Konten dari Pengguna
Enhancing Indonesia's Role in International Trade (Economic Case Study Kelompok 5)
16 November 2017 19:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari annisa apriliyanie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Definisi Global Value Chain
International production trade and investment are increasingly organized within so-called Global Value Chain (GVC) where the different stage of the production process are located across different countries
ADVERTISEMENT
-OECD
• Sebelumnya negara memproduksi barang secara vertikal, dari hulu sampe hilir
• Saat ini dikarenakan globalisasi, produsen mencari negara dengan harga tenaga kerja rendah di produksi manufaktur, karena nilai tambah dari manufaktur rendah
Fragmentasi
• Fragmentasi dilakukan oleh negara-negara yang memiliki produktivitas tinggi ke negara-negara dengan biaya produksi yang rendah
• Semakin tinggi produktivitas yang dimiliki, semakin tinggi kecenderungan untuk melakukan fragmentasi
Pelaku Global Value Chain yang dapat diikuti oleh Indonesia?
• China, Jepang, dan Korea Selatan
• Secara spesifik, Jepang
• Apa yang akan kita produksi? Apakah harus mengikuti comparative advantage Indonesia?
Comparative Advantage Indonesia
• Agrikultur
• Sulit untuk agrikultur menjadi sektor yang difragmentasi
• Ada cara lain untuk meningkatkan perdagangan agrikultur Indonesia, misalnya dengan bilateral
ADVERTISEMENT
Lalu sektor apa?
• Disesuaikan dengan produksi dari negara yang akan diikuti
ASEAN cenderung susah untuk kerjasama dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat
• Custom Union: Eropa meng”eksklusif”kan diri
• Common external tariff: Penyamaan tariff melalui pintu (negara) manapun barang masuk
• Ketika Uni Eropa melakukan investasi, tujuan utamanya kemudian kawasan Eropa Timur dan Afrika
• Trump cenderung melakukan proteksionisme
Masalah Indonesia dalam Perdagangan Internasional
• Teknologi terbatas
• Kualitas SDM kurang
• Infrastruktur masih kurang (telekomunikasi dan listrik)
• Restriktif terhadap beberapa sektor
• Biaya produksinya mulai tinggi
Cara penyelesaian
• Foreign Direct Investment ditingkatkan
• Menghilangkan restriksi yang menyulitkan
• Deregulasi untuk regulasi yang menunjang
• Liberalisasi pasar (jasa logistik)
ADVERTISEMENT
• Insentif pajak
• Perbaikan pendidikan:
1. SMK menyesuaikan dengan permintaan industri
2. Pebaikan kurikulum sesuai dengan permintaan