Konten dari Pengguna

Olahan Kreatif Dari Lele Oleh Tim II KKN Undip 2024 untuk Perbaikian Gizi

Annabel Monica
Mahasiswa Statistika Universitas Diponegoro Angkatan 2021
18 Agustus 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annabel Monica tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Pengolahan Ikan Lele Menjadi Dimsum dan Nugget
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Pengolahan Ikan Lele Menjadi Dimsum dan Nugget
ADVERTISEMENT
Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar – Lele merupakan salah satu jenis ikan yang kaya akan nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, vitamin B12, serta Omega 3. Kandungan nutrisi tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan asupan gizi, terutama dalam upaya pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
Kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di daerah pelosok seperti desa-desa, termasuk di Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, tercatat sebanyak 2.249 anak mengalami stunting. Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya asupan gizi pada anak.
Dalam rangka mendukung peningkatan gizi anak-anak, Tim II KKN Undip yang bertugas di Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, meluncurkan program khusus yang bertujuan untuk menambah asupan gizi bagi anak-anak. Namun, program ini tidak akan cukup jika tim hanya memberikan makanan bergizi saja , tetapi juga memberikan pelatihan kepada pihak terkait, seperti Kader Posyandu dan ibu-ibu yang memiliki balita, untuk berinovasi dalam mengolah makanan agar anak-anak lebih tertarik dan tidak mudah bosan.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk inovasi, Tim II KKN Undip memperkenalkan pengolahan ikan lele menjadi dimsum dan nugget. Kedua makanan ini cukup populer, namun biasanya menggunakan daging ayam. Dalam inovasi ini, daging lele digunakan sebagai bahan utama.
Proses pelaksanaan program dimulai dengan survei dan uji coba resep yang sehat namun tetap lezat dan mampu meningkatkan nafsu makan anak. Setelah beberapa kali percobaan, tim menemukan resep terbaik dengan menambahkan udang dan mengurangi takaran tepung agar tekstur dimsum maupun nugget tidak terlalu kenyal. Inovasi lain juga diterapkan, seperti menambahkan sayuran ke dalam adonan. Untuk dimsum, ditambahkan parutan wortel dan brokoli, sementara untuk nugget, ditambahkan potongan bayam dan jagung.
Cara pengolahan dimsum dan nugget hampir mirip, meski berbeda pada tahapannya. Pertama, daging lele dipisahkan dari duri dan kulitnya, kemudian dicincang kasar bersama dengan udang, dengan perbandingan 2:1 antara daging lele dan udang. Udang berfungsi untuk menambah tekstur dan cita rasa umami. Adonan kemudian dicampur dengan telur, tepung tapioka, dan bumbu penyedap seperti minyak wijen, kecap ikan, saus tiram, garam, dan gula secukupnya. Terakhir, ditambahkan sayuran cincang halus serta bawang putih dan bawang merah yang sudah digoreng.
ADVERTISEMENT
Untuk dimsum, adonan dibungkus dengan kulit dimsum dan dikukus hingga matang. Sementara itu, nugget dikukus terlebih dahulu, kemudian dipotong sesuai selera. Setelah itu, nugget dilapisi dengan tepung terigu, telur, dan tepung panir, lalu digoreng hingga berwarna cokelat keemasan.
Pembuatan dimsum dilakukan di Balai Desa Selokaton dengan peserta dari Kader Posyandu serta perangkat desa. Antusiasme ibu-ibu sangat tinggi, sehingga acara berlangsung lancar dan beberapa dari mereka tertarik untuk mencoba membuatnya di rumah.
Pendampingan Pengolahan Ikan Lele menjadi Nugget di Sidorejo
Pendampingan dalam pengolahan ikan lele menjadi nugget diadakan di Dusun Sidorejo, dengan peserta dari Kader Posyandu dan ibu-ibu yang memiliki balita. Acara ini juga berlangsung meriah, dengan ibu-ibu yang sangat antusias dan kreatif dalam membentuk nugget menjadi bentuk-bentuk menarik, seperti hati (love) dan tema kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Para peserta menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan mengenai ikan lele serta cara pengolahannya yang kreatif, sehingga kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi dan mereka tidak mudah bosan dengan makanannya.
Melalui program ini, Tim II KKN Undip berharap inovasi pengolahan ikan lele menjadi dimsum dan nugget dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara luas oleh masyarakat. Diharapkan program ini tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga mampu menjadi solusi berkelanjutan dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak di Desa Selokaton dan sekitarnya. Dengan adanya keterampilan baru ini, diharapkan para Kader Posyandu dan ibu-ibu dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal, sehingga masalah gizi seperti stunting dapat diminimalisir secara signifikan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT