Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Budaya Praktikum Fisika Angkatan Pandemi
30 November 2021 20:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari ANNIS SARAH SALSABILA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada keadaan saat ini semenjak keputusan pemerintah bulan maret melalui surat edaran Pendidikan dan Kebudayaan No.3 tahun 2020, siswa SD/SMP/SMA hingga Mahasiswa diharuskan melakukan pembelajaran jarak jauh sampai kondisi penyebaran virus dapat dikendalikan. Pada keadaan yang terjadi seluruh civitas pendidikan melakukan penyesuaian sistem pembelajaran dari luring menjadi daring.
ADVERTISEMENT
Dalam mata pelajaran Sains khususnya fisika tidak terlepas dari kegiatan praktikum, lalu bagaimana siswa dapat melaksanakan praktikum tanpa melakukan kegiatan di dalam laboratorium?
Nah, salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam kasus ini yaitu penggunaan aplikasi virtual sebagai penunjang pembelajaran. Di mana, hal ini merupakan budaya baru yang dapat dilakukan dalam pembelajaran daring maupun non-daring untuk membantu menunjang proses pembelajaran
Berikut penjelasan singkat tentang 3 aplikasi tersebut!
1. Aplikasi PhET (Physics Education and Technology).
PhET (Physics Education and Technology) merupakan simulasi berbasis online dan offline yang dikembangkan oleh Wieman dari Universitas Colorado. Simulasi yang ada bukan hanya Fisika saja, melainkan Kimia, Matematika, Ilmu Kebumian, dan Biologi. PhET dilengkapi dengan bahan ajar, prosedur aplikasi, dan level mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
Sebagai Siswa ataupun mahasiswa pasti sudah familiar banget sama aplikasi ini karena tenaga pengajar khususnya Indonesia sudah banyak yang menerapkan aplikasi ini untuk membantu proses pembelajaran. PhET sangat fleksibel untuk di gunakan di mana dapat diakses melalui website ataupun diunduh secara gratis di play store pada sistem android dan App Store. Materi simulasi yang di sajikan sangat beragam serta tampilan yang disajikan sangat interaktif dan dapat menimbulkan daya Tarik yang besar bagi praktikkan untuk melakukan simulasi pada aplikasi Phet ini .
2. Phyphox
Selanjutnya ada Aplikasi Phyphox yaitu program aplikasi yang dikembangkan oleh Aachen University di mana kegunaannya ditujukan sebagai alat bantu pada saat praktikum pada bidang sains. Aplikasi ini mengintegrasikan berbagai sensor pada smartphone dan laptop sebagai dasar pengukuran eksperimental.
ADVERTISEMENT
Sensor pada aplikasi terbaca secara jelas dan data ditampilkan secara grafis serta dilengkapi banyak fitur inovatif, salah satu contoh kita bisa melakukan peragaan magnetic spectrum langsung dan mengambil data, kemudian mengukur jarak melalui gema atau menganalisis frekuensi dan periode pegas osilator saat menggunakan smartphone dengan aplikasi Phyphox ini. menarik banget kan!
Phypox dapat di unduh diunduh secara gratis di play store pada sistem android dan App Store.
3. Olabs
Olabs merupakan program yang dikembangkan dengan tujuan yang serupa dengan 2 aplikasi sebelumnya, yaitu sebagai alat bantu simulasi pada bidang sains. Eksperimen dapat dilakukan dengan lebih murah dan efisien. Saat ini, terdapat 173 percobaan dalam materi fisika, kimia, dan biologi tersedia pada aplikasi olabs. Untuk sekolah dengan penggunaan internet terbatas, versi offline juga tersedia.
ADVERTISEMENT
Pada aplikasi olabs biasanya setiap Simulasi akan memiliki 6 hingga 8 tab untuk jenis keterampilan yang berbeda, seperti teori, prosedur, animasi, simulator, video, sumber daya, dll. Olabs sama halnya dengan PhET dapat diakses melalui website http://www.olabs.edu.in/ ataupun diunduh secara gratis di play store pada sistem android dan App Store.
Sudah kenalan nih dengan 3 aplikasi yang menjadi alternatif praktikum jarak jauh khususnya fisika, Untuk Phypox dan Olabs mungkin belum sefamiliar PhET tapi keduanya tidak kalah menarik untuk di jadikan budaya praktikum daring saat ini. ketiga aplikasi ini juga bisa membantu proses pembelajaran non-daring ketika sekolah kekurangan alat untuk mempraktikkan suatu konsep. Jadi bukan hanya bisa di gunakan dalam pembelajaran daring saja ya!
ADVERTISEMENT
Sebagai civitas pendidikan kita harus selektif dan bijak dalam penggunaan fasilitas yang sudah ada pada era 4.0 saat ini. Yuk jangan rebahan dan offcam saat pembelajaran daring ya, dan yang sudah melakukan proses pembelajaran luring semangat!