Konten dari Pengguna

Pernah Merasa Rendah Diri Berlebihan? Inilah Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

Annisa Aulia Zahra
Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17 Desember 2023 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Aulia Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Merasa Rendah Diri Berlebihan | Photo: Wavebreakmedia / Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Merasa Rendah Diri Berlebihan | Photo: Wavebreakmedia / Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalian pernah gak sih tiba-tiba merasa gak percaya diri ketika akan menghadapi sesuatu? Sebenarnya, itu termasuk hal yang wajar, loh. Namun, perasaan rendah diri yang berlebihan akan membuat seseorang menjadi ragu setiap kali ingin mencoba banyak hal. Perilaku rendah diri secara berlebihan ini, disebut juga sebagai Inferiority Complex.
ADVERTISEMENT

Inferiority Complex itu Apa Sih?

Inferiority Complex adalah perasaan rendah diri yang terlalu berlebihan sehingga menciptakan pandangan negatif terhadap diri sendiri. Tapi, tahukah kamu? Adler (dalam Schultz & Schultz, 2009) mengemukakan bahwa perasaan rendah diri ini bisa memotivasi seseorang dalam berperilaku. Biasanya, penyebab seseorang mengalami perasaan rendah diri berlebihan disebabkan oleh pola asuh orang tua, keterbatasan mental, social disadvantages (status ekonomi, keadaan keluarga, dan ras), atau disabilitas. Contohnya dari kasus pola asuh orang tua, anak yang seringkali diberi label negatif dan terus diingatkan tentang kesalahan atau kegagalan yang pernah dialaminya cenderung lebih mudah merasa rendah diri. Bagi mereka, sulit untuk merasakan hal positif dari kegagalan atau kekurangan yang mereka miliki.

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Inferiority Complex

Ketika Mengalami Inferiority Complex | Credits: Adobe.

1. Sering membandingkan diri dengan orang lain

Orang yang punya perasaan rendah diri berlebihan akan merasa tidak punya kemampuan atau tidak termotivasi saat melihat orang lain yang memiliki pencapaian. Orang itu justru membanding dirinya, dan terus berpikir kenapa dia tidak bisa mencapai hal tersebut. Sebenarnya, bukan karena tidak punya kemampuan, tetapi karena orang itu cenderung meratapi kekurangannya. Berbeda dengan orang yang memiliki pencapaian, sebab mereka memilih untuk lebih fokus meningkatkan kelebihan yang ia punya.
Wanita yang Iri oleh Pencapaian Rekannya | Credits: iStock (tuaindeed)

2. Perubahan suasana hati yang tidak terduga dalam waktu singkat (mood swings)

ADVERTISEMENT
Orang yang merasa rendah diri berlebihan gampang sekali berganti-ganti mood. Hal ini terjadi karena mereka sering merespon segala situasi dengan rasa khawatir dan cemas. Rasa rendah diri ini bisa bikin mereka jadi lebih sensitif dan cenderung bereaksi berlebihan terhadap kegiatan sehari-hari. Akibatnya, suasana hati mereka bisa berubah-ubah dengan cepat dan ekstrem. Ada juga kemungkinan, mood swings ini adalah cara ekspresi dari konflik batin dan perasaan insecure yang mendasari perasaan rendah diri mereka.
Suasana Hati yang Sedang Buruk | Credits: pittmeadowstoday.ca

3. Menarik diri dari keluarga, teman, dan orang-orang

Alasan kenapa orang yang punya perasaan rendah diri berlebihan cenderung menarik diri dari orang-orang di sekitarnya karena mereka merasa tidak layak atau pantas mendapatkan perhatian dan dukungan dari orang lain. Selain itu, mereka juga merasa khawatir tentang pandangan atau penilaian orang lain terhadap dirinya.
Seseorang yang Menjauhi Orang-Orang Terdekatnya | Photo: Adobe Stock.

4. Menganggap remeh potensi dan kualitas diri sendiri

ADVERTISEMENT
Perasaan rendah diri berlebihan akan membuat seseorang lebih sering melihat segala hal dari sisi yang buruk. Mereka cenderung memikirkan kegagalan atau kekurangan diri sendiri, dan sering mengabaikan potensi serta kualitas diri yang mereka miliki. Bisa dibilang, mereka tidak percaya pada kemampuan atau nilai diri mereka, sehingga mereka selalu menganggap dirinya sendiri tidak berguna.
Orang Merasa Gagal | Credits: goodhousekeeping.com

5. Menghindari bersaing atau berkompetisi dengan orang lain

Orang yang punya Inferiority Complex sering tidak mau ikut berkompetisi atau bersaing dengan orang lain karena takut dinilai jelek, gagal, atau tidak mampu bersaing. Mereka merasa kemampuannya kurang dan khawatir keterlibatan mereka pada kegiatan yang bersifat kompetitif akan menunjukkan kelemahan atau kekurangan mereka.
Ilustrasi Orang yang Menolak Untuk Berkompetisi | Credits: depositphotos.

Terus, Gimana Cara Mengatasi Inferiority Complex?

Setelah paham dengan pengertian Inferiority Complex dan mengenali ciri-cirinya, masih ada yang kurang, nih! Jadi gimana sih caranya mengatasi orang yang punya gejala Inferiority Complex itu?
ADVERTISEMENT
Menurut Hauck (1997, hlm. 57), ada tiga teknik yang bisa dilakukan untuk mengurangi perasaan rendah diri berlebihan :
1. Development performance confident, yaitu dengan mengembangkan keterampilan diri yang kita miliki. Dengan begitu, seseorang akan lebih percaya diri karena merasa mahir atau terampil dalam bidang yang ia geluti.
2. Making people respect you, yakni berperilaku baik kepada orang lain. Sehingga, diri kita akan selalu dipandang baik tidak mudah direndahkan oleh orang-orang di sekeliling kita.
3. Never rate yourself, yaitu tidak perlu memikirkan penilaian orang lain terhadap diri kita. Sebab kalau terus-terusan memikirkan penilaian negatif dari orang lain akan mempengaruhi pemikiran kita sendiri, dan akan selalu menganggap diri kita tidak pernah cukup.
ADVERTISEMENT
Nah, jadi sekarang kalian udah tau, kan, apa itu Inferiority Complex serta jurus jitu mengatasinya. Salah satu hal penting menghindari Inferiority Complex adalah dengan fokus pada sisi positif yang kalian punya dan menghargai diri sendiri. Tetap ingat, bahwa kalian semua itu berharga, ya!