Konten dari Pengguna

Belt and Road Initiative (BRI)-Bantuan Luar Negeri Tiongkok ke Negara di Afrika

Annisa Lailatul Qomariyah
Undergraduate bachelor student at University of Pembangunan Nasional "Veteran" East Java, Faculty of Social and Political Sciences, International Relations Major.
19 Oktober 2024 16:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Lailatul Qomariyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Canva, dibuat oleh penulis.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Canva, dibuat oleh penulis.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
China merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam beberapa dekade terakhir, China secara aktif telah terlibat dalam memberikan bantuan luar negeri ke beberapa negara berkembang, terutama di kawasan Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika Latin. Menurut Lynch et al., (2020), jenis bantuan luar negeri yang diberikan oleh Pemerintah China terbagi menjadi delapan jenis, yaitu (1) bantuan komoditas (barang, peralatan, dan bahan mentah yang perlu di ekspor ke negara lain); (2) Rangkaian proyek infrastruktur (disebut juga proyek “Turnkey”); (3) proyek kerjasama teknis; (4) kerjasama sumber daya manusia; (5) bantuan kemanusiaan darurat; (6) program relawan; (7) mengirim tim medis asal China ke negara yang membutuhkan; dan (8) penghapusan utang (memiliki syarat dan ketentuan tertentu). Terdapat faktor-faktor yang memotivasi China untuk membuat keputusan bantuan luar negeri yang terbagi dalam empat tipe, yang pertama yaitu dalam diplomasi ekonomi terdapat memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara mitra, membuka pasar baru dalam internasional, dan mengamankan sumber daya alam dari negara mitra(SDA) (Sari, 2024). Kedua, dalam pengaruh global, China berusaha meningkatkan soft power dan menantang hegemoni negara barat (AS). Ketiga yaitu model pembangunan alternatif dan yang terakhir yaitu sebagai upaya menghidupkan kembali jalur sutra dan berbagi pengalaman atau pengetahuan dengan negara berkembang (Sari, 2024).
ADVERTISEMENT
Contoh bentuk bantuan luar negeri China ke negara berkembang yaitu terbentuknya Belt and Road Initiative (BRI), Belt and Road Initiative (BRI) atau Inisiatif Sabuk dan Berjalan, merupakan strategi pembangunan global yang digagas oleh Pemerintah China pada tahun 2013. Sejak Desember 2023, jumlah negara yang tergabung menjadi bagian dari Belt and Road Initiative adalah sebanyak 151 negara (Nedopil & Christoph, 2023). Inisiatif tersebut diciptakan dengan tujuan untuk membangun integrasi regional serta jaringan infrastruktur yang luas dan komprehensif yang menghubungkan Tiongkok dengan negara-negara di benua Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika Latin (Yu Jie & Wallace, 2022). Inisiatif ini mencakup pembangunan jalan raya, pelabuhan, kereta api, dan berbagai infrastruktur lainnya, negara lain melihat bahwa Belt and Road Initiative merupakan elemen penting dalam upaya Pemerintah China dalam mendorong dan mendukung bisnis di wilayah negara mitra untuk merangsang perekonomian di negara tersebut (Yu Jie & Wallace, 2022).
ADVERTISEMENT
Salah satu negara mitra dari Belt and Road Initiative yaitu negara di benua Afrika, meliputi Uganda, Kenya, Nigeria, Ethiopia, Zambia, Angola, Mesir, dan DRC (Lisinge, 2020). Bantuan ini mencakup pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, dan pembangkit listrik, serta investasi langsung di berbagai sektor seperti pertambangan, energi, dan manufaktur. Selain itu, China juga memberikan pinjaman lunak, bantuan teknis, dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Afrika. Tujuan utama dari bantuan China ke Afrika adalah untuk memperkuat hubungan bilateral, membuka pasar bagi produk-produk China, dan mengamankan pasokan sumber daya alam seperti minyak dan mineral yang dibutuhkan oleh industri China (Yu Jie & Wallace, 2022).
Analisis Bantuan Luar Negeri China ke Negara di Afrika dalam Belt and Road Initiative Ditinjau melalui Teori Bantuan Luar Negeri oleh Lancaster
ADVERTISEMENT
Dalam sudut pandang hubungan internasional, Belt and Road Initiative dapat dikategorikan sebagai bantuan luar negeri. Dalam sebuah jurnal berjudul A Political Theory of Foreign Aid, Morgenthau (1962) menyatakan bahwa segala aktivitas penyaluran bantuan dari negara donor ke negara berkembang dapat dikategorikan sebagai bantuan luar negeri. Setiap bantuan luar negeri memiliki motif-motif tersendiri, terdapat empat klasifikasi dalam bantuan luar negeri, diantaranya yaitu motif ekonomi, motif keamanan nasional dan politik, motif moral dan kemanusiaan, dan motif lingkungan (Martinussen dan Pedersen, 2003). Implementasi motif dalam teori bantuan luar negeri pada Belt and Road Initiative dapat dijelaskan sebagai berikut, pertama yaitu motif ekonomi, Pemerintah China memberikan bantuan pinjaman lunak dengan bunga rendah bahkan tanpa bunga untuk menandai proyek infrastruktur, dan pemberian hibah untuk beberapa proyek sosial dan pembangunan di negara regional Afrika. Pemerintah China juga memberikan investasi dalam bidang pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, kereta api, pelabuhan, dan lain-lain besar (Yu Jie & Wallace, 2022).
ADVERTISEMENT
Kedua, motif keamanan nasional dan politik, China menerapkan Belt and Road Initiative di Afrika dengan tujuan untuk mencegah pengaruh barat selain itu China berupaya memperluas pengaruhnya dalam tata ekonomi global dan membentuk blok negara yang bersedia mendukung China dengan menawarkan investasi dan bantuan pembangunan yang besar (Yu Jie & Wallace, 2022). Ketiga, motif moral yang dapat dilihat dari bantuan pendidikan dan kesehatan, seperti beasiswa dan program pelatihan serta pembangunan rumah sakit atau pusat kesehatan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan besar (Yu Jie & Wallace, 2022). Terakhir yaitu, motif lingkungan, Belt and Road Initiative memberikan peluang untuk pembangunan berkelanjutan, meliputi konservasi keanekaragaman hayati, pengembangan teknologi hijau, Belt and Road Initiative dapat mendorong transfer teknologi dari China ke negara-negara mitra dalam hal pelestarian SDA dan lingkungan (Yu Jie & Wallace, 2022).
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa bantuan Pemerintah China ke negara-negara bagian Afrika melalui program Belt and Road Initiative dapat dikategorikan sebagai bantuan luar negeri, melalui teori bantuan luar negeri oleh Martinussen dan Pedersen (2003), penulis menganalisis adanya 4 motif bantuan luar negeri dalam program Belt and Road Initiative ke negara bagian Afrika. Meskipun terdapat suatu motif tersembunyi dalam bantuan yang diberikan Pemerintah China, adanya Belt and Road Initiative memberikan beberapa keuntungan dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya, dan lingkungan.