Konten dari Pengguna

DeepSeek: Inovasi AI yang Dipuji Namun Diperdebatkan

Annisa Rahma Lila
Mahasiswi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta- Komunikasi dan Penyiaran Islam
6 Februari 2025 18:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Rahma Lila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Website DeepSeek AI, Sumber: Unsplash/ Annisa Rahma Lila
zoom-in-whitePerbesar
Website DeepSeek AI, Sumber: Unsplash/ Annisa Rahma Lila

DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, tengah menjadi sorotan global. Ia menuai pujian dari banyak perusahaan dan dari para pemimpin teknologi atas inovasinya dalam pengembangan model AI yang efisien dan terjangkau. Namun, meskipun menuai pujian dari para pemimpin teknologi dunia, perusahaan asal Tiongkok ini juga menghadapi tantangan besar: sejumlah negara mulai melarang penggunaannya dengan alasan keamanan dan privasi data. Apakah DeepSeek adalah masa depan AI yang lebih inklusif atau ancaman bagi keamanan global? Perdebatan ini semakin mengemuka seiring meningkatnya regulasi terhadap teknologi AI di berbagai belahan dunia.

ADVERTISEMENT

DeepSeek: Inovasi AI yang Menjadi Perdebatan Global

Di era kecerdasan buatan yang berkembang pesat, DeepSeek muncul sebagai salah satu inovator terdepan dengan teknologi AI yang diklaim lebih efisien dan terjangkau dibandingkan pesaingnya. Namun, meskipun mendapat banyak pujian dari para pemimpin industri teknologi dunia, perusahaan asal Tiongkok ini juga menghadapi tantangan besar. Beberapa negara mulai memberlakukan larangan terhadap penggunaan DeepSeek dengan alasan keamanan siber dan perlindungan data pribadi. Hal ini memunculkan perdebatan global: apakah DeepSeek merupakan terobosan AI yang akan membawa manfaat besar bagi dunia, atau justru menjadi ancaman serius bagi keamanan digital? Isu ini semakin mengemuka seiring dengan meningkatnya regulasi terhadap pengembangan dan penerapan teknologi AI di berbagai negara.

Pujian dari Para Pemimpin Teknologi

Sejumlah tokoh industri teknologi mengapresiasi inovasi yang ditawarkan oleh DeepSeek. CEO OpenAI, Sam Altman, menilai model R1 dari DeepSeek sebagai salah satu terobosan yang patut diperhitungkan. Menurutnya, "Model ini sangat mengesankan, terutama dalam hal efektivitas biaya yang ditawarkan dibandingkan dengan solusi serupa di pasar" (Reuters, 28 Januari 2025). Ia melihat bahwa DeepSeek memiliki potensi untuk mendorong kompetisi yang lebih sehat dalam industri AI.
ADVERTISEMENT
Menteri Sains Inggris, Lord Vallance of Balham juga mengakui dampak positif dari inovasi AI DeepSeek terhadap ekosistem teknologi global. Ia menyatakan bahwa kehadiran DeepSeek telah menciptakan iklim kompetitif yang berdampak memajukan industri AI dan memacu perusahaan lain untuk terus berinovasi guna menghadirkan solusi yang lebih baik (The Times, 2025).
Selain itu, para eksekutif dari raksasa teknologi seperti Alphabet, AMD, Palantir, Amazon, Google, Meta, IBM, dan Microsoft turut memberikan pandangan positif terhadap efisiensi dan keterjangkauan teknologi AI yang dikembangkan DeepSeek. Menurut mereka, model yang ditampilkan DeepSeek berpotensi mempercepat adopsi AI secara lebih luas, terutama di sektor industri yang masih ragu dalam memanfaatkan kecerdasan buatan akibat biaya yang tinggi (Business Insider, Januari 2025).
ADVERTISEMENT

Larangan Penggunaan Deepseek di Berbagai Negara

Meskipun menerima banyak pujian, DeepSeek juga menerima penolakan di sejumlah negara karena kekhawatiran terkait keamanan data dan potensi risiko privasi. Pemerintah Australia, misalnya, telah secara resmi melarang penggunaan DeepSeek pada seluruh perangkat pemerintah. Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, menegaskan "Teknologi ini menimbulkan risiko yang tidak dapat ditoleransi, sehingga diperlukan langkah cepat untuk melindungi kepentingan nasional" (Reuters, 4 Februari 2025). Keputusan ini diambil setelah munculnya dugaan bahwa data pengguna yang dikumpulkan oleh DeepSeek dapat diakses oleh pihak luar tanpa mekanisme perlindungan yang memadai.
Italia juga mengambil langkah tegas dengan memblokir aplikasi DeepSeek dari berbagai platform distribusi digital. Keputusan ini dilandasi pada kekurangan perusahaan dalam memberikan informasi transparan terkait kebijakan privasinya. Otoritas perlindungan data Italia mempertanyakan keamanan DeepSeek dalam mengelola data pengguna, termasuk sumber data yang dikumpulkan, tujuan penggunaannya, serta lokasi penyimpanan data tersebut (Reuters, 30 Januari 2025). Pemerintah Italia menegaskan bahwa regulasi perlindungan data harus dipatuhi oleh semua perusahaan, termasuk DeepSeek, tanpa pengecualian.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Angkatan Laut Amerika Serikat telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi anggotanya untuk menggunakan aplikasi DeepSeek. Para ahli di bidang keamanan siber menilai bahwa aplikasi ini memiliki risiko tinggi dalam hal perlindungan data, dan dikhawatirkan dapat mengakses serta menyimpan informasi sensitif yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah AS menduga bahwa teknologi ini dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data oleh pemerintah Tiongkok, sehingga dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional (New York Post, 28 Januari 2025).
Menanggapi larangan yang diterapkan di beberapa negara, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam kebijakan tersebut dan menuding Australia serta negara-negara lain melakukan "diskriminasi ideologis" terhadap teknologi yang berasal dari Tiongkok. Pihak pemerintah Tiongkok juga menepis tuduhan bahwa mereka mewajibkan perusahaan-perusahaan teknologi untuk mengumpulkan atau menyimpan data pengguna secara ilegal (News.com.au, 2025). Menurut pernyataan resmi mereka, DeepSeek tetap beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
DeepSeek kini berada di persimpangan jalan antara inovasi dan isu keamanan. Di satu sisi, perusahaan ini berhasil menarik perhatian dunia teknologi dengan menghadirkan solusi AI yang lebih efisien dan hemat biaya. Namun, di sisi lain, kekhawatiran akan penyalahgunaan data dan ancaman terhadap keamanan nasional membuat beberapa negara mengambil langkah tegas untuk membatasi penggunaannya.
Dalam beberapa tahun ke depan, perdebatan mengenai keseimbangan antara inovasi AI dan perlindungan data pribadi diperkirakan akan semakin intens. Sementara perusahaan teknologi berlomba-lomba menghadirkan kecerdasan buatan yang lebih canggih, pemerintah di berbagai belahan dunia terus berusaha memastikan bahwa perkembangan AI tidak mengorbankan hak privasi dan keamanan digital masyarakat global. Bagaimana menurutmu DeepSeek sejauh ini dalam inovasi dan privasinya?
ADVERTISEMENT