Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Pentingnya Imunisasi Anak pada Ibu Desa Pengarengan
7 Februari 2025 18:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Annisa Farah Adhaliani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas DIponegoro, Annisa Farah Adhaliani bersama ibu dengan bayi dan balita di Gedung Pos Kesehatan Desa Pengarengan, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. (21/01/2025)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkfw6d2v7pxndnt2m0mdfqxj.jpg)
ADVERTISEMENT
Selasa, 21 Januari 2025 - Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Annisa Farah Adhaliani yang tergabung dalam Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Desa Pengarengan melaksanakan program kerja monodisiplin “Pemberian Edukasi Pentingnya Imunisasi untuk Anak pada Ibu” di Desa Pengarengan, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Pos Kesehatan Desa (PKD) Pengarengan ini ditujukan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita, guna memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai manfaat imunisasi untuk kesehatan anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Imunisasi menjadi salah satu langkah pencegahan yang sangat efektif terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin. Vaksin bekerja dengan cara memacu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Imunisasi terbukti dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), imunisasi telah terbukti mengurangi angka kematian akibat penyakit seperti polio, campak, dan difteri. Meskipun anak yang telah divaksinasi masih mungkin tertular penyakit, namun penyakit tersebut akan muncul dalam bentuk yang lebih ringan dan cenderung tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan.
Imunisasi pada bayi dan balita dibagi menjadi dua jenis: Dasar dan Lanjut. Imunisasi dasar diberikan untuk membentuk kekebalan tubuh sejak dini, sementara imunisasi lanjut bertujuan untuk mempertahankan kekebalan yang telah terbentuk.
ADVERTISEMENT
Beberapa vaksin yang termasuk dalam imunisasi dasar antara lain:
Selain imunisasi dasar, ada juga imunisasi lanjutan yang diberikan pada usia tertentu untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh anak, seperti imunisasi campak, rubella, dan vaksin HPV untuk anak perempuan usia sekolah.
Setiap tahapan usia memiliki jadwal imunisasi yang berbeda. Misalnya, bayi yang baru lahir harus segera menerima imunisasi Hepatitis B (HB-0) dalam 24 jam pertama. Pada usia 1 bulan, bayi akan menerima vaksin BCG dan Polio 1. Imunisasi berlanjut pada usia 2, 3, 4, dan 9 bulan dengan pemberian vaksin DPT-HB-Hib, Polio, PCV, serta vaksin Campak dan Rubella.
ADVERTISEMENT
“Pemberian vaksin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh anak secara optimal. Harapannya dengan kegiatan edukasi ini, masyarakat di Desa Pengarengan semakin sadar akan pentingnya imunisasi untuk melindungi kesehatan anak-anak mereka,”
ungkap Annisa, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan setelah imunisasi adalah kemungkinan terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). KIPI merupakan reaksi yang terjadi setelah pemberian vaksin dan dapat berupa reaksi ringan seperti nyeri atau pembengkakan di tempat suntikan, demam, sakit kepala, atau lemas. Biasanya, gejala ini akan hilang dalam beberapa hari tanpa perlu pengobatan khusus.
Namun, meskipun jarang, ada juga KIPI berat yang bisa terjadi, seperti reaksi alergi berat (anafilaksis), penurunan trombosit, atau kejang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau kondisi anak setelah imunisasi dan segera menghubungi tenaga medis jika gejala tidak membaik dalam waktu 2–3 hari atau jika muncul reaksi yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi ini menjadi sangat penting, mengingat sebagian ibu di daerah-daerah tertentu masih memiliki keraguan atau kekhawatiran terkait pemberian vaksin pada anak mereka. Dalam kegiatan yang berlangsung di balai desa Pengarengan ini, para mahasiswa KKN tidak hanya memberikan informasi mengenai jadwal dan jenis vaksinasi, tetapi juga menjawab berbagai pertanyaan dan kekhawatiran ibu-ibu mengenai vaksinasi.
Dalam Kegiatan ini salah satu Ibu Kader Desa Pengarengan, Ibu Nurida, mengungkapkan, “Penyampaian materi dari mbak Annisa mahasiswa KKN Undip dapat menjadi referensi bagi ibu mengenai imunisasi untuk anak.”
Edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat di Desa Pengarengan tentang pentingnya imunisasi untuk melindungi anak-anak mereka dari penyakit yang dapat dicegah. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan angka imunisasi di daerah ini dapat terus meningkat, sehingga dapat tercipta generasi yang sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga merupakan contoh nyata dari peran serta mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat, serta kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas kesehatan di desa-desa yang masih memerlukan informasi lebih tentang pentingnya vaksinasi.