Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Menjadi Generasi Muda Pendekar Bahasa Indonesia
1 Juni 2022 17:45 WIB
Tulisan dari Annisa Puji Hastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat mendengar kata “pendekar”, barangkali kita akan mengimajinasikan sosok yang gagah berani, pembela kebenaran, pejuang yang membela orang-orang tertindas, atau Si Pitung pendekar yang melegenda. Begitu pula yang didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V bahwa pendekar merupakan orang yang gagah berani yang suka membela yang lemah, pahlawan, orang yang pandai bersilat. Kemudian, terdapat gabungan kata pendekar pena dan pendekat kata. Keduanya diartikan sebagai orang yang pandai menulis dalam surat kabar dan sebagainya. Lalu bagaimanakah dengan pendekar bahasa Indonesia?
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, pendekar bahasa Indonesia didefinisikan sebagai orang-orang yang memiliki keinginan untuk menjaga, merawat, dan mempertahankan bahasa Indonesia. Keinginan tersebut lahir karena memiliki kesadaran sebagai masyarakat bahasa Indonesia, memiliki kebanggaan sebagai penutur bahasa Indonesia, dan menyadari pentingnya untuk mempertahankan bahasa Indonesia.
Misi untuk menjadi pendekar bahasa Indonesia ini memerlukan insan-insan yang memiliki kesadaran tersebut. Generasi muda Indonesia menjadi tokoh utama yang harus menjalankan misi ini. Karena, generasi mudalah yang akan melanjutkan segala hal yang akan terjadi pada bangsa ini dan di tangan mereka pulalah terletak kemudi untuk kemajuan bangsa.
Dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia telah mengenal bahasa Indonesia sedari dini. Namun, apakah pentingnya mempelajari bahasa Indonesia dan menjaga bahasa Indonesia sudah disadari oleh seluruh masyarakat?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan ini barangkali tidak dapat kita jawab secara pasti. Akan tetapi, pertanyaan ini dapat kita jadikan sebuah permasalahan dalam melihat fenomena yang mengancam bahasa Indonesia. Misalnya, mulai lunturnya rasa bangga generasi muda dalam menggunakan bahasa Indonesia. Mereka lebih memilih menggunakan bahasa asing atau menyisipkan kosa kata asing saat bertutur demi menjaga gengsi semata dalam pergaulan.
Fenomena ini tentu saja mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Dan pastinya sebagai warga negara Indonesia, kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Terutama, sebagai generasi muda bangsa, kita harus berperan aktif dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia ini. Karena, bahasa Indonesia memiliki peran yang begitu penting bagi keutuhan bangsa.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang telah mempersatukan keberagaman masyarakat yang berasal dari budaya yang berbeda dengan bahasa etnis yang berbeda pula. Bahasa Indonesia berhasil menciptakan komunikasi yang dapat dipahami oleh seluruh warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan bahasa Indonesia, masyarakat kita dapat terhubung satu sama lain dengan menggunakan satu jenis bahasa yang sama. Hal ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa yang berperan penting sebagai alat persatuan bangsa. Identitas bangsa inilah yang tidak boleh luntur dan hancur keberadaannya. Dan, upaya ini harus dilakukan oleh masyarakat bahasa itu sendiri yaitu masyarakat Indonesia.
Untuk menjadi pendekar bagi bahasa Indonesia, tidak harus berprofesi sebagai ahli bahasa atau menjadi seseorang yang secara khusus mendalami ilmu bahasa. Cukuplah dengan menjadi generasi yang bangga dengan bahasa Indonesia, yaitu bangga memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam pertuturan.