Konten dari Pengguna

Fomo Labubu, Beli Karena Suka, atau Demi Gengsi?

annifaoctya
Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan jurusan Jurusan Ilmu Komunikasi, saya mempunyai minat yang tinggi dalam menulis dan konten kreatif.
6 Oktober 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari annifaoctya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Boneka Labubu (Source : Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Boneka Labubu (Source : Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Dimana ada gula, disitu ada semut” kata tersebut mungkin tepat untuk menggambarkan kondisi terkait tren saat ini. Tren adalah fenomena kehidupan yang tak terelakkan, namun tidak semua tren berdampak positif. Labubu boneka viral yang bagi sebagian orang memiliki bentuk sedikit menyeramkan, akan tetapi mengapa masih banyak orang yang berlomba-lomba antri hanya demi mendapatkan sebuah boneka Labubu? Belakangan ini istilah FOMO atau Fear Of Missing Out yang berarti perasaan takut tertinggal tren terkini, trending di berbagai platfrom sosial media seperti Instagram, TikTok, dan X. Kegemparan FOMO boneka Labubu diawali dengan artis Kpop yang sudah mendunia yakni Lisa Blackpink, dimana ia sering memposting boneka Labubu di sosial media nya. Sebagian besar orang pasti mengenal Lisa yang merupakan salah satu personil girl group Kpop terbesar yakni Blackpink. Impact yang dihasilkan oleh girl grup Blackpink sangat besar dan tidak perlu diragukan lagi. Pada dasarnya pengaruh Kpop saat ini sangat kuat terutama di Indonesia. Barang yang dipakai oleh idol Kpop pasti akan trending baik di Indonesia maupun manca negara. Hal tersebut juga menjadi faktor meledak nya pembelian Labubu, orang-orang berbondong membelinya agar barang yang dipakai sama dengan artis Kpop ternama. Jadi, masyarakat berebutan beli boneka Labubu karena memang suka dengan model dan bentuknya apa hanya sekedar FOMO karena artis Kpop ternama mempunyai barang tersebut? lalu apa sih boneka Labubu itu? Labubu adalah boneka karya dari seniman HongKong Kasing Lung pada tahun 2015 dan kembali viral pada tahun 2024. Ia menciptakan boneka tersebut karena terinspirasi dari monster bertaring tajam yang berasal dari mitologi Nordik. Labubu dikenal karena beberapa ciri khasnya yakni telinga runcing, gigi tajam yang menonjol dari mulutnya, perawakan kecil, dan senyum nakal. Tidak hanya trending di Indonesia Labubu juga laku keras di berbagai negara Asia lainnya yakni China, Thailand, Malaysia, dan Jepang. Di Indonesia sendiri hanya ada satu toko official yang menjual boneka Labubu yakni di Mall Gandaria City. Permintaan boneka Labubu meningkat tajam karena boneka tersebut dipakai oleh Lisa Blackpink membuat orang berebut untuk mendapatkan Labubu. Sehingga terjadilah kerusuhan akibat masyarakat yang berlomba-lomba untuk membeli boneka tersebut. Mulai dari masyarakat yang rela antri dari jam 3 pagi hingga antri 17 jam hanya untuk mendapatkan satu buah boneka Labubu. Salah satu penyebab masyarakat FOMO terhadap boneka Labubu adalah demi gengsi dan status sosial, hal tersebut dikarenakan stok terbatas dan harga Labubu yang terbilang cukup pricey yakni kisaran Rp. 290.000 hingga jutaan. Masyarakat yang memiliki boneka Labubu akan dianggap wah dan keren, sehingga tidak sedikit orang rela untuk mengantri mendapatkan boneka Labubu. Namun sayangnya karena stok yang terbatas mengakibatkan permintaan konsumen tidak terpenuhi. Sehingga mengakibatkan beberapa orang bertindak rusuh dan membuat operasional mall sedikit terganggu. Sebagian masyarakat yang tidak terima karena kehabisan stok boneka Labubu sebab sudah antri berjam-jam mencurahkan ke kecewaanya dengan protes kepada staff Pop Mart, bahkan ada pembeli yang sampai ingin membawa peristiwa ini ke ranah hukum lantaran pembeli menilai harusnya pihak Pop Mart menambah stok di saat boneka Labubu sedang Hype. Karena kejadian rusuh tersebut mall Gandaria City terkena dampaknya, mulai dari toko Pop Mart yang langsung ditutup lantaran banyak orang menerobos masuk ke toko, sampai banyak sampah berserakan sehingga menganggu pengunjung mall lainnya. Karena video kejadian pada saat masyarakat berebut labubu viral di berbagai platform sosial media, banyak netizen yang kontra. Netizen beranggapan masyarakat yang FOMO boneka Labubu terlalu berlebihan karena sampai menimbulkan kerusuhan di Mall. Hal tersebut terbukti dari banyaknya netizen yang mengomentari video kejadian tersebut di platfrom X. “Fomo banget pada beli Labubu” “Heran yang fomo Labubu, kenapa sampe rela antri berjam-jam” “Gausah Fomo Labubu-Labubuan deh kalau akhirnya berebut dan bikin rusuh gini” Alhasil dari kejadian FOMO Labubu ini, mari kembali lagi ke pribadi masing-masing. Karena setiap orang pasti punya alasan ketika mereka melakukan sesuatu. FOMO boleh asal tidak sampai membuat kerusuhan dan merugikan orang lain. Dan perlu diingat bahwasannya kebutuhan primer tetap utama, FOMO karena gengsi gak masalah asal tidak melebihi batas kemampuan kita. Jangan sampai karena gengsi kita mengorbankan waktu berharga dan berujung sia-sia karena kehabisan stok barang yang kita mau. Bijak lah dalam mengikuti sebuah tren, karena sejatinya tren bisa berubah secepat kilat, jangan sampai kita dirugikan oleh tren. Jadi kalian tetap FOMO Labubu atau tidak?
ADVERTISEMENT