Konten dari Pengguna

Kebaya Funky : Melestarikan Tradisi Dengan Trend Mode

Annisa Rahma Wijareni
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Prodi Pendidikan Teknik Busana
10 Oktober 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Rahma Wijareni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kebaya Funky - Sumber Annisa Rahma Wijareni 2024 (Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kebaya Funky - Sumber Annisa Rahma Wijareni 2024 (Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebaya sebagai salah satu pakaian tradisional Indonesia sering kali di kaitkan dengan kesan formal, anggun, dan klasik. Banyak orang menganggap kebaya hanya cocok dipakai pada acara-acara resmi seperti pernikahan, upacara adat, atau pertemuan formal lainnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, muncul sebuah transformasi baru yang dikenal dengan istilah "Kebaya Funky". Sehingga hal ini memicu berbagai opini dan pandangan tentang bagaimana memandang kebaya sebagai warisan budaya sekaligus simbol trend mode.
ADVERTISEMENT
Kebaya funky adalah inovasi modern dari kebaya tradisional. Perubahan ini terlihat dari segi desain, warna, dan bahan yang digunakan. Jika kebaya klasik lebih banyak menggunakan kain brokat atau kain dengan motif yang mengandung makna, maka kebaya funky memadukan berbagai elemen kontemporer seperti kain denim, kulit sintetis, atau bahkan bahan daur ulang. Warna-warna cerah dan kombinasi motif yang berani menjadi ciri khas kebaya funky.
Kebaya funky bisa menjadi jembatan antara generasi lama dan baru. Dalam era globalisasi ini, tidak ada salahnya jika kita sedikit mengubah gaya kebaya agar lebih sesuai dengan selera anak muda. Justru jika kita hanya terpaku pada versi tradisionalnya, kebaya mungkin akan makin ditinggalkan oleh generasi baru yang lebih menyukai busana casual dan praktis. Kebaya funky lebih inklusif dan dapat diterima oleh berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Dalam pembuatan kebaya funky perlu menjaga keseimbangan antara inovasi, penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional, dan mempertahankan ciri khas kebaya, seperti siluet tubuh yang memancarkan keanggunan dan keunikan motif Nusantara. Dengan hal ini, kebaya funky dapat menjadi media pelestarian budaya sekaligus mengajarkan kepada generasi muda bahwa tradisi tidak harus kaku dan kuno, tetapi bisa menjadi aspirasi dalam menciptakan sesuatu yang baru.
Kebaya funky adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan modernitas bisa berpadu menjadi sesuatu yang indah. Inovasi ini harusnya dirayakan sebagai bukti bahwa budaya kita mampu berkembang tanpa kehilangan identitas maupun ciri khas. Dengan demikian, kebaya akan terus hidup dan menjadi bagian dari identitas bangsa, bukan sekedar pakaian yang dilupakan di lemari tua.
ADVERTISEMENT