Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Inovasi Menu Onigiri untuk Tingkatkan Gizi Balita
11 Februari 2025 11:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Annisa Farah Adhaliani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto Annisa (FKM), Ihsan (FEB), Namira (FK), dan Agata (FIB) bersama dengan Ibu-ibu Kader Desa Pengarengan di Gedung PKD. (25/01/2025)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jksey2hkmmcjgsdp6yzadvsj.jpg)
ADVERTISEMENT
Pada 25 Januari 2025, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program multidisiplin di Gedung Pos Kesehatan Desa Pengarengan. Kegiatan ini dipimpin oleh Annisa Farah Adhaliani dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), bersama Ihsan Nurrahman dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Namira Anjani Vitaloka Arlius Putri dari Fakultas Kedokteran (FK), serta Agata Yosephin Vivian Hadisiswanto dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah pembuatan makanan tambahan (PMT) berupa onigiri sehat untuk balita.
ADVERTISEMENT
Onigiri, makanan tradisional Jepang berbahan dasar nasi yang dipadatkan dengan isian ayam suwir, dipilih sebagai kudapan sehat yang mudah disiapkan dan disukai anak-anak. Menu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dengan mengutamakan keseimbangan nutrisi, termasuk sumber protein hewani yang tinggi.
Selain membagikan onigiri, tim KKN UNDIP juga memberikan edukasi kepada para ibu balita melalui demonstrasi memasak. Kegiatan ini bertujuan agar para ibu dapat membuat onigiri secara mandiri di rumah dengan bahan yang mudah ditemukan.
Agata memimpin sesi demonstrasi, menunjukkan cara membentuk onigiri dengan isian ayam suwir yang telah dibumbui dengan sederhana namun lezat. "Kami ingin para ibu memiliki keterampilan memasak makanan sehat berbahan lokal untuk konsumsi keluarga sehari-hari," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ihsan juga menjelaskan bahwa modal pembuatan satu porsi onigiri hanya sekitar Rp 2.000. Biaya tersebut mencakup bahan-bahan seperti nasi, ayam suwir, dan bumbu pelengkap. Dengan anggaran yang terjangkau, makanan sehat bisa menjadi solusi praktis bagi keluarga.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat setempat. Para ibu balita merasa terbantu dengan adanya panduan praktis untuk membuat makanan sehat. Kader posyandu juga antusias untuk meneruskan praktik pemberian makanan tambahan berbasis onigiri.
"Kami berharap inovasi ini dapat diterapkan secara luas untuk mendukung peningkatan gizi balita di lingkungan masyarakat," ujar Namira.
Melalui kerja sama lintas disiplin ilmu, edukasi, dan inovasi menu berbasis bahan lokal, tim KKN UNDIP berhasil memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan status gizi balita di Desa Pengarengan. Program ini menunjukkan bahwa makanan sehat tidak harus mahal untuk memberikan manfaat besar bagi kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT