WHEN CHINA RULES THE WORLD KETIKA CHINA MENGUASAI DUNIA Oleh Anju Nofarof Hasudungan

Anju Nofarof Hasudungan
Guru Sejarah SMAN 1 Rupat Penerima Beasiswa LPDP Lulusan Cum Laude Magister Pendidikan Sejarah UNS
Konten dari Pengguna
16 Maret 2017 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anju Nofarof Hasudungan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 1945 Amerika Serikat (AS) adalah kekuatan dunia paling dominan. Bahkan selama perang dingin (the cold wars) perekonomiannya jauh lebih maju, dan dua kali lipat lebih besar daripada Uni Soviet, sedangkan kemampuan militer dan kecanggihan teknologinya jauh lebih unggul lagi. Pasca perang dunia kedua, Amerika Serikat adalah penggerak utama pembentukan berbagai lembaga multinasional dan global, seperti perserikatan bangsa-bangsa (united nations), dana moneter international (IMF), dan pakta pertahanan atlantik utara (NATO) yang menjadi saksi bagi kekuasaan dan otoritas global barunya. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 kian mendongkrak posisi unggul Amerika Serikat, “melenyapkan” musuh utamanya dan menyebabkan wilayah serta negara bekas blok Soviet membuka pasar dan dalam banyak hal berpaling kepada AS untuk mendapatkan bantuan serta dukungan. Tidak pernah ada sebelumnya, pada masa kejayaan imperium Inggris pun tidak, negara yang mempunyai kekuasaan sebesar itu. Dollar menjadi mata uang utama dunia, dengan sebagian besar perdagangan dilakukan mengunakan dollar dan sebagian besar cadangan disimpan dalam bentuk dollar. AS mendominasi setiap lembaga global kecuali PBB, dan menempatkan kekuatan militernya di setiap sudut dunia (polisi dunia). Kedudukan globalnya tampak tak tergoyahkan dan pergantian milenium istilah “hyper power” serta “unipolaritas”(kutub tunggal) diciptakan untuk Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarawan ekonomi dunia, Angus Maddison, puncak perekonomian AS pada tahun 1950, mencapai 27, 3 persen dari PDB (produk domestik bruto) Dunia.
Akan tetapi sejak AS menjadi polisi dunia, terlibat aktif maupun pasif dalam berbagai macam perang didunia, mulailah merosot ekonomi AS, APBN AS tersedot habis ke dana militer. Diantaranya, 3 triiun dollar AS dihabiskan untuk biaya perang Irak.
Setelah krisis ekonomi global, tahun 2008, ekonomi AS merosot tajam, utang luarnegeri meningkat (China piutang AS paling besar), pertumbuhan ekonomi yang melambat, tingkat pengangguran yang tinggi dan kredit macet akibatnya banyak bank-bank yang tutup di AS. Dan dominasi AS di berbagai bidang telah mulai luntur, tidak seperti pasca PD 2 selesai, punya otoritas yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya siapa yang akan menggantikan posisi AS, ketika “gigi taring” AS mulai terkikis tumpul ? Banyak orang yang mengatakan China layak menggantikan AS. Salah satunya ialah buku ini pendukung China sebagai penguasa baru dunia.
Menurut proyeksi Goldman Sachs dan Pricewaterhousecoopers pada tahun 2050 perekonomian China akan menjadi nomor satu didunia, melampaui Amerika Serikat diurutan kedua,....lalu dimana posisi Indonesia ...??? Luarbiasa ....Indonesia diurutan tujuh, bahkan Jepang, Ingggris, Jerman dibawah negara Indonesia.
Lebih lanjutnya buku ini akan menjelaskan bagaimana China bisa melakukan lompatan besar, perlahan tapi pasti menjadi penguasa dunia (proyeksi). China dijelaskan secara periode dari China zaman kekaisaran hingga saat ini, menjadi negara yang sedikit lagi mampu menyimbangi kekuatan Amerika Seerikat (balance of power).
ADVERTISEMENT
Bagi penulis, ada sesuatu yang menarik dari penjelasan buku ini, kemenarikan itu ada pada pernyataan Martin Jacques yang menyebutkan gaya China akan berbeda dari Amerika Serikat, ketika menjadi penguasa dunia. Penulis penasaran dengan “style”nya China ketika menjadi penguasa dunia.
Identifikasi Buku
Judul : When China Rules The World (Ketika China Menguasai Dunia)
Kebangkitan Dunia Timur Dan Akhir Dunia Barat.
Penulis : Martin Jacques
Penerbit: Kompas
Tahun Terbit : Juni, 2011
Halaman : 606 halaman + XXXIV