Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Konsep "Isi Piringku" untuk Cegah PTM

Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas DIponegoro, Annisa Farah Adhaliani bersama ibu Pengajian di Masjid Desa Pengarengan, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. (28/01/2025)

Selasa, 28 Januari 2025 - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro tahun 2025, Annisa Farah Adhaliani, melaksanakan program edukasi gizi dengan mengenalkan konsep Isi Piringku kepada masyarakat setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pola makan sehat guna mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan penyakit jantung.

Seiring dengan meningkatnya prevalensi PTM di Indonesia, gaya hidup dan pola makan menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya berbagai penyakit tersebut. Konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurangnya asupan sayur dan buah, sering kali menjadi penyebab utama. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berinisiatif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai konsep Isi Piringku sebagai pedoman makan sehat yang lebih sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Pos Kesehatan Desa Pengarengan, mahasiswa KKN memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya keseimbangan gizi dalam satu piring makanan. Konsep Isi Piringku sendiri merupakan pengganti konsep "4 Sehat 5 Sempurna" yang telah diperbarui agar lebih sesuai dengan perkembangan ilmu gizi. Mahasiswa menjelaskan bahwa dalam satu piring makan sehat, harus terdiri dari:

Selain itu, Annisa juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, yaitu:

Dalam kegiatan, Annisa juga menyampaikan "Penting juga konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari untuk menjaga hidrasi tubuh serta pentingnya melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh secara keseluruhan."

Kegiatan ini mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat. Banyak peserta yang awalnya belum mengetahui tentang konsep Isi Piringku dan cenderung mengonsumsi makanan dengan komposisi yang tidak seimbang. Setelah mengikuti sosialisasi ini, mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya memperhatikan porsi dan variasi makanan dalam setiap hidangan.