divisi kesekretariatan memfasilitasi siswa yang ingin belajar tambahan setelah pulang sekolah. Jam belajar disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang ingin belajar, termasuk mata pelajaran yang ingin dipelajari. Kegiatan ini terlaksana namun kurang maksimal karena siswa yang datang belajar tidak banyak dan hanya beberapa saja. Salah satu siswa yang rajin datang belajar ke sekretariat SM3T adalah Henok salah satu putera daerah yang merupakan siswa terbaik di SMAN 1 Wamena. Henok memiliki semangat belajar yang tinggi terutama di bidang sains. Setiap sore ia selalu datang untuk mengerjakan tugas sekolah diantaranya Fisika, Matematika, Biologi dan Kimia. Hasilnya sekarang Henok sudah berhasil lulus ujian nasional dengan nilai baik dan yang sangat membanggakan adalah Henok berhasil lulus SNMPTN jurusan Sains Fisika di Universitas Cendrawasih Papua. Hal ini menjadi suatu kebanggan bagi kami sebagai guru SM3T yang turut berperan dalam membantu putera daerah yang memiliki semangat belajar untuk menggapai impiannya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. REALISASI PROGRAM KERJA Secara keseluruhan realisasi dari pelaksanaan program kerja SM3T angjatan V LPTK FKIP Universitas Riau di Kabupaten Jayawijaya tahun 2015/2016 dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1. Realisasi Program Kerja SM3T Jayawijaya Divisi No. Program Kerja Status Pelaksanaan Terlaksana Terlaksana namun belum maksimal A Divisi Pendidikan 1 Observasi Kondisi Sekolah √ 2 Optimalisasi Kemampuan Calistung √ 3 Kegiatan Kepramukaan √ 4 Sukses SNMPTN 2016 √ 5 PGEJ 2016 √ B Divisi Sosial Masyarakat 1 Peringatan HUT Wamena ke-59 √ 2 Maulid Nabi Muhammad SAW √ 3 Natal SM3T √ 4 Donasi 1001 Seragam Sekolah √ C Divisi Kesekretariatan 1 Optimalisasi Arsip Sekretariat √ 2 Les Tambahan di Sekretariat √ BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Program SM-3T adalah program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal, dimana para sarjana pendidikan berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Salah satu daerah 3T yang ada di Indonesia adalah Kabupaten Jayawijaya yang memiliki 40 distrik dengan luas 13.925,31 km2. Tahun 2015, di Kabupaten Jayawijaya terdapat 176 sekolah yang terdiri dari 17 unit TK, 113 unit SD, 28 unit SMP,12 unit SMA, dan 6 unit SMK. Sebagian besar sekolah tersebut berada di ibu kota kabupaten. B. SARAN 1. Diharapkan program SM3T menjadi program tetap pemerintah dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia 2. Sarana dan prasarana sekolah agar dilengkapi, sesuai dengan standar sarana dan prasarana. 3. Mempermudah putra-putri daerah dalam melanjutkan pendidikan seperti memberikan Beasiswa. 4. Dinas Pendidikan dan Pengajaran hendaknya selalu memperbarui tingkat pendidikan seperti rutin mengadakan perlombaan-perlombaan 5. Dinas Pendidikan dan Pengajaran hendaknya selalu rutin memberikan pelatihan-pelatihan kepada Guru
ADVERTISEMENT