Mengenal Brainstorming dalam Aspek Komunikasi Kelompok

Annisa Putri Riandini
Mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relation, Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
16 November 2022 6:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Putri Riandini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokumentasi: Pribadi
Di era digital saat ini, tidak cukup rasanya jika hanya menguasai satu dari sekian banyak skill yang ada. Sejatinya di dunia modern ini banyak kesempatan serta peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengasah skill dan mencoba hal-hal baru. Ibarat kata, belajar tidak hanya di ruang kelas saja, tetapi bisa diperluas dengan mengikuti berbagai jenis kegiatan positif lainnya seperti seminar, workshop, bahkan brainstorming.
ADVERTISEMENT
Ketiga jenis kegiatan tersebut merupakan bentuk dari komunikasi kelompok yang bisa menunjang kemampuan public speaking, problem solving, membangun personal branding bahkan bisa meningkatkan teamwork, yang pastinya membawa dampak positif bagi mahasiswa yang suatu saat akan terjun di dunia kerja.
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan seminar, webinar, dan diskusi panel. Namun lain halnya dengan brainstorming yang masih terdengar aneh di telinga masyarakat awam termasuk kalangan mahasiswa.
Lantas apa yang dimaksud dengan brainstorming? Para ahli secara sederhana mengemukakan bahwa brainstorming merupakan teknik atau cara pengumpulan ide dan gagasan secara spontan, kreatif, dan inovatif dengan tujuan untuk memecahkan sebuah permasalahan. Brainstorming ini sendiri dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal 1940 dengan tujuan agar manusia bisa memiliki kebebasan berpikir dan berargumen tanpa hambatan.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan definisinya, brainstorming bertujuan sebagai problem solving dari sebuah permasalahan dengan menitikberatkan kebebasan berpikir dan berargumen dari masing-masing anggota kelompok yang kemudian dijadikan sebuah peta gagasan. Secara ringkas brainstorming ini bertujuan untuk menemukan ide-ide segar di tengah kebuntuan berpikir.
Ada beberapa cara efektif agar sesi brainstorming dapat berjalan dengan lancar, di antaranya menentukan tujuan, waktu, dan tempat serta menunjuk seorang pemimpin agar brainstorming dapat berjalan kondusif, hal ini juga bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi setiap partisipan, kemudian lakukanlah diskusi senyaman mungkin, cobalah menghindari kritikan karena tujuan dari sesi brainstorming adalah untuk memberikan kebebasan berargumen bagi partisipannya, langkah terakhir yakni membuat kesimpulan.
Sebelum membahas manfaat brainstorming bagi kalangan mahasiswa, terlebih dahulu kita harus mengetahui metode brainstorming yang bisa dipraktekkan mahasiswa dalam lingkup pembelajaran. Metode brainstorming sendiri meliputi mind mapping, brainwriting, analisis SWOT, beserta design charrette. Dari metode-metode brainstorming tersebut, mind mapping adalah salah satu metode brainstorming yang sering kita gunakan.
ADVERTISEMENT
Mind mapping dapat diartikan sebagai proses transfer berpikir manusia yang dituangkan ke dalam bentuk desain, gambar, serta peta konsep guna memecahkan sebuah permasalahan. Metode mind mapping ini memudahkan mahasiswa untuk memahami materi secara menyeluruh bukan sebagai hafalan semata.
Begitu juga dengan metode brainstorming lainnya, yang tidak hanya membantu kita sebagai mahasiswa untuk memahami materi secara menyeluruh melainkan memberikan kebebasan berargumen, meningkatkan teamwork, kemampuan public speaking, serta problem solving.
Lalu, mengapa brainstorming sebagai bentuk komunikasi kelompok sangat diperlukan oleh mahasiswa? Brainstorming memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa seperti membiasakan mahasiswa agar berpikir kreatif, inovatif, dan cepat tanggap terhadap sebuah permasalahan. Tak hanya itu brainstorming juga bermanfaat untuk memaksimalkan manajemen waktu sebab di dalam metode brainstorming kita dituntut untuk berpikir cepat dan bekerja tepat waktu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, brainstorming membawa dampak baik karena bisa memudahkan kita dalam menganalisis ide dan gagasan baru sewaktu berargumen. Karena di dalam brainstorming kita dituntut untuk berpendapat serta diberikan kesempatan untuk speak up terhadap sebuah permasalahan, otomatis secara tidak langsung brainstorming bisa mengasah kemampuan public speaking, di mana kemampuan public speaking adalah salah satu modal utama jika ingin terjun di dunia kerja.
Brainstorming juga bisa dijadikan opsi pengganti pemecahan masalah klasik atau monoton, dengan brainstorming kita bisa menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan berkualitas. Dari sekian banyak manfaat yang dihadirkan oleh brainstorming sebagai sarana komunikasi kelompok, diharapkan kita sebagai kalangan mahasiswa dapat merasakan manfaatnya.