Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Pengentasan Pengangguran dalam Perspektif Ekonomi Islam
29 Maret 2022 17:25 WIB
Tulisan dari Annisa Sartifa Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengangguran menjadi salah satu tolak ukur dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Islam sangat melarang umatnya untuk menganggur. Tujuan Pengentasan Pengangguran dalam ekonomi konvensional dan ekonomi islam cenderung sama yaitu keduanya sama-sama berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata ekonomi islam memiliki tujuan yang lain. Selain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tapi juga untuk menjalankan perintah Allah SWT yaitu memiliki pekerjaan yang layak agar terhindar dari perbuatan yang merugikan. Disini terlihat bahwa tujuan pengentasan pengangguran dalam islam melihat dari dimensi vertikal (Habluminallah) dan horizontal (habluminannas) yaitu berusaha untuk mencari ridho Allah, dan berusaha untuk tujuan duniawi.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya tidaklah luput dari yang namanya pekerjaan. Banyak sekali pekerjaan yang dapat dilakukan sesuai keterampilan yang mereka punya. Pilihan dalam bekerja bagi mereka adalah untuk mendapatkan hidup yang layak untuk masa depan. Bekerja adalah hak bagi setiap individu. Bekerja ataupun tidak adalah pilihan masing-masing individu. Kebanyakan faktor yang bias mereka pilih untuk bekerja atau tidak adalah faktor gaji. Upah atau gaji dibutuhkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya meskipun Allah sudah menjamin rezeki bagi setiap makhluk hidup. Walaupun Allah telah berjanji akan menanggung rezeki kita semua, namun hal itu bukan berarti tanpa ada persyaratan yang perlu untuk dipenuhi.
ADVERTISEMENT
Islam telah memperingatkan agar umatnya jangan sampai ada yang menganggur agar tidak terjerumus ke jurang kemiskinan, karena ditakutkan kemiskinan dapat membawa manusia berbuat apa saja termasuk yang merugikan.
Berdasarkan Surat An-Nahl ayat 97, kita dapat menyimpulkan bahwa kesejahteraan dapat diperoleh bagi siapa saja yang mau melakukan amal kebaikan, tanpa memandang apakah laki-laki atau perempuan.Pada ayat tersebut terdapat tiga indikator untuk mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan dalam Islam adalah tauhid, konsumsi, dan hilangnya segala bentuk ketakutan dan kecemasan.
Namun dengan keterbatasan lapangan pekerjaan, masih banyak pula orang-orang yang tidak bekerja. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 9,10 juta penduduk. Jumlah itu menurun dibanding jumlah pengangguran setahun sebelumnya yang mencapai 9,77 juta orang.
ADVERTISEMENT
Islam merupakan agama yang baik, sehingga seluruh aktivitasnya selalu mementingkan keberkahan dan kebaikan untuk sesama. Tak hanya itu, segala aktivitas umat muslim pun memiliki tujuan yang jelas, seperti yang baru saja kita bahas yaitu pengangguran.
Itulah definisi dan tujuan pengentasan pengangguran menurut ekonomi islam. Semoga kita bukan menjadi salah satu umat yang menganggur dan terhindar dari segala perbuatan buruk dan merugikan.